c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

11 November 2025

21:00 WIB

Soal Proyek Waste to Energy Danantara, Ini Respons Bos BREN

BREN tetap memusatkan perhatian pada pengembangan energi terbarukan yang menjadi kompetensinya, terutama di sektor panas bumi (geothermal) dan angin.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">Soal Proyek <em>Waste to Energy</em> Danantara, Ini Respons Bos BREN</p>
<p id="isPasted">Soal Proyek <em>Waste to Energy</em> Danantara, Ini Respons Bos BREN</p>

Petugas keamanan melakukan pengawasan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/4/2025). AntaraFoto/Maulana Surya

JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) tengah menggarap pengembangan proyek pengelolaan sampah menjadi energi (Waste to Energy/WtE), dengan meminta investor asing menggandeng mitra lokal mulai dari BUMN, BUMD maupun swasta nasional.

Direktur Utama PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Hendra Soetjipto Tan mengatakan pihaknya memilih memusatkan perhatian pada pengembangan energi terbarukan yang menjadi kompetensinya, terutama di sektor panas bumi (geothermal) dan angin.

“Cuma kalau kita tetap fokus bahwa kita tahu bahwa pemerintah Indonesia itu akan terus menambah renewable energy,” kata Hendra dalam public expose 2025 secara daring, Selasa (11/11).

Lebih lanjut, Hendra menuturkan, potensi pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia masih sangat besar. Ia pun optimistis bahwa hal ini akan terus meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah.

“Jadi, kalau dari sekarang sampai 2034, di geothermal itu 5.200 megawatt (MW) tambahan kapasitas. Di angin itu 7.000 MW. Jadi, tentu kita akan terus membantu program pemerintah tersebut,” jelas dia.

Adapun saat ini, BREN telah memiliki kapasitas sekitar 1.900 megawatt di segmen panas bumi dan 400 megawatt di sektor lainnya.

Ke depan, Hendra membuka peluang untuk memperluas portofolio di sektor energi terbarukan lain selama proyek tersebut memberikan prospek pengembangan dan imbal hasil ekonomi yang menarik.

“Tentu saja kita tidak akan tertutup kemudian menambah portfolio di luar apa yang kita sudah ada. Jadi, tentu kita akan terus berusaha untuk mencari potensi-potensi baik di geotermal maupun di wind yang menurut kami bisa dikembangkan secara baik dan juga memberikan tingkat ekonomi return yang baik ke depan,” ujarnya.

Sebelumnya, Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Sjahrir mengungkapkan antusiasme tinggi investor terhadap proyek Waste to Energy. Menurutnya, lebih dari 100 perusahaan dari dalam dan luar negeri, yang tergabung dalam 70 konsorsium, telah menyatakan minat pada proyek ini.

Proyek Waste to Energy diperkirakan membutuhkan investasi hingga Rp91 triliun dan akan dilaksanakan di 33 kota di seluruh Indonesia.

Nantinya, pada tahap awal, pembangunan akan difokuskan di 10 kota besar, seperti Tangerang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, dan Makassar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar