c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

05 April 2023

14:08 WIB

Sebut Harga Pangan Turun, Jokowi: Ini Bisa Tarik Daya Beli Rakyat

Penurunan harga pangan diharap meningkatkan daya beli masyarakat. BPS mencatat pola konsumsi masyarakat belum 100% kembali normal.

Penulis: Sakti Wibawa

Editor: Fin Harini

Sebut Harga Pangan Turun, Jokowi: Ini Bisa Tarik Daya Beli Rakyat
Sebut Harga Pangan Turun, Jokowi: Ini Bisa Tarik Daya Beli Rakyat
Pedagang beras menjaga jualannya di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (7/12/2022). ValidNewsID/ Arief Rachman

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengungkapkan, banyak komoditas pangan yang saat ini mengalami penurunan harga. Hal tersebut disampaikan saat kunjungannya ke beberapa pasar di daerah Jakarta.

“Yang jelas harga banyak yang turun sehingga akan memperkuat daya beli rakyat,” kata Presiden Jokowi di Pasar Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/4).

Dirinya mengatakan, sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain, telur, daging ayam, beras, dan bawang. Namun, lanjut Jokowi, terdapat pula, bahan pokok yang mengalami kenaikan harga seperti daging.

Jokowi mengatakan penurunan harga komoditas tersebut menjadi indikasi positif bagi masyarakat menjelang momentum konsumsi tinggi pada Idulfitri 1444 H.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PHIPS) per 5 April 2023, harga rata-rata nasional telur ayam ras segar Rp28.700 per kg, turun dibandingkan posisi 30 Maret sebesar Rp29.150 per kg. Tren menurun juga dialami oleh daging ayam ras segar, yakni dari Rp32.700 per kg pada 30 Maret menjadi Rp31.900 per kg pada 5 April 2023.

Sementara untuk beras, jenis kualitas bawah II atau beras termurah, sepanjang minggu ini tak bergerak dari Rp11.150 per kg. Jenis kualitas bawah I dihargai Rp11.350 per kg, turun dibandingkan Rp11.400 per kg pada 30 Maret 2023.

Untuk kelas medium II, harga turun Rp50 per kg dibandingkan posisi 30 Maret 2023 menjadi Rp12.600 per kg. Senada, kelas medium I juga turun Rp50 per kg, menjadi Rp12.850.

Kelas kualitas super II tidak mengalami perubahan harga dan tetap dibanderol Rp13.450 per kg. Sedangkan kualitas super I turun menjadi Rp14.100 per kg, dari posisi Rp14.200 per kg pada 30 Maret 2023.

Sebelumnya, harga beras masih mengalami peningkatan pada Maret. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 60 kota dari 90 kota yang diamati di Indonesia masih mengalami kenaikan harga beras. Adapun sekitar 29 kota mengalami penurunan harga beras, dan 1 kota sisanya tidak mengalami perubahan harga.

Masih dari PHIPS, penurunan harga juga dialami bawang putih menjadi Rp32.000, dari Rp32.350 per kg pada 30 Maret 2023. Sementara, bawang merah ukuran sedang turun dari Rp35.450 per kg menjadi Rp34.500 per kg. Harga bawang putih merangkak naik sejak awal Februari.  

Sementara itu, harga minyak goreng curah naik menjadi Rp14.650 per kg, naik dari sebelumnya Rp14.500.

Untuk menstabilkan harga dalam rangka hari besar keagamaan nasional (HKBN) sendiri, kementerian perdagangan terus berupaya mengadakan operasi pasar murah yang diadakan setiap harinya pada 2 titik yang berbeda setiap harinya.

“Kita lakukan operasi pasar dua titik setiap harinya sampai lebaran, ini dilakukan guna menstabilkan harga,” tutur Mendag Zulkifli Hasan. 

Konsumsi Masyarakat Belum Pulih
Menurut data BPS, inflasi Maret 2023 yang bersamaan dengan dimulainya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni Bulan Ramadan, tercatat 0,18% (month to month/mtm), atau tidak berbeda jauh dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya 0,16% (mtm).

Menurut penilaian Bank Indonesia (BI), realisasi inflasi Maret 2023 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pola historis inflasi periode awal Ramadan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan, kondisi permintaan masyarakat yang belum kembali pada kondisi normal menyebabkan inflasi pada awal Ramadan 2023 masih rendah. 

Penilaiannya, tingkat permintaan yang tergambar pada sisi konsumsi masih belum pulih pasca diterjang pandemi covid-19 di 2020. Secara umum, torehan inflasi di awal Ramadan tahun ini hanya berkisar 0,18% secara bulanan (month to month/mtm).

“Memang permintaan menjelang Ramadan ini tidak setinggi dengan kondisi sebelum pandemi, karena pola konsumsi masyarakat masih belum 100% kembali normal. Artinya, dari sisi permintaan belum tinggi,” katanya menjawab pertanyaan wartawan, Jakarta, Senin (3/4).

Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Maret 2023 berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,35% dengan andil mencapai 0,09%.

Sementara, dari sisi komoditas yang dominan menyumbang inflasi secara bulanan di antaranya angkutan udara (0,03%); bensin (0,03%); beras (0,02%); cabai rawit (0,02%); dan rokok kretek filter (0,02%).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi indeks harga konsumen secara tahunan turun menjadi 4,97% (year on year/yoy) dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,47% (yoy).

Pada Maret 2023, dari 90 kota yang dipantau BPS, sebanyak 65 kota IHK di antaranya mengalami inflasi. Sebanyak 48 kota IHK mengalami inflasi yang tercatat lebih tinggi dari torehan inflasi nasional.

Sementara, 25 kota IHK lainnya yang dipantau juga mengalami deflasi. Secara bulanan, inflasi tertinggi terjadi di Kupang (1,3%), sementara deflasi terdalam terjadi di Bandung(-1,5%).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar