c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

11 Mei 2022

16:11 WIB

Siap-siap, BNI Akan Terbitkan Green Bond Rp5 Triliun

Dana terhimpun lewat penerbitan green bond akan digunakan BNI untuk pembiayaan maupun pembiayaan kembali proyek-proyek dalam kategori KUBL

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Siap-siap, BNI Akan Terbitkan <i>Green Bond</i> Rp5 Triliun
Siap-siap, BNI Akan Terbitkan <i>Green Bond</i> Rp5 Triliun
Direksi BNI dalam Public Expose Penawarkan Obligasi Korporasi Berwawasan Lingkungan (green bond) I BNI Tahun 2022, Rabu (11/5). BNI/Dok

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali memperkuat komitmen di segmen green banking dengan menawarkan obligasi korporasi berwawasan lingkungan (green bond) sebanyak-banyaknya Rp5 triliun.

Wakil Direktur Utama BNI, Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi mengatakan, nantinya dana terhimpun akan digunakan untuk pembiayaan maupun pembiayaan kembali proyek-proyek dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Green economy merupakan salah satu komitmen jangka panjang BNI. Tentunya seluruh Penawaran Umum Green Bond ini akan kami gunakan untuk pembiayaan maupun pembiayaan kembali proyek-proyek dalam kategori KUBL seperti arahan dari pemerintah dan otoritas,” ujar Susi dalam Public Expose dan Penawaran Awal Green Bond BNI, Rabu (11/5).

Ia menjelaskan, surat utang ini ditawarkan dalam tiga seri. Yakni, seri A dengan jangka tiga tahun, seri B jangka lima tahun, dan seri C jangka tujuh tahun.

Adapun, kategori KUBL antara lain proyek-proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi dan manajemen limbah, penggunaan sumber daya alam dan penggunaan tanah yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air.

Kemudian, lanjut dia, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, gedung berwawasan lingkungan, serta pertanian berkelanjutan.

Dalam kaitannya dengan pembiayaan KUBL, kata Susi, BNI telah menyusun Kerangka Kerja Green Bond yang di dalamnya terdapat pengaturan mengenai mekanisme pemilihan proyek dan penggunaan dana serta mekanisme pelaporan yang diperoleh dari Penawaran Umum Green Bond.

Lebih lanjut, Susi menyampaikan bahwa telah terjadi perkembangan signifikan di sektor teknologi, informasi, dan ekonomi dalam 20 tahun terakhir. 

Seyogianya, perkembangan yang pesat tersebut harus memiliki pertumbuhan berkelanjutan untuk melestarikan lingkungan hidup agar dapat senantiasa memenuhi kebutuhan manusia.

"Sehubungan dengan hal tersebut, maka BNI sebagai lembaga keuangan yang bertindak sebagai perantara siap menyalurkan investasi dalam aset berwawasan lingkungan," tutur Susi.

Susi juga menyampaikan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menerbitkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I (2015- 2019) dan Tahap II (2021-2025). Tujuannya, meningkatkan kesadaran dan kapasitas sektor jasa keuangan untuk beroperasi secara ramah lingkungan.

"Inisiatif keuangan berkelanjutan yang dikembangkan melalui Roadmap Tahap II OJK akan mengintegrasikan tujuh komponen utama dalam satu ekosistem, yang terdiri dari kebijakan, produk, infrastruktur pasar, koordinasi antar kementerian/lembaga, dukungan nonpemerintah, sumber daya manusia, dan kesadaran," jelasnya.

Menurut Susi, BNI akan berkontribusi pada bidang pengembangan produk dan infrastruktur pasar, serta pendanaan proyek-proyek yang akan membantu mewujudkan Indonesia yang lebih berwawasan lingkungan di masa depan, seperti dalam sektor energi dan transportasi.

"Sebagai tanggapan terhadap permohonan pemerintah Indonesia dan OJK, Perseroan sebagai perantara bagi pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia, mendukung pembiayaan berwawasan lingkungan,” imbuhnya.

Portofolio Hijau BNI
Susi mengutarakan, pendekatan Perseroan dilandasi filosofi triple bottom line atau 3P yakni people, planet, dan profit, yang menyatakan bahwa proyek-proyek yang disponsori BNI akan memberikan keuntungan pada masyarakat yang terdampak dan pada lingkungan di samping keuntungan finansial.

“Kami juga menggunakan panduan dan kerangka kerja Perlindungan Lingkungan Hidup dan Sosial untuk mencapai komitmen tersebut, yang konsisten dengan hukum negara dan tunduk pada evaluasi berkala. Kerangka kerja dan panduan tersebut disebut sebagai Kerangka Kerja Manajemen Lingkungan Hidup dan Sosial dan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup dan Sosial,” tambahnya.

Ia menyampaikan BNI membukukan catatan kinerja positif baik dari ekspansi portofolio hijau sekaligus implementasi Environment, Social and Governance (ESG) di semua lini bisnis. Portofolio hijau BNI mencapai Rp170,5 triliun pada kuartal I-2022. Nilai tersebut mengambil porsi 28,9% dari total portofolio kredit BNI.

Susi menuturkan, pembiayaan hijau ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan UMKM dengan total portofolio mencapai Rp115,2 triliun.

Selebihnya, digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan sebesar Rp10,3 triliun, serta pengelolaan polusi sebesar Rp6,8 triliun, serta pengelolaan air dan limbah sebesar Rp23,3 triliun.

Ia menegaskan, kinerja pembiayaan hijau yang positif serta didukung kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi, serta praktik Tata Kelola Perusahaan yang unggul, mendorong peningkatan rating ESG BNI dari MSCI menjadi A sejak November 2021.

"Rating A saat ini menjadi yang tertinggi di antara perbankan Indonesia, sekaligus menegaskan posisi kami sebagai pioneer dalam implementasi keuangan berkelanjutan," pungkas Susi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar