28 Juli 2025
09:50 WIB
Sentimen Kesepakatan Dagang AS-Eropa Positif Dorong IHSG!
Sentimen positif IHSG awal pekan ini datang dari adanya kesepakatan perdagangan antara AS dan Uni Eropa, serta peluang penurunan suku bunga The Fed.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Pekerja berjalan di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). Antara Foto/Fauzan
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka dari level 7.630,75 pada perdagangan Senin (28/7).
IHSG langsung dibuka di zona hijau. Pada pukul 09.22 WIB, IHSG menguat sebesar 103,45 poin atau 1,37% menjadi ke level 7.646,95.
PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak di kisaran support pada level 7.469 dan resistance pada level 7.593.
"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.469 dan resistance pada level 7.593, dengan kecenderungan menguat," tulis Tim Riset, Senin (28/7).
Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Cetak Rekor Tertinggi Di 7.543,50 Pada 2025
Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia menguat. Seperti Indeks Nikkei 225 yang melemah 0,70% dan Kospi yang menguat 0,13%.
IHSG pada Jumat (25/7) ditutup pada level 7.543,50 atau naik tipis 0,17%. Penguatan pasar modal Indonesia dipimpin oleh saham-saham sektor finansial sebesar 1,66% dan material dasar 0,88%.
Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp40,97 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual, seperti PANI, BMRI, BBCA, BBNI, dan ANTM. Sentimen positif datang dari potensi penurunan suku bunga The Fed.
Secara teknikal, candle IHSG berbentuk doji, masih di atas MA5 dan MA20, indikator MACD golden cross.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Berikut saham pilihan hari ini: BREN, WIFI, ASRI, dan SMBR," imbuhnya.
Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup menguat. Sentimen positif datang dari adanya kesepakatan perdagangan antara AS dan Uni Eropa.
Melansir Antara, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan, Uni Eropa dan AS menyepakati kebijakan dagang mencakup tarif nol banding nol untuk produk-produk strategis tertentu, termasuk semua pesawat dan komponennya, serta bahan baku kritis.
"Hari ini kami juga menyepakati tarif nol banding nol untuk sejumlah produk strategis. Ini mencakup semua pesawat dan komponennya, bahan kimia tertentu, obat generik tertentu, peralatan semikonduktor, produk pertanian tertentu, sumber daya alam, dan bahan-bahan baku kritis," kata Ursula, Minggu (27/7).
Baca Juga: Usai Cetak Rekor, IHSG (25/7) Masih Akan Lanjutkan Penguatan
Von der Leyen lebih lanjut mengatakan Uni Eropa akan membeli 'sejumlah besar' gas alam cair (LNG), minyak bumi, dan bahan bakar nuklir dari AS, sehingga mendiversifikasi sumber pasokan sekaligus berkontribusi pada ketahanan energi Eropa, katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa nilai energi yang diimpor dari AS akan mencapai US$750 miliar dalam tiga tahun, atau US$250 miliar dolar AS setiap tahunnya.
Pasar Wait and See Pekan Ini
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memperkirakan, IHSG pekan ini akan cenderung bergerak mendatar di tengah sikap wait and see pelaku pasar terhadap kebijakan Bank Sentral AS The Fed.
"Diperkirakan IHSG berpotensi konsolidasi (mendatar) pada kisaran 7.450 sampai 7.650 pada pekan ini,” ujar Ratna melansir Antara, Senin (28/7).
Dari mancanegara, sentimen positif akan berasal dari tercapainya kerangka kerja perjanjian dagang antara AS dan Indonesia, serta perjanjian dagang antara AS dan Jepang.
Pelaku pasar menantikan kesepakatan dagang lainnya sebelum batas waktu 1 Agustus 2025 pada akhir pekan ini. AS dan China dijadwalkan akan melakukan negosiasi lanjutan di Stockholm, Swedia pada 28-29 Juli 2025.
Di sisi lain, pelaku pasar menantikan pertemuan Bank Sentral AS The Fed pada 29-30 Juli 2027, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan tetap pada level 4,25-4,5%.
Selain itu, pelaku pasar juga mencermati kelanjutan earning season kuartal II-2025, dengan lebih dari 150 emiten dalam indeks S&P500 dijadwalkan akan merilis kinerja selama pekan ini.
Dari AS, pada pekan ini akan ada rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) periode kuartal II/2025, indeks PCE, data tenaga kerja, serta ISM Manufacturing PMI.
Dari kawasan Eropa, akan dirilis data PDB dan inflasi dari Euro Area, Jerman dan Prancis.
Dari kawasan Asia, Bank of Japan akan melakukan pertemuan pada pekan ini, yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya tetap.
Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan data pertumbuhan FDI pada Kamis (31/7), serta data inflasi dan neraca perdagangan Jumat (1/8). Selain itu, investor juga mencermati lanjutan earning season kuartal II/2025.