c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

12 Agustus 2022

11:00 WIB

Selain PMK Ternak, Satgas Terus Waspadai Wabah Ternak Lainnya

Informasi saja, India merupakan salah satu negara penyuplai daging sapi ke wilayah Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir secara konsisten.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Selain PMK Ternak, Satgas Terus Waspadai Wabah Ternak Lainnya
Selain PMK Ternak, Satgas Terus Waspadai Wabah Ternak Lainnya
Pekerja memotret kambing untuk ditawarkan secara daring di tempat usaha penggemukan kambing Keluraha n Ngronggo, Kota Kediri, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

JAKARTA – Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Wiku Adisasmito memastikan, pemerintah akan terus memantau semua perkembangan penyakit menular lain yang mengancam ternak di dalam negeri. Hal ini mengemuka kala dirinya ditanya mengenai potensi rambatan penyakit kulit benjol (lumpy skin disease/LSD) yang menyerang ternak di India via impor daging sapi. 

Informasi saja, India merupakan salah satu negara penyuplai daging sapi ke wilayah Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir secara konsisten. Berdasarkan hitungan Validnews mengacu pada laporan BPS tentang Impor Daging Sejenis Lembu selama 2017-2021, India berhasil mengekspor rata-rata daging lembu ke Indonesia sebesar 76.023,24 ton/tahun.

“Sampai saat ini, Satgas berfokus dalam penanganan wabah PMK. Maka, emerging disease seperti LSD atau lainnya tentu juga akan menjadi perhatian kita, agar jangan sampai masuk ke Indonesia,” katanya singkat di Jakarta, Kamis (11/8). 

Lebih lanjut, BPS mencatat, impor daging lembu asal India pada 2021 mencapai 84.954,8 ton atau senilai US$288,44 juta. Dibandingkan impor daging lembu tahun sebelumnya yang hanya 76.365,4 ton atau senilai US$263,55 juta, baik bobot maupun nilai impor tersebut di 2021 mengalami kenaikan cukup tinggi.

Adapun, proyeksi konsumsi daging sapi dan kerbau di Indonesia pada 2022 mencapai 2,53 kg/kapita/tahun. Dengan estimasi penduduk di dalam negeri tahun ini mencapai 274,85 juta jiwa, maka total kebutuhan daging sapi dan kerbau sepanjang tahun bisa menyentuh 695.390 ribu ton.

Sebelumnya, pada Selasa (9/8), Departemen Pertanian AS (USDA) melaporkan, infeksi virus LSD telah menyerang ribuan sapi perah (Bos taurus) dan kerbau domestik (Bubalus bubalis) di India, serta telah menyebar ke 15 dari 33 distrik di Negara Bagian Gujarat, India.

Sumber media lokal yang mengutip siaran pers resmi pemerintah menunjukkan, lebih dari 40.222 ekor sapi (sapi perah dan kerbau) terinfeksi LSD sedang dalam perawatan. Setidaknya, sebanyak 1.021 ekor sapi-kerbau mati karena penyakit tersebut. Dan dilaporkan sebanyak 294.000 ekor telah divaksinasi.

Distrik yang paling parah terdampak LSD berada di negara bagian Gujarat, termasuk Kutch dan Jamnagar. Sementara itu, distrik lain yang terdampak LSD tergolong lebih terbatas.

FAS New Delhi, media lokal, melaporkan bahwa wabah awal LSD terjadi di Desa Kaiyari, Lakhpat, Taluka Kutch pada Mei 2022. Selama tiga tahun berturut-turut, telah terjadi wabah LSD di negara bagian Gujarat.

Namun, India belum memberi tahu Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) tentang wabah LSD 2022 terbaru. Pemerintah India belum merilis jumlah pasti hewan yang menderita LSD di wilayahnya. Sensus Ternak India di 2019 mengestimasi, populasi ternak di negara bagian Gujarat ada sebanyak 26,9 juta.

USDA juga melaporkan, pemerintah India telah mengambil tindakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit LSD lewat program survei, pengobatan, dan vaksinasi ekstensif. Upaya ini melibatkan 152 petugas veteriner dan 438 pengawas peternakan dari Kementerian Peternakan, Peternakan, dan Perikanan/Departemen Peternakan India. Lalu, sebanyak 267 dokter hewan lainnya dengan kendaraan sedang dialihdayakan.

Sebuah ruang kontrol tingkat negara bagian telah beroperasi di Ahmedabad, untuk memantau situasi, menyediakan saluran bantuan untuk membantu peternak sapi perah dan penggembala ternak mengatasi wabah penyakit.

Sejauh ini, LSD juga dilaporkan menyebar ke negara bagian Rajasthan dan belum ada angka resmi yang dilaporkan oleh negara mengenai hal ini. Penasihat pemerintah India ditugaskan untuk memperingatkan negara tentang LSD. 

Secara umum, wabah ini akan berdampak pada produksi susu di negara bagian Gujarat. Adapun kemampuan ternak yang menderita LSD untuk menghasilkan susu sangat terganggu oleh penyakit ini.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar