10 Juli 2023
20:30 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Bunga kerap kali digambarkan sebagai simbol feminisme lantaran keindahan, keharuman, dan kecantikan yang dimilikinya. Namun, tiap jenis bunga pun memiliki berbagai arti.
Misalnya saja bunga mawar merah sebagai simbol dari keromantisan. Warna merahnya menggambarkan keberanian dan memiliki keinginan kuat untuk menjaga pasangannya.
Lalu ada bunga tulip yang melambangkan permohonan maaf, pernyataan cinta, kepedulian, kemewahan, semangat tinggi, dan persahabatan.
Ada pula bunga matahari yang sering diartikan sebagai simbol ketulusan dan kesetiaan. Sedangkan bunga mimosa yang dipilih sebagai simbol Hari Perempuan Sedunia menggambarkan kekuatan dan kepekaan.
Bunga sendiri merupakan elemen dekorasi yang cantik dan juga manis. Kesegarannya bahkan bisa membuat sebuah ruangan yang polos berubah lebih menarik dengan instan. Karena itu, rasanya hampir tak bisa dibayangkan bila sebuah pesta pernikahan tanpa hiasan bunga sedikitpun.
Keindahan bentuk, warna, serta aroma bunga yang begitu kaya jenisnya telah menjadi inspirasi selama berabad-abad untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti parfum, sabun, pembersih, dan berbagai produk lainnya.
Sementara dalam sebuah hubungan, selain digunakan sebagai dekorasi, bunga-bunga ini pun kerap dijadikan hadiah untuk seorang yang terkasih. Misalnya pria, memberikan bunga kepada kekasih atau istri bahkan untuk ibu. Ini sering dilakukan sebagai sebuah bentuk pernyataan kasih yang indah dan menyentuh.
Meskipun bukan sebuah kebutuhan primer, keberadaan bunga akan selalu dibutuhkan di berbagai kesempatan. Peluang inilah yang dilihat oleh Bobby & Deethysa dalam mendirikan dan membesarkan The Voleta Florist.
Saat Validnews mengunjungi outlet baru The Voleta Florist di bilangan Tanjung Duren, Thysa sapaan akrab Deethysa, bercerita soal ihwal bisnisnya. Ya, pemilik toko bunga ini sedari kuliah kurang tertarik dengan dunia perkantoran. Mengikuti nalurinya, dia sangat menikmati dunia bisnis.
Pilihan menekuni bisnis florist tak lain karena pengaruh orang dekat. Rupanya hobi sang ibunda di 'perbungaan' menarik perhatiannya hingga akhirnya, dia memutuskan terjun di dunia bisnis itu.
"Jadi mama kalau ada acara keluarga memang suka merangkai bunga, terus akhirnya mamaku yang mengusulkan untuk cobain bisnis bunga. Terus akhirnya aku cobain buat ikutan kelas, di situ aku coba serius tekuni," katanya kepada Validnews, Sabtu (1/7), saat peresmian outlet baru The Voleta Florist.
Dia menceritakan, dalam prosesnya The Voleta Florist tidak langsung jadi seperti sekarang. Mulai tertarik dengan dunia ini pada awal tahun 2019, saat itu dia mulai rajin mempelajari soal menyoal bunga ini. Awalnya ia berbisnis ala rumahan saja.
Proses melayani pelanggan, pembuatan rangkaian bunga hingga pemesanan masih dilakukan di rumah.
"Jalan hampir satu tahun (usaha rumahan), puji Tuhan aku akhirnya punya cukup modal untuk buka tempat. Jadi aku buka studio di BSD awalnya itu tahun 2020 pas pandemi. Puji Tuhan juga pas awal buka itu pas musimnya wisuda. Lalu saat ini, ini menjadi studio kedua aku yang ada di Tanjung duren," ujarnya.
Bukan tanpa halang rintang, setiap usaha yang dibangun dengan jerih payah pasti membutuhkan waktu, tenaga serta keringat. Begitu halnya dengan The Voletta Florist. Thysa menceritakan, pembukaan studio BSD terpaksa harus dijadwalkan ulang.
"Pandemi itu kita sempat mundur dulu tiga bulan gitu. Tapi abis itu lanjutin karena sayang kan waktu itu sudah bayar sewa terus sudah siapin juga barang-barangnya," sebut dia.
Usaha Dibantu Sang Suami
Untuk membesarkan usaha, Thysa tidak hanya mempersiapkan studio. The Voletta Florist juga mulai aktif di sosial media sebagai jembatan berkomunikasi. Di media sosial, dia membagikan insight hingga menemukan para calon customer. Dari keaktifan di sosial media itulah ia juga menemukan berbagai teman, kolega hingga komunitas sesama florist.
"Puji Tuhan, abis covid-19 itu tetap stabil, karena pas awal aku pikir bakal down gitu kan. Tapi karena bisnis kita juga ada online jadi audience di sosmed itu tetap setia karena konten kita menarik," ujarnya.
Dia membangun usaha ini tidak sendirian. Sang suami, Bobby bisa dikatakan sebagai partner serta pendukung setia bagi Thysa dalam setiap keputusan bisnis yang harus diambilnya. Berbeda dengan Thysa, Bobby bisa dikatakan tipe yang selalu berpikir matang sebelum membuat suatu keputusan.
"Jadi aku baru menikah kan tahun lalu ya, nah dia sudah bantu aku bahkan sebelum kita menikah," urainya.
Bobby yang sarjana ekonomi, akhirnya turut banyak membuat strategi serta perencanaan bisnis lebih profesional agar The Voletta Florist berjalan sesuai target yang ditentukan.
Thysa menyebutkan usaha ini juga bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya waktu pemesanan terasa sepi, ada juga kalanya ramai. Pada saat sepi inilah, dia menilai strategi planning yang dibuat suaminya bisa membantu melewati masa kritis tersebut.

Pembukaan Studio Baru
Setelah hampir empat tahun berjalan, Voletta akhirnya bisa membuka cabang studio keduanya, setelah sebelumnya berada di bilangan Nusaloka BSD City, Tangerang Selatan. Studio baru ini berlokasi di Jl. Tanjung Duren Barat IV no.22A, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Nama keduanya juga berbeda. Studio yang di BSD dinamakan Voletta Flowers, sedangkan yang kedua dinamai The Voletta Florist.
Thysa menjabarkan perbedaan keduanya. Pihaknya akan lebih memfokuskan studio yang berada di Tanjung Duren untuk segmen premium. Dengan posisi di Jakarta sebagai pusat kota, dia ingin lebih menarget konsumen menengah ke atas.
Di cabang BSD, dia mempekerjakan dua orang. Sementara itu, tim di Tanjung Duren dibantu oleh empat orang dengan job desk yang berbeda-beda.
"Kalau yang di BSD mereka semua harus bisa merangkai, tapi mereka juga punya job desk masing-masing. Kaya ada yang megang sosmed, ada juga yang operational only. Kalau di Tanjung Duren dibantunya ada yang khusus buat sosmed jadi membuat strategi juga. Jadi aku selain merangkai aku juga belajar ilmu digital marketing, kalau ibarat perusahaan besar semua divisi aku kuasai," jelasnya.
Untuk mengikuti perkembangan dan permintaan pasar, saat ini The Voletta Florist tidak hanya menyediakan bunga segar saja. Pihaknya saat ini juga menerima pemesanan berbagai variasi bouquet seperti fresh flower dengan boneka, money bouquet, hingga everlasting series atau bunga fresh yang sudah diawetkan.
"Aku tadinya gak mau (jual selain bunga) tapi akhirnya suami aku kasih aku masukan kayak, 'banyak nih yang minta sesimpel boneka wisuda' aku ga mau awalnya, karena itu boneka, masa kita jualan boneka? Tapi suami aku juga bilang kalau pasar menginginkan itu aku harus bisa menyanggupi supply dan demand itu," jelasnya.
Untuk range harga, The Voletta telah mematok harga mulai dari Rp100.000 hingga Rp2.000.000. Harga tergantung kerumitan rangkaian serta jenis bunga yang dipakai. Selain itu bunga yang tersedia beragam macam jenis, di antaranya adalah bunga mawar, bunga lily, bunga matahari, juga bunga tulip.
Saat ditanya terkait modal usaha, Thysa mengaku mengeluarkan dana sekitar Rp5-10 juta. Itu digunakan untuk mengikuti kursus, serta pembelian peralatan dasar merangkai bunga.
Dari perjalanan kini, florist ini menghasilkan omzet per bulan mencapai Rp50-100 juta untuk cabang di BSD. Sedangkan untuk cabang di Tanjung Duren pihaknya menargetkan omzet hingga dua kali lipat.