12 Maret 2025
14:25 WIB
Sambangi Kantor Airlangga, Luhut Bocorkan Hasil Pertemuan
DEN dan Menko Ekonomi melakukan koordinasi untuk memberikan masukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto agar perekonomian Indonesia semakin baik.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui usai acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025). Antara/Imamatul Silfia
JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait hasil rapat koordinasi (rakor) antara jajaran DEN dan jajaran Menko Ekonomi di Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (12/3).
Ia mengatakan, ini kali pertama mengadakan pertemuan secara khusus dengan Airlangga. Dalam hal ini, DEN dan Menko Ekonomi melakukan koordinasi untuk memberikan masukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto agar perekonomian Indonesia semakin baik.
"Pertama kali kami bertemu dengan Menteri Perekonomian dengan DEN, untuk kita melakukan koordinasi-koordinasi untuk memberikan masukan-masukan pada Presiden, sehingga perekonomian kita ini pada makin bagus," kata Luhut kepada media, Rabu (12/3).
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa pada dasarnya secara fundamental ekonomi Indonesia tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan.
Kendati demikian, pihaknya ingin mendalami terkait program prioritas yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto. Salah satunya adalah terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dilaksanakan supaya penyerapannya di tengah-tengah masyarakat makin baik.
"Kita pingin mendalami misalnya makan bergizi bagaimana supaya ini lebih baik lagi, penyerapannya lebih bagus, karena kemarin kami sudah ketemu dengan Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional .red) dan kami sepakat juga dengan Menteri Bappenas untuk setiap kuartal (quarterly) diaudit, sehingga dengan begitu kita tahu nanti apa yang kurang dan segala macam, karena butuh waktu untuk perbaikan. Tapi program ini sangat baik," ungkapnya.
Baca Juga: Luhut Ingin RI Buat Tandingan Deepseek Dan ChatGPT
Selain itu, lanjut Luhut, jajaran DEN dengan Airlangga juga membicarakan terkait keadaan global yang tengah menantang saat ini.
Dia menuturkan, peraturan-peraturan yang menghambat masuknya investasi ke Indonesia, nantinya akan diusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk ditarik (take out).
"Jadi nanti ada tim akan bekerja mulai besok selama seminggu, karena pada dasarnya kita sudah paham itu, sehingga dengan begitu ekonomi ini bisa lebih bagus," imbuh dia.
Selain itu, Luhut menyampaikan bahwa terdapat ketertarikan dari Ray Dalio untuk masuk ke Indonesia usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/3).
Asal tahu saja, Ray Dalio sendiri merupakan investor global. Dia juga merupakan orang terkaya dunia ke-124 versi Forbes tahun 2024 dengan kekayaan mencapai US$15,4 miliar dan pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia yang mengelola dana sebesar US$124 miliar.
"Dia akan bawa data, karena dia sangat terkesan pada Presiden Prabowo, dan terkesan dengan pertemuan itu, dan terkesan juga dengan data-data ekonomi Indonesia," terang Luhut.
Baca Juga: Luhut: 1-2 Tahun Lagi AI Bisa Tentukan Kendaraan yang Berhak Terima Subsidi BBM
Ray Dalio juga menyampaikan bahwa utang negara Indonesia masih termasuk dalam utang (debt) yang paling kecil. Kemudian, dia turut memuji koordinasi yang telah dilakukan.
"Disampaikan soal debt kita, termasuk debt yang paling kecil, dan kemudian juga koordinasi kita dianggap cukup bagus, tapi dia mengingatkan konsistensi dari pemerintah terhadap aturan-aturan yang ada," ujar Luhut.
Luhut juga menyampaikan bahwa pihaknya akan ada pilot project yang akan segera dilakukan dengan Ray Dalio.
"Kita sedang tekniskan, finalkan, family office dan juga tadi special economic zone di Bali. Di Bali ada dua special economic zone, Kura-Kura dan Sano, kita akan mulai dengan itu. Nanti kalau ada yang lain kita akan kejar, seperti Batang misalnya, Batang itu dalam konteks two countries twin parks, itu kita akan laporkan Presiden, supaya itu bisa kita jalankan, karena kita ingin menciptakan lapangan kerja," katanya.
Luhut menegaskan bahwa industri padat karya harus segera didorong. Dengan mempercepat aturan baik di AMDAL, izin dan sebagainya, maka bukan hal mustahil menciptakan ratusan ribu lapangan kerja dalam waktu ke depan.