c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

18 Juli 2023

18:17 WIB

Sejumlah Altcoin Menguat Ketika Bitcoin Sideways

Kenaikan altcoin ini disebabkan adanya potensi investor mulai beralih dari Bitcoin yang sideways, atau hasil profit di Bitcoin dialokasikan masuk ke altcoin.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Sejumlah Altcoin Menguat Ketika Bitcoin <i>Sideways</i>
Sejumlah Altcoin Menguat Ketika Bitcoin <i>Sideways</i>
Ilustrasi Stablecoin, harga perdagangan pasar saham Kripto. Shutterstock/iQoncept

JAKARTA - Bitcoin masih tetap mempertahankan harganya di kisaran US$30 ribu karena adanya aksi profit taking. Harga Bitcoin per Selasa (18/7) pukul 10.00 WIB pagi ini, bergerak di kisaran US$30.175, turun tipis 0,28% semenjak kemarin.

Menurut Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha, pasar aset kripto mendapat dorongan positif pada pekan lalu disebabkan oleh kemenangan Ripple dalam pengadilan melawan Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS).

Hakim Federal District Selatan New York telah menolak gugatan SEC AS terhadap Ripple. Melalui penerbitan "keputusan ringkasan" yang dilakukan pada Kamis, (13/7) menyatakan Ripple bukan sekuritas seperti yang dituduhkan SEC.

Panji menjelaskan, kabar ini sangat dinanti oleh holders XRP sejak tahun 2020 dan membuat pasar bereaksi positif.

Harga token XRP pun melonjak lebih dari 90% setelah putusan tersebut diketuk. Harga XRP melonjak dari level US$0,4725 ke US$0,9386 dalam waktu kurang dari tiga jam. Selain itu, beberapa altcoin mengalami kenaikan dalam periode tujuh hari terakhir. 

“Terkait kemenangan parsial Ripple atas SEC, memberikan dampak positif terhadap harga XRP dan pasar aset kripto yang menghijau pada akhir pekan lalu. Namun, investor diharapkan terus mengikuti perkembangan terkait kemungkinan dari SEC yang akan mengambil langkah untuk mengajukan banding dan aksi profit taking yang dilakukan investor,” kata Panji dalam keterangan resmi, Selasa (18/7).

Sentimen positif dari XRP mendorong harga Bitcoin menguat hingga menciptakan level tertinggi tahun ini ke harga US$31.814 pada Jumat (14/7).

Sementara itu, Ethereum pekan lalu juga akhirnya berhasil mencapai angka US$2 ribu pada jumat (17/7). Namun akhirnya, kembali bergerak di US$1.912 pada Selasa (18/7).

Kenaikan Altcoin
Beberapa altcoin yang melesat selama tujuh hari terakhir hingga Selasa (18/7) pagi ini adalah XRP naik 54,65%, Synthetix (SNX) naik 31,32%, Stellar (XLM) melesat 29,19%, Solana (SOL) naik 25,71%, serta Optimism (OP) menguat 25,97%.

“Kenaikan altcoin ini disebabkan adanya potensi investor mulai beralih dari Bitcoin yang sideways atau hasil profit di Bitcoin dialokasikan masuk ke altcoin. Tercermin dari Bitcoin Dominance (BTC.D) yang mulai turun mencapai 49,75% ketika mayoritas altcoin melesat pada Jumat (14/7)," jelasnya.

Bercermin dari siklus yang biasanya terjadi di pasar aset kripto, jika BTC.D turun dari level tertingginya dan harga Bitcoin yang sideways, maka akan mendorong lonjakan terhadap harga altcoin.

Untuk saat ini, kata Panji, altcoin sektor layer-2 cukup menarik perhatian. Menurut data L2Beat, TVL untuk seluruh ekosistem Layer 2 (L2) tumbuh sebesar 5,39% pada Q2 naik dari $9,057 miliar menjadi 9,573 miliar pada 1 April hingga 30 Juni 2023. Di mana sejauh ini ekosistem layer-2  didominasi oleh dua proyek, yaitu Arbitrum (ARB) dan Optimism (OP) dengan market share sebesar 83,02%,

Selain kemenangan XRP, sambungnya, salah satu sentimen positif bagi pasar aset kripto adalah dari perkembangan proposal ETF Bitcoin yang diajukan perusahaan manajemen BlackRock telah masuk dalam tahap proses peninjauan.

"Selain aplikasi BlackRock, SEC juga mengungkapkan bahwa mereka sedang meninjau aplikasi ETF Bitcoin lainnya seperti Wise Origin Bitcoin Trust, WisdomTree, VanEck, dan Invesco Galaxy," imbuh Panji.

Dari sisi industri, sentimen positif bagi pasar aset kripto berasal dari laporan Chainalysis yang mengungkapkan bahwa kejahatan dalam industri kripto turun hingga 77% menjadi US$1,1 miliar dari periode yang sama tahun lalu. 

Di sisi lain, Google Play, marketplace aplikasi di sistem operasi Android, mengumumkan perubahan besar dalam kebijakan mereka pada Rabu (12/7).

Kebijakan baru memungkinkan para developer memasukkan aset digital berbasis blockchain, seperti non-fungible token (NFT) ke aplikasi dan game secara resmi ke Google Play.

“Dengan turunnya kejahatan berbasis kripto diharapkan memulihkan kepercayaan investor terhadap aset kripto, khususnya dengan serangkaian peristiwa yang terjadi pada tahun 2022 lalu. Sementara, kebijakan Google Play tentu akan mendorong adopsi aset digital berbasis blockchain di  masyarakat,” katanya.

Pasar Sepekan
Panji mengatakan, dari sisi data ekonomi AS, melambatnya inflasi inti AS sebesar 0,2% di bulan Juni, Indeks Harga Konsumen tahunan utama turun menjadi 3%, dan Producer Price Index (PPI) yang naik tipis 0,1% menyebabkan indeks dolar AS (DXY) merosot ke level terendah sejak April 2022 ke angka 99,58.

Pekan ini, investor akan mencermati data penjualan ritel dan produksi industri dirilis pada Selasa (18/7). Sementara, data perumahan akan dirilis pada Kamis (20/7).

Dilanjutkan minggu depan pasar menanti keputusan pejabat Federal Reserve terkait suku bunga pada FOMC 25-26 Juli. 

“Data melambatnya inflasi AS merupakan sentimen positif bagi pasar aset kripto, terutama Bitcoin karena akan berpotensi mendorong minat terhadap aset berisiko, termasuk Aset Kripto,” ujar Panji.

Mengingat volatilitas pergerakan altcoins cenderung lebih tinggi dibandingkan Bitcoin, dia menyarankan agar investor untuk waspada terhadap risiko dan volatilitas di pasar.

“Investor diharapkan berinvestasi dengan uang dingin dan sesuaikan manajemen risiko dengan target investasi yang telah ditentukan. Manfaatkan fitur Take profit dan Stop Loss di aplikasi Ajaib Kripto guna untuk mengamankan profit dan meminimalisir potensi risiko kerugian,” ucap Panji Yudha.

Analisis Teknikal Bitcoin & Ethereum Pekan Ini
Panji juga melakukan analisis teknikal untuk Bitcoin dan Ethereum. Berikut penjelasan lengkapnya.

BTC/USDT dengan support US$29.500 dan resistance US$31.400.

BTC pada Senin malam (17/7) sempat turun ke US$29.660, lalu kembali naik pada Selasa (18/7) pukul 08.00 WIB, bertengger di kisaran US$30.175 dan saat ini berupaya untuk menguji MA-20.

Jika berhasil breakout MA-20, maka akan menuju $31.400. Sebaliknya, jika kembali reject di bawah MA-20, maka BTC akan kembali turun ke US$29.500.

Indikator Stochastic berada di area jenuh jual (oversold) dan MACD histogram bar dalam momentum bearish.

ETH/USDT dengan support US$1.895 dan resistance US$2.000

ETH kembali mencoba membangun momentum kenaikan pasca pekan lalu berhasil mencapai level US$2.000. Saat ini, Selasa (18/7) pagi, tepatnya pukul 08.00 WIB, ETH bergerak di kisaran US$1.912 dan bertengger di atas MA-20 hingga MA-200.

Selanjutnya, untuk menuju harga US$2.000, ETH perlu bertahan area resistance dinamis MA-20 di kisaran US$1.908.

Indikator stochastic naik menuju jenuh jual (oversold) dan MACD histogram dalam momentum bearish terbatas.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar