c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 April 2025

15:59 WIB

Sejumlah Wilayah Percepat Musim Tanam Padi

Ada percepatan ditujukan untuk menghindari musim tanam dimulai pada saat jelang kemarau, yang diperkirakan datang lebih cepat.  Ada juga yang menyiasati agar panen bisa berkali dalam setahun.,

Editor: Rikando Somba

<p>Sejumlah Wilayah Percepat Musim Tanam Padi</p>
<p>Sejumlah Wilayah Percepat Musim Tanam Padi</p>

Ilustrasi petani tengah membajak sawah untuk persiapan tanam padi  di Lumajang, Jawa Timur. Antara Foto/Irfan Sumanjaya

CILACAP-Percepatan tanam untuk padi dlakukan di sejumlah daerah. Percepatan ditujukan untuk menghindari musim tanam dimulai pada saat jelang kemarau, yang diperkirakan datang lebih cepat.  Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengimbau petani di wilayah itu untuk melakukan percepatan tanam pada musim tanam (MT) II tahun 2024-2025 yang berlangsung pada bulan April-September.

“Percepatan tanam pada MT II terutama untuk sawah tadah hujan selagi air dan curah hujan tersedia, mengingat prakiraan musim kemarau tahun 2025 dimulai pada bulan Mei,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinpertan Kabupaten Cilacap Budi Kuspriyatno di Cilacap, Kamis (17/4).

Menurut dia, hal itu juga untuk mengantisipasi adanya perbaikan atau perawatan berkala terhadap jaringan irigasi pada musim kemarau tahun 2025.Lebih lanjut, dia mengatakan mendasari Berita Acara Sidang Komisi Irigasi Ke-1 Tahun 2025, pada Daerah Irigasi (DI) Manganti terdapat kegiatan Rehabilitasi saluran induk Cihaur.

Sementara pada DI Serayu, kata dia, terdapat kegiatan Rehabilitasi Induk Serayu, direncanakan akan adanya pengerukan sedimen Saluran Induk Serayu.

Katanya, percepatan tanam perlu dilakukan sebagai upaya untuk mendukung program swasembada pangan.

Luas Tanam
Terkait dengan prediksi luas tanam pada MT II, Budi  mengatakan berdasarkan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) Tahun 2025 per tanggal 16 April di Kabupaten Cilacap, ada seluas 31.265 hektare atau 20,57% dari target LTT 2025 seluas 151.955 hektare.

“Prediksi luas tanam pada MT II seluas 48.244 hektare dengan harapan sampai bulan Juni curah hujan masih cukup untuk mengairi sawah tadah hujan,” katanya menjelaskan.

Disinggung mengenai ketersediaan pupuk dalam menghadapi MT II,  berdasarkan data penyerapan, ketersediaan pupuk subsidi diyakininya mencukupi kebutuhan petani. Di wilayah ini ada pupuk subsidi jenis urea dari alokasi sebanyak 38.000 ton, sampai dengan Maret baru terserap sebanyak 4.602 ton dan masih tersedia 33.597 ton.

Sedangkan untuk pupuk NPK, dari alokasi 22.000 ton, hingga bulan Maret baru terserap sebanyak 3.099 ton dan masih tersedia 18900 ton.

“Kebutuhan pupuk untuk menghadapi musim tanam II masih mencukupi,” katanya menegaskan.

Kini, masa panen masih berlangsung di sejumlah wilayah Cilacap. Dikutip dari Antara, realisasi panen padi di Kabupaten Cilacap per bulan Maret 2025 seluas 26.416 hektare.

“Bulan Maret merupakan panen raya di Kabupaten Cilacap, namun panen pada bulan April masih cukup luas dengan prediksi seluas 18.238 hektare,” kata Budi.

Percepatan Di Bantul
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga melakukan percepatan penanaman padi di empat kecamatan daerah ini guna mendukung program swasembada pangan pemerintah.

Melalui program percepatan tanam padi tersebut, pada tahun 2025, pemerintah menargetkan Kabupaten Bantul dalam setahun bisa menanam dan panen padi seluas hingga 34 ribu hektare di seluruh 17 kecamatan.

"Kalau dibandingkan tahun sebelumnya hanya bisa tanam sekitar 31 ribu hektare, Insyaallah pada tahun ini bisa tanam 34 ribu hektare, sehingga produksi kita di 2025 ada kenaikan signifikan, karena ada kenaikan sekitar tiga ribu hektare dibanding tahun sebelumnya," katanya.

Upaya yang dilakukan untuk percepatan tanam padi melalui IP 400 di antaranya dengan penyediaan pupuk, benih unggul dan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) bagi kelompok tani serta penyediaan sarana irigasi pertanian yang memadai.

"Kami mengefektifkan di empat kecamatan yaitu Kecamatan Sewon, Imogiri, Pandak dan Bambanglipuro untuk percepatan tanam padi melalui Program IP (Indeks Pertanaman) 400," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Selasa.

Empat kecamatan yang digencarkan IP 400, atau program tanam padi dengan target panen empat kali dalam setahun pada lahan yang sama tersebut karena merupakan wilayah di Bantul yang memiliki lahan pertanian paling luas di antara kecamatan lainnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar