20 Oktober 2025
20:34 WIB
Siap-siap, BCA Bakal Buyback Saham Maksimal Rp5 Triliun
Periode shares buyback dimulai sejak 22 Oktober 2025 sampai 19 Januari 2026, yaitu maksimum selama periode tiga bulan terhitung sejak tanggal Keterbukaan Informasi.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Ilustrasi Gedung Bank Central Asia (BCA) di Jakarta. Shutterstock/LensFoto35
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) mengumumkan akan membeli kembali saham (shares buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah nilai shares buyback adalah maksimal sebesar Rp5 triliun.
Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, aksi buyback tersebut sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dia juga menjelaskan bahwa aksi korporasi ini dilakukan dalam rangka mendukung stabilitas harga saham di BEI.
"Periode shares buyback dimulai sejak 22 Oktober 2025 sampai 19 Januari 2026, yaitu maksimum selama periode tiga bulan terhitung sejak tanggal Keterbukaan Informasi pada tanggal 20 Oktober 2025," ujar Hera dalam paparan kinerja keuangan kuartal III/2025, Senin (20/10).
Baca Juga: Tumbuh 5,7%, Laba BCA Tumbuh Jadi Rp43,4 T Pada Kuartal III
Kendati demikian, Hera tak menutup kemungkinan bahwa periode shares buyback bisa diakhiri lebih cepat.
"...kecuali diakhiri lebih cepat oleh perseroan sebelum 19 Januari 2026 dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tambahnya.
Hera menegaskan, pelaksanaan buyback ini tidak memiliki dampak material bagi kinerja keuangan dan kegiatan usaha perseroan.
Selain itu, lanjutnya, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, BCA senantiasa mematuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan mematuhi segala peraturan/ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: BCA Belum Ada Rencana Buyback Saham Lagi Di 2025
Terkait kinerja, Presiden Direktur BCA Hendra Lembong menyampaikan, BCA dan entitas anak membukukan pertumbuhan kredit sebesar 7,6% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp944 triliun per September 2025. Pertumbuhan tersebut ditopang ekspansi kredit yang berkualitas, serta terjaganya likuiditas perseroan.
Adapun, total dana pihak ketiga (DPK) naik 7,0% (yoy) ditopang CASA sebagai pendanaan inti BCA.
Secara keseluruhan, laba bersih BCA dan entitas anak berhasil tumbuh 5,7% (yoy) menjadi Rp43,4 triliun pada sembilan bulan pertama 2025.