c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

20 Mei 2025

12:23 WIB

Setelah Capai Rp296 Triliun, RI-Thailand Sepakat Tingkatkan Perdagangan Bilateral

Menurut data BPS, neraca dagang antara Indonesia dan Thailand selalu defisit dalam 13 tahun terakhir.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p>Setelah Capai Rp296 Triliun, RI-Thailand Sepakat Tingkatkan Perdagangan Bilateral</p>
<p>Setelah Capai Rp296 Triliun, RI-Thailand Sepakat Tingkatkan Perdagangan Bilateral</p>

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra dalam kunjungan kenegaraan di Bangkok, Thailand, Senin (19/5). Dok Kemenko Perekonomian

JAKARTA - Indonesia dan Thailand berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan bilateral antara kedua negara, dengan menyepakati penguatan kerja sama strategis di berbagai sektor penting, mulai dari pertahanan hingga perdagangan, serta isu-isu regional dan global.

Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke Thailand, Senin (19/5), mengatakan pihaknya bersama Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra juga sepakat untuk mendorong kerja sama dalam industri halal, ekonomi digital, dan teknologi penerbangan.

“Indonesia dan Thailand memiliki hubungan persahabatan yang telah terjalin lama dan mendalam. Kita sudah berhubungan diplomatik 75 tahun,” ujar Presiden Prabowo Subianto dalam keterangan pers bersama usai pertemuan, Jakarta, Senin (19/5).

Baca Juga: RI-Thailand Jalin Kerja Sama Sektor Kesehatan Hingga Pertahanan

Pada kesempatan sama, Thailand juga menyampaikan kesiapan menjadi tuan rumah pertemuan pertama dari Joint Trade Commission tersebut yang akan membahas perluasan potensi dagang kedua negara. 

Selain itu, badan-badan investasi dan sektor swasta juga didorong untuk menjajaki peluang-peluang kerja sama lebih lanjut.

“Kami juga berkomitmen untuk menyelenggarakan First Joint Trade Commission dalam waktu dekat dan meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga investasi Thailand dan dengan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia,” kata Presiden Prabowo dalam Joint Press Statement bersama PM Paetongtarn.

Sebagai catatan, terkait dengan sektor ekonomi, Indonesia dan Thailand berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan bilateral yang saat ini telah mencapai sekitar US$18 miliar atau setara Rp295,4 triliun.

Di lain sisi, jika dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan antara Indonesia-Thailand nyatanya selalu mengalami defisit dalam 13 tahun terakhir atau sejak tahun 2011. 

Posisi defisit yang dialami Indonesia terbesar terjadi pada 2012 dan 2013, masing-masing senilai US$23,5 miliar dan US$24,7 miliar.

Dilihat dari segi komoditas, Indonesia mengimpor sejumlah komoditas dari Thailand, beberapa di antaranya beras, mesin, kendaraan, suku cadang dan lainnya. Sementara dari segi ekspor, Indonesia mengirim minyak, batu bara, produk perikanan, kertas, dan lain-lainnya ke Negeri Siam.

Adapun berdasarkan neraca dagang terakhir pada 2024, posisi defisit Indonesia dari perdagangan dengan Thailand mencapai US$1,8 miliar, atau susut dari defisit di tahun sebelumnya senilai US$3,08 miliar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar