c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

29 Maret 2022

16:59 WIB

Sarinah Jadi Rumah Bagi UMKM Untuk Lebih Berkelas

Sarinah dapat menjadi contoh nyata bagi pemerintah daerah untuk membangun rumah bagi UMKM.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Sarinah Jadi Rumah Bagi UMKM Untuk Lebih Berkelas
Sarinah Jadi Rumah Bagi UMKM Untuk Lebih Berkelas
Pekerja berada di dalam Gedung Sarinah pascarenovasi di Jakarta, Sabtu (19/3/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memerlukan “rumah” yang menjadi tempat untuk dapat berkembang dan menjual produknya. 

" Dulu saya agak ngotot ke pengelola mal agar 20% space diberikan untuk UMKM. Tapi ternyata, itu bukan rumah mereka, enggak bisa bersaing (pelaku UMKM.red). Nah, ini Sarinah jadi rumah UMKM yang nyaman," ujar Menteri Teten di Jakarta, Selasa (29/3). 

Ia menambahkan, dengan adanya rumah khusus, produk UMKM akan menjadi lebih berkelas dan memiliki narasi yang kuat,

Teten juga menekankan agar para Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dapat mendorong produk unggulan daerah masing-masing untuk memanfaatkan Sarinah sebagai tempat promosi. 

Menurut Teten, Sarinah juga dapat menjadi contoh nyata bagi pemerintah daerah untuk membangun rumah bagi UMKM. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan gedung tua milik pemerintah yang diubah menjadi tempat oleh-oleh yang nyaman dan memiliki kualitas produk berdasarkan kurasi terlebih dahulu. 

Produk yang dijual di pusat oleh-oleh tersebut harus buatan lokal dan produk UMKM. Selain itu, kualitas produk yang dipasarkan juga harus terjamin. Dengan demikian, tempat tersebut akan memiliki captive market tersendiri.

"Jadi ke depan, UMKM itu harus punya narasi kuat untuk menjualnya dan punya tempat sendiri. Kita ini punya banyak gedung-gedung tua di banyak daerah. Jadi, jangan lagi jualan di emperan, enggak bakal dihargai," tuturnya. 

Ia juga mengusulkan agar pemerintah daerah memiliki agregator yang dapat menampung produknya, di mana nantinya dapat ditampilkan di Sarinah. 

Agregator tersebut bisa berupa koperasi maupun perusahaan daerah yang bertindak sebagai pembeli produk UMKM. Selanjutnya, perusahaan daerah itu baru masuk ke Sarinah.

“Tentu nanti kurasi dan sebagainya antara agregator daerah dengan Sarinah. Kalau satu per satu kan akan rumit. Jadi, peran agregator itu sangat penting dalam sistem produksi yang kecil atau mikro. Ini kan sulit suplai mereka untuk stabil, baik kuantitas dan kualitas. Sehingga, bisa disubstitusi oleh yang lainnya," ujar Menteri Teten. 

Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengaku senang dengan kunjungan dari MenKopUKM dan dinas dari berbagai daerah. Menurutnya, Sarinah mendapat apresiasi karena telah menjadi tempat untuk membuat UMKM naik kelas. 

"Sarinah yang baru ini sangat erat kaitannya dengan KemenKopUKM. Kita bisa lakukan sinergi secara lebih luas, di mana dari hulu ke hilir dapat di-take care dengan baik serta Sarinah mampu memberikan akses kepada market dan capacity building, sehingga UMKM dapat naik kelas," kata Fetty. 

Ia menjelaskan Sarinah telah bertransformasi dan menjalankan pembenahan di segala bidang. Mulai dari konsep bisnis yang sekarang telah menjadi community mall, branding di mana Sarinah menjadi destinasi wajib kunjung serta menjadi ruang sosial dan budaya. 

Sarinah, lanjut Fetty, juga menghadirkan beragam fitur baru, seperti culinary center, trading house, distrik seni dan masih banyak lainnya. Ke depan, Sarinah akan melakukan kerja sama dengan berbagai dinas daerah untuk mengkurasi produk UMKM untuk ditampilkan di sana. 

"Kami membahas kerja sama dari kepala dinas berbagai daerah yang juga melakukan kunjungan tadi, di mana masing-masing daerah dapat menjadi agregator dan melakukan kurasi dari produk mereka dan nantinya akan diseleksi kembali oleh Sarinah untuk ditampilkan kepada masyarakat," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar