c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

01 Juli 2024

11:39 WIB

Startup Energi Terbarukan Xurya Umumkan Pendanaan Signifikan

Startup energi terbarukan Xurya menerima pendanaan dari Norfund, Swedfund, Clime Capital, BII, dan AC Ventures, untuk mendorong adopsi energi terbarukan yang lebih luas.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted"><em>Startup</em> Energi Terbarukan Xurya Umumkan Pendanaan Signifikan</p>
<p id="isPasted"><em>Startup</em> Energi Terbarukan Xurya Umumkan Pendanaan Signifikan</p>

Panel surya milik PT Xurya Daya Indonesia (Xurya). Sumber: xurya.com

JAKARTA - Xurya, startup energi terbarukan yang mempelopori metode sewa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap tanpa biaya awal di Indonesia, mengumumkan telah memperoleh dana investasi sebesar US$55 juta.

Putaran investasi kali ini dipimpin oleh Norwegian Climate Investment Fund yang dikelola oleh Norfund, bersama dengan Swedfund, Clime Capital sebagai pengelola SEACEF II, British International Investment (BII), dan AC Ventures.

Eka Himawan, Managing Director Xurya, menjelaskan bahwa dana segar ini akan membantu Xurya agar mampu bersaing dalam skala global.

“Dengan dukungan para investor kelas dunia ini, kami tidak hanya akan terus menghasilkan inovasi guna mendukung transisi energi nasional yang berkelanjutan, namun juga berambisi untuk menjadi perusahaan kelas dunia dalam beberapa tahun mendatang,” tutur Eka melalui siaran pers, Senin (1/7).

Baca Juga: Xurya, Huawei, Dan JJ-Lapp Kerja Sama Dorong Percepatan Transisi Energi RI

Dengan penambahan investasi ini, lanjut Eka, total pendanaan yang telah diterima Xurya sampai saat ini telah mencapai lebih dari US$88 juta (Rp 1,5 triliun).

Eka mengatakan, Xurya menjadi perusahaan energi terbarukan pertama di Indonesia yang mendapatkan pendanaan secara langsung dari Norwegian Climate Investment Fund dan Swedfund, yaitu Development Finance Institution (DFI) dari Swedia.

Xurya juga merupakan investasi ekuitas perdana di Indonesia oleh BII, yang merupakan DFI dan impact investor dari Inggris, sesuai dengan strategi investasi 2022-2026 saat ini. Sedangkan, Clime Capital dan AC Ventures sudah pernah memberikan pendanaan untuk Xurya pada putaran sebelumnya.

Eka menyebut perusahaan yang dipimpinnya telah mencatatkan sejumlah inovasi. Menurutnya, Xurya adalah perusahaan Indonesia pertama yang menawarkan skema sewa PLTS atap tanpa biaya awal, yang telah membantu mendorong pesatnya pemasangan PLTS atap akhir-akhir ini. Utamanya di sektor komersial dan industrial.

“Sampai sekarang, tim Xurya terus berinovasi dan menjadi pionir dalam berbagai hal di industri ini, seperti menjadi yang pertama di Indonesia dalam menggunakan internet of things (IoT) untuk pengoperasian PLTS dari jarak jauh, dan penerapan machine learning dalam pengoperasian PLTS,” imbuhnya.

Peluang Investasi
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim. Untuk mengatasi risiko tersebut, Pemerintah Indonesia telah menyusun sebuah roadmap untuk merealisasikan target net zero emission (NZE) sebelum tahun 2060, yang di dalamnya termasuk peningkatan porsi energi terbarukan seperti PLTS dalam bauran energi nasional.

Anders Blom, SVP Renewable Energy Norfund, mengatakan pihaknya antusias mendapatkan kesempatan untuk memimpin putaran investasi di Xurya kali ini.

“Kami memobilisasi modal swasta dan publik ke dalam perusahaan yang berkontribusi vital terhadap transisi energi di Indonesia. Investasi ini selaras dengan misi Climate Investment Fund, yaitu berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca melalui investasi dalam sektor energi terbarukan di negara berkembang,” ungkapnya.

Helen Wong, Managing Partner at AC Ventures, menegaskan urgensi untuk bertindak menghadapi perubahan iklim sudahlah jelas, terutama di Asia Tenggara.

“Demikian pula, peluang investasi pun tidak pernah sebesar ini. Kami bangga dapat terus mendukung Xurya sebagai pemain PLTS terbesar di sektor komersial dan industri di Indonesia,” katanya

Eka menambahkan, target NZE tahun 2060 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia merupakan suatu target yang sangat ambisius, namun ia meyakini hal itu bisa dicapai dengan gotong-royong. Xurya pun siap bekerja sama dengan seluruh pihak dalam mencapai target ini.

Baca Juga: Gandeng Xurya, Anak Usaha Mitsubishi Pasang PLTS Atap

Sebagai informasi, Xurya didirikan pada 2018 dengan visi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis dalam mengadopsi energi terbarukan, yaitu biaya pemasangan awal yang tinggi. Xurya memberikan solusi berupa model sewa PLTS atap tanpa biaya awal bagi para pelaku bisnis agar dapat beralih ke energi terbarukan dengan mudah.

Pada tahun 2022 lalu, Xurya mendapatkan pendanaan sebesar US$33 juta dari East Ventures, Mitsui & Co. (Mitsui), Saratoga, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Schneider Electric, dan New Energy Nexus. GoTo Ventures (d/h Tokopedia) juga termasuk sebagai investor tahap awal Xurya.

Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 170 PLTS yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. PLTS Xurya telah berkontribusi dalam menghindari emisi karbon sebesar 152.000 ton CO2 per tahun dan menghasilkan lebih dari 1.600 lapangan kerja hijau.

Dengan dana dari putaran investasi saat ini, Xurya diproyeksikan dapat meningkatkan lagi kontribusinya dalam penghindaran emisi karbon sebesar 370.000 ton CO2 per tahun. 

Xurya juga aktif sebagai anggota Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), dan berpartisipasi sebagai pelatih dan pakar dalam pelbagai kegiatan “training of trainers” di bidang teknis PLTS.

Pada 2024, Xurya mendapatkan Sertifikasi B Corp sebagai pengakuan perusahaan telah menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan governance (ESG) dalam operasional bisnisnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar