c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

09 April 2022

15:15 WIB

SesKemenkopUKM : New PLUT Akan Wujudkan Future SMEs

New PLUT-KUMKM berikan layanan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan lain secara terpadu dan komprehensif.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Dian Kusumo Hapsari

SesKemenkopUKM : New PLUT Akan Wujudkan Future SMEs
SesKemenkopUKM : New PLUT Akan Wujudkan Future SMEs
Penandatanganan nota kesepahaman terkait pengembangan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan. (KemenkopUKM.dok)

SEMARANG - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim berharap re-branding Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM) dapat melahirkan wirausaha muda yang produktif untuk menciptakan bisnis inovatif.

Menurut Arif, New PLUT-KUMKM akan mengambil peran sebagai one stop service bagi para pelaku koperasi, UMKM, dan wirausahawan lain. Artinya, mereka akan mendapat layanan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan lain secara komprehensif.

Dalam Rapat Koordinasi Pengelola PLUT KUMKM Wilayah I di Semarang, Jawa Tengah, SesKemenkopUKM menambahkan layanan pendampingan yang akan didapatkan para pelaku usaha juga akan mendongkrak produktivitas, nilai tambah, kapasitas dan kualitas produk, serta daya saing dan pemulihan KUMKM.

"Sehingga diharapkan New PLUT-KUMKM bisa menciptakan bisnis yang inovatif dan berkelanjutan sebagai kunci dari terwujudnya The Future SMEs atau UKM masa depan," ujarnya dari Semarang, Sabtu (9/4).

Dia menjabarkan dalam rangka mewujudkan lahirnya wirausaha muda produktif, ada sejumlah layanan yang diberikan New PLUT KUMKM, yakni Pusat Konsultasi dan Pendampingan, Pusat Pengembangan Produk Unggulan Daerah, hingga Pendaftaran Usaha dan Perizinan UMKM.

Tak sampai situ, New PLUT-KUMKM juga akan mengambil peran strategis penciptaan wirausaha muda produktif melalui program Peningkatan Sinergi dengan Mitra Strategis, Rumah Kemasan, Marketplace, Publicspace, serta Kompetisi PLUT.

Di sisi lain, pemerintah pun telah merilis Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Kewirausahaan Nasional yang mengelompokkan calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha mapan. Perpres tersebut merupakan langkah pemerintah dalam menciptakan ekosistem usaha yang kondusif agar dapat melahirkan wirausaha muda yang mengagregasi potensi ekonomi lokal.

"Targetnya, rasio kewirausahaan meningkat 3,95% di tahun 2024 sehingga tentu akan ada pendampingan, konsultasi bisnis, dan menghubungkan dengan akses pembiayaan," sambung Arif.

Dari target tersebut, pemerintah pada 2020-2024 membidik tumbuhnya wirausaha baru mendekati 9 juta orang atau di kisaran 4%. Artinya, setiap tahun diharapkan bisa tembus setidaknya 500 ribu wirausaha muda baru yang produktif untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Dalam rangka mewujudkan target peningkatan rasio kewirausahaan itu, Arif menegaskan butuh kolaborasi dan langkah strategis. Kolaborasi strategis itu pun seyogianya terjalin dengan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki fokus terhadap pemberdayaan dan pengembangan KUMKM dan kewirausahaan.

Oleh karenanya pada kesempatan itu, SesKemenkopUKM juga melakukan penandatanganan dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengenai pengembangan koperasi, UMKM dan kewirausahaan. Arif berharap kerja sama dengan UNNES bisa mewujudkan lahirnya banyak wirausaha muda baru yang produktif dengan bisnis yang inovatif.

"Harus ada kolaborasi dengan pemangku kebijakan dan kepentingan yang fokus terhadap pengembangan KUMKM dan kewirausahaan, termasuk diantaranya perguruan tinggi negeri (PTN) yang baru saja kita laksanakan untuk mewujudkan terciptanya wirausaha muda dan lapangan kerja baru," jabarnya.

Menurut SesKemenkopUKM, dukungan pihak perguruan tinggi memegang peranan penting dalam pengembangan kewirausahaan. Pasalnya, kampus menjadi sumber segar calon wirausaha. Jika dibina sedari dini, maka para calon wirausaha itu ditengarai bisa menciptakan bisnis yang inovatif, unggul, dan berdaya saing.

"Apalagi, dalam dua tahun terakhir banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak mampu terserap karena keterbatasan supply lapangan pekerjaan," tandas Arif Rahman Hakim.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar