c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

10 Januari 2023

19:30 WIB

Sentralisasi Pemasaran Dorong Peningkatan Kinerja Pupuk Indonesia

Sentralisasi pemasaran disebut berhasil meningkatkan penetrasi pasar Pupuk Indonesia, baik dalam maupun luar negeri

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Sentralisasi Pemasaran Dorong Peningkatan Kinerja Pupuk Indonesia
Sentralisasi Pemasaran Dorong Peningkatan Kinerja Pupuk Indonesia
Pekerja mengangkut karung pupuk urea di gudang lini 3 Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (19/8/2022). Antara Foto/Dedhez Anggara

JAKARTA - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman menyatakan, sentralisasi pemasaran yang dilakukan terbukti berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Sentralisasi juga merupakan bagian dari transformasi bisnis Pupuk Indonesia yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir.

Ia menambahkan, upaya sentralisasi ini semakin memperkuat kemampuan Pupuk Indonesia beserta anak perusahaannya dalam melayani dan mengamankan pasokan pupuk dalam negeri, baik pupuk bersubsidi maupun non-subsidi. 

Di sisi lain, sentralisasi ini juga berhasil meningkatkan penetrasi pasar dalam maupun luar negeri untuk produk-produk komersil perusahaan, baik pupuk maupun non-pupuk. Dengan demikian, mengoptimalkan pendapatan perusahaan dari sektor tersebut. Menurutnya, setelah perusahaan melakukan sentralisasi pemasaran pada 2021, terjadi peningkatan signifikan terhadap kinerja perusahaan. 

“Kami masih menunggu hasil audit, namun pendapatan dan laba perusahaan alhamdulillah meningkat secara signifikan. Di mana pada 2022 kami berhasil mencapai pendapatan sekitar Rp103 triliun dengan laba kurang lebih Rp19 triliun (unaudited), (sekitar) 65% pendapatan berasal dari produk komersil dan non pupuk,” terangnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (10/1). 

Baca Juga: Sepanjang 2022, Produksi Pupuk Indonesia Grup 18,84 Juta Ton

Ia meyakini, dengan sentralisasi pemasaran, perseroan bisa mengoptimalkan penjualan perusahaan ke sektor komersil. Terutama, untuk penjualan amoniak dan urea baik itu dari segi tonase maupun mengoptimalkan harga jual.

Pada 2022, penjualan pupuk ke sektor non-subsidi, khususnya ke konsumen retail dan korporasi mencapai 4,08 juta ton atau 101% dari target. Sementara penjualan produk non-pupuk mencapai 1,45 juta ton atau 130% dari target. 

“Perlu kami tekankan, bahwa hal ini bisa kami lakukan dengan tetap memprioritaskan pasokan dalam negeri, baik kebutuhan pupuk bersubsidi maupun pupuk non subsidi atau produk-produk komersil,” tegasnya. 

Melalui sentralisasi ini pula Pupuk Indonesia mengembangkan program 1.000 kios pupuk untuk produk komersil dan non subsidi. Langkah ini untuk mempermudah akses petani terhadap produk-produk Pupuk Indonesia Grup. 

PT PI berharap, program kios komersil Toko Pe-I, petani dan konsumen lainnya dapat lebih mudah mencari produk perseroan.

“Target kami saat ini adalah pembangunan 1000 kios. Nantinya, kami ingin agar Toko Pe-I ini bisa ada di semua kecamatan, sehingga tidak ada lagi keluhan kesulitan mencari pupuk,” paparnya.  

Hilangkan Kompetisi Anak Perusahaan
Menurutnya, keberhasilan sentralisasi pemasaran karena hal ini menghilangkan kompetisi antar anak perusahaan yang selama ini saling bersaing. Di samping itu, sentralisasi juga dapat mengurangi biaya distribusi dan mengoptimalkan kecepatan distribusi produk. 

Selain itu juga meningkatkan daya tawar untuk sektor korporasi dan pelanggan luar negeri, sehingga pelanggan dapat memperoleh harga jual yang baik. Fungsi marketing, promosi dan penetrasi pasar di dalam dan luar negeri juga diambil alih oleh holding, sehingga anak-anak perusahaan dapat fokus dan berkinerja optimal sebagai unit-unit produksi yang efisien. 

“Jadi kini holding yang bergerak mencari pasar dan pelanggan, melakukan kegiatan marketing termasuk dengan membuka kantor luar negeri Dubai,” tambah Bakir. 

Baca Juga: Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Subsidi Alokasi 2023

Sementara itu, Komisaris Utama Pupuk Indonesia Darmin Nasution menyampaikan, sentralisasi Pupuk Indonesia sudah berjalan hampir 2,5 tahun. Fungsi holding yang sebelumnya telah berubah menjadi activist holding

Dewan Komisaris menilai, sentralisasi yang dilaksanakan telah sejalan dengan masterplan perusahaan yang diamanatkan oleh Pemegang Saham. Sentralisasi telah membawa kemajuan signifikan bagi Pupuk Indonesia sebagai perusahaan nasional, tidak hanya bertujuan memberikan solusi pertanian dan nutrisi tanaman.

Lebih lanjut, sentralisasi juga telah mendorong transformasi perusahaan dalam rangka restrukturisasi subsidi industri pupuk. Dalam implementasi sentralisasi, salah satu fungsi yang dioptimalisasi adalah pemasaran dan pengadaan, yakni holding mengambil peranan dalam pelaksanaan operasional perusahaan. 

“Hal ini berdampak kepada peningkatan kinerja perusahaan, khususnya kinerja penjualan retail dan komersil di tahun 2022,” jelas Darmin. 

Sementara itu, anak-anak perusahaan dapat fokus menjalankan fungsi sebagai produsen karena fungsi marketing sudah dilakukan oleh holding

Saat ini, Pupuk Indonesia sebagai holding, mempunyai lima anak perusahaan yang bergerak sebagai produsen pupuk, yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan PT Pupuk Iskandar Muda. Jaringan pemasaran dan distribusi Pupuk Indonesia meliputi seluruh wilayah Indonesia. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar