16 Juli 2024
20:34 WIB
Soal Makan Gratis Rp15 Ribu, Airlangga: Fleksibel Bisa Berubah
Hitungan kasar Validnews mengacu rencana anggaran makan Rp15 ribu per anak, pemerintah dapat menyediakan makan gratis sebanyak 4,73 miliar porsi per tahun.
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Jakarta, Selasa (16/7).ValidNewsID/Khairul Kahfi
JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menginformasikan, realisasi anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa berubah di lapangan nanti. Seperti diketahui, pemerintah telah memberikan gambaran awal anggaran program makan gratis ini sekitar Rp15 ribu per anak.
“Dalam RAPBN masih sama (anggaran Makan Bergizi Gratis/MBG), namun implementasi punya fleksibilitas,” singkatnya saat ditemui di kantornya di Jakarta, Selasa (16/7).
Sebelumnya, Kemenkeu telah menganggarkan bujet sebesar Rp71 triliun dalam RAPBN 2025 untuk kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pagu anggaran sebesar itu sudah termasuk dalam range defisit fiskal yang diinisiasi Kemenkeu saat ini sekitar 2,29-2,82% dalam menyusun RAPBN 2025.
Buat gambaran saja, hitungan kasar Validnews mengacu rencana anggaran makan Rp15 ribu per anak, pemerintah dapat menyediakan makan gratis sebanyak 4,73 miliar porsi per tahun dengan anggaran program prioritas MBG Rp71 triliun.
Jumlah itu juga setara dengan makan gratis sebanyak 394,44 juta porsi per bulan. Jika dikerucutkan, anggaran yang sama juga bisa memberikan makan gratis sebanyak 98,61 juta porsi per minggu, serta 19,72 juta porsi per hari.
Adapun asumsi pekanan sebesar 4 pekan dalam sebulan, dan 5 hari dalam seminggu sebagaimana waktu sekolah anak yang umumnya dilaksanakan Senin-Jumat.
Jika mengacu data yang sementara Validnews hitung di atas, porsi makan harian yang sebanyak 19,72 juta porsi hanya mampu menghimpun 27,97% target pengguna balita-SMP hingga madrasah yang diestimasi sebanyak 70,5 juta orang untuk makan gratis.
Terpisah, Ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan menyampaikan, anggaran program MBG 2025 telah disepakati sebesar Rp71 triliun dengan defisit 2,5% bukan ke 3-3,5%. Besaran ini juga sudah disepakati oleh pemerintah sekarang dengan tim pemerintah baru.
Di dalam pembahasan itu juga, pihak Gugus Tugas Sinkronisasi menginisiasi untuk menyesuaikan anggaran makan gratis itu menjadi lebih kecil sekitar Rp7.500-9.000 per porsi.
“Yang menurut saya menarik adalah setelah dikomunikasikan angka itu Rp71 triliun, kemudian tugasnya presiden elect ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin lebih hemat dari Rp15 ribu (per porsi) mungkin ke Rp9 ribu atau Rp7.500 kah? Kira-kira begitu,” ungkap Heriyanto.
Informasi ini Heriyanto dapatkan ketika melakukan komunikasi langsung dengan para ekonom dalam agenda pertemuan dengan Gugus Tugas Sinkronisasi.
Terkait besaran penyesuaian anggaran porsi MBG itu, Heriyanto menyebut, selaku politisi menginginkan program terkait bisa menyentuh sebanyak mungkin pihak. Upaya ini pun dia nilai sebagai langkah positif untuk menginklusifkan program ke banyak masyarakat.
“Yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah pemikiran beliau (Prabowo) itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, keterbatasan (anggaran) Rp71 triliun itu, tidak kemudian mendorong Rp71 triliun itu ke Rp200 atau Rp300 triliun,” sebutnya.
Dirinya pun mengapresiasi presiden terpiliih beserta timnya tidak memaksakan anggaran program menjadi membengkak. Karena jika dilakukan begitu, akan membuat masalah baru bagi pemerintah selanjutnya.
“Menurut saya, kalau hanya pemikiran mendorong programnya di dalam keterbatasan APBN yang sudah disetujui, ya enggak jelek-jelek amat juga kalau memang pemikirannya begitu. Jadi ada sedikit misinformasi dan mispricing di asset prices,” ujarnya.