21 Oktober 2022
10:23 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus berkolaborasi untuk mempercepat target penurunan emisi karbon. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung Kementerian BUMN dalam mewujudkan komitmen pemerintah mencapai target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 mendatang.
Hal itu diimplementasikan lewat penandatanganan Letter of Intent tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon Voluntary Carbon Market (VCM BUMN) dengan tujuh perusahaan pelat merah di Bali beberapa waktu lalu. Direktur Utama SIG Donny Arsal menyebut sinergi tersebut akan mewujudkan target pertumbuhan yang berkelanjutan.
Adapun ketujuh BUMN tersebut ialah PT Biro Klasifikasi Indonesia, PT Pertamina, Perum Perhutani, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Indonesia Asahan Alumunium, PT Perkebunan Nusantara III, serta Pupuk Indonesia. SIG bersama perusahaan-perusahaan tersebut akan membentuk kapabilitas dan proyek pilot perdagangan karbon di lingkungan BUMN.
"Letter of Intent ini dimaksudkan mendukung pembentukan kapabilitas dan proyek pilot perdagangan karbon di lingkungan BUMN dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, keekonomian, regulasi serta ketentuan lainnya yang berlaku," papar Donny dalam keterangan di Jakarta, Jumat (21/10).
Dia menambahkan, perusahaan hingga kini telah melancarkan sejumlah inisiatif dalam upaya dekarbonisasi, antara lain penurunan clinker factor, inovasi teknologi, penggunaan bahan bakar alternatif melalui Refused Derived Fuel (RDF), penggunaan panel surya, hingga pemanfaatan bahan baku alternatif.
Hasilnya, SIG sepanjang semester I 2022 berhasil menekan emisi karbon hingga 592 kg CO2/ton semen atau turun sebesar 2,5% setara 15 kg CO2/ton semen yang berasal dari penurunan clinker factor sebesar 0,8%.
"Termasuk juga peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1,7% menjadi sekitar 6,8%," imbuhnya.
Tak sekedar menandatangani Letter of Intent VCM BUMN, SIG pun menyepakati kerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) guna membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lokasi operasional SIG. Nantinya, PT Bukit Energi Investama sebagai anak usaha PTBA akan membangun PLTS di Semen Padang guna mendukung operasional pabrik.
Pembangunan PLTS itu mencakup PLTS Rooftop dan PLTS Ground Mounted yang ditargetkan beroperasi secara komersial tahun 2023-2024 mendatang. Aliran listrik pada PLTS tersebut pun akan dimanfaatkan bagi kegiatan operasional produksi, penerangan, hingga perkantoran.
Dengan begitu, Donny berharap PLTS bisa berkontribusi pada penurunan emisi karbon dan biaya energi yang lebih efisien. Ia menyebut kerja sama dengan PTBA dalam pembangunan PLTS di pabrik PT Semen Padang juga sejalan dengan Sustainability Initiatives SIG.
"Upaya ini tidak hanya didorong oleh profit semata. Namun lebih dari itu, keinginan untuk menjadi industri building material yang memberdayakan stakeholders dalam menciptakan sustainable living di masa depan," tandasnya.
Sebagai informasi, Laporan Invesntarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan, Verivikasi 2021 yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyebutkan emisi yang dihasilkan sektor Industrial Processes and Product Use (IPPU) pada tahun 2019 sebesar 60.175 Gg CO2e, lebih dari separuhnya berasal dari industri semen yakni 31.545 Gg CO2e. Diikuti amoniak 9.703 Gg CO2e dan industri besi baja 6.922 Gg CO2e.
Untuk menekan emisi GRK, Kementerian Perindustrian menyebutkan terdapat langkah mitigasi. Yakni, penerapan modifikasi proses dan teknologi pada industri semen, melalui penurunan ratio klinker, sebagai data capaian pengurangan emisi GRK di sektor IPPU. Kedua, konservasi dan audit energi melalui pemanfaatan bahan bakar alternatif dan efisiensi energi di industri semen, sebagai pendukung data capaian pengurangan emisi GRK di sektor energi.
Terhadap pelaksanaan aksi mitigasi di 14 plant industri semen, Kemenperin selaku Penanggung Jawab Aksi menyatakan pada 2019 telah melakukan pengurangan emisi GRK sebesar 2.697.696,31 ton CO2e atau 2,70 juta ton CO2e.