03 Desember 2024
11:42 WIB
Satu Juta Turis China Melancong Ke Indonesia Dalam 10 Bulan Pertama 2024
Meski belum mencapai angka 2 juta seperti sebelum pandemi covid-19, kunjungan satu juta wisatawan China ke Indonesia sudah mencapai rekor setelah pandemi
Turis China menikmati hiburan air di Teluk Benoa di Bali, Indonesia pada 13 Februari 2023. ANTARA/Xinhua/Dicky Bisinglasi
JAKARTA - Jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2024 mencapai 1,03 juta. Capaian ini menjadi rekor tertinggi yang pernah tercatat sejak pandemi covid-19.
Volume kunjungan tersebut meningkat 62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski masih jauh dibandingkan tingkat sebelum pandemi. Untuk diketahui, volume kunjungan wisatawan China sempat menyentuh angka lebih dari 2 juta pada 2019, namun turun signifikan saat pandemi covid-19.
Apapun itu, realisasi dalam 10 bulan terakhir itu telah memenuhi target pemerintah di kisaran 1 sampai 1,5 juta kunjungan. Berdasarkan data, hampir 80% wisatawan tersebut masuk ke Indonesia melalui Jakarta dan Provinsi Bali.
Dengan volume kunjungan yang besar, China saat ini menjadi salah satu dari empat negara asal utama wisatawan asing yang masuk ke Indonesia setelah Malaysia, Australia, dan Singapura.
Capaian ini sendiri tak terlepas dari upaya para pelaku industri yang meminta lebih banyak dukungan dari pemerintah untuk menarik semakin banyak wisatawan asal China.
"Wonderful Indonesia Sales Mission di China, diharapkan menjadi stimulus tidak hanya bagi wisatawan mancanegara agar berkunjung ke Indonesia, namun juga stimulus bagi para pihak terkait seperti mitra maskapai, agar dapat menambah frekuensi penerbangan langsung dan membuka rute baru dari China ke berbagai kota di Indonesia," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI Ni Made Ayu Marthini.
Ni Made mengatakan, hubungan Indonesia-China memiliki potensi people to people (P2P) yang besar dan harus dijaga serta didorong. Terutama menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun depan.
Pemulihan Sektor Pariwisata
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 1,19 juta orang atau naik 22,01% secara tahunan (year on year). Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin, mengatakan peningkatan jumlah kunjungan wisman tersebut terjadi sejak April 2024.
Kemudian mengalami penurunan di September. Namun, apabila dikalkulasi secara tahunan kunjungan wisman mengalami kenaikan 22,01 %.
Adapun secara kumulatif sejak Januari hingga Oktober 2024, jumlah wisatawan mancanegara mencapai 11,57 juta kunjungan. Capaian ini menegaskan sudah terjadinya pemulihan sektor pariwisata di Indonesia.
"Pemulihan sektor pariwisata di Indonesia juga ditandai dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisman secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2024, yang mencapai 11,57 juta kunjungan, naik 20,45% dibandingkan periode yang sama tahun 2023," ujarnya.
Berdasarkan pintu masuk, jumlah kunjungan wisman pada Oktober 2024 yang melalui pintu masuk utama sebanyak 1,04 juta kunjungan dan pintu masuk perbatasan sebanyak 156,53 ribu orang.
Dia menyatakan, jumlah kunjungan yang melalui pintu masuk utama didominasi oleh wisman dengan moda angkutan udara yang berkontribusi sebesar 82,88%. Sedangkan wisman dengan moda angkutan laut dan darat masing-masing hanya sebesar 14,20% dan 2,92%.
Dia mengatakan, berdasarkan regional asal wisatawan, masyarakat luar yang berkunjung ke Indonesia paling banyak berasal dari Asia Tenggara (ASEAN) yang mencapai 391 ribu kunjungan. Diikuti oleh negara di Asia lainnya sebanyak 330 ribu kunjungan, Eropa 216 ribu kunjungan, serta Timur Tengah 17 ribu kunjungan.
Selain itu, ia menyatakan jumlah perjalanan wisatawan Nusantara (wisnus) pada Oktober 2024 mencapai 81,43 juta perjalanan. Jumlah tersebut turun sebesar 2,32% bila dibandingkan dengan September 2024 (month to month) .
"Akan tetapi bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya naik 29,88 %," pungkasnya.