25 Mei 2023
14:43 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) menjajaki kerja sama bisnis dengan sejumlah perusahaan di Jepang melalui Indonesia-Japan Corporations Exclusive Business Matching Event di Tokyo, Jepang, pada 22 Mei 2023.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto menyebut kegiatan itu sangat strategis untuk membuka peluang kerja sama antara perusahaan Jepang dan Indonesia dalam menciptakan sinergi positif bagi kedua belah pihak.
Kehadiran PGE pada business matching yang digelar oleh otoritas Bursa Efek Indonesia itu pun, ujarnya, menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk membuktikan usaha yang dikembangkan punya potensi market yang besar.
"Usaha yang kami kembangkan memiliki potensi market besar di mata investor asing, khususnya negara-negara yang sudah sangat menaruh perhatian besar bagi pengembangkan energi bersih," sebut Ahmad lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (25/5).
Baca Juga: Legislator Puji PGE Oversubscribed Green Bond 8,25 Kali
Sebagai informasi, potensi energi panas bumi Indonesia saat ini menduduki peringkat kedua di dunia atau membuntuti Amerika Serikat.
Ahmad menegaskan panas bumi bisa menjadi sumber energi ramah lingkungan dan stabil yang dapat menjadi base load (beban dasar).
Merujuk pada catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi panas bumi di Indonesia mencapai sekitar 23,4 GW, namun kapasitas terpasang PLTP baru sebesar 2,3 GW.
Indonesia berada pada posisi kedua di dunia setelah Amerika Serikat dalam hal pemanfaatan panas bumi sebagai tenaga listrik.
Pemerintah pun telah membidik target komposisi EBT dalam bauran energi sebesar 23% tahun 2025 dan 31% pada 2050.
Untuk itu, Ahmad mengatakan pihaknya akan berupaya keras untuk mengembangkan potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia dengan membuka kolaborasi bersama pihak-pihak terkait lainnya.
“PGE sebagai pemimpin di sektor panas bumi akan terus berupaya mengembangkan potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi dengan sejumlah pihak sangat penting untuk dilakukan,” ujarnya.
Baca Juga: Laba Bersih Pertamina Geothermal Energy 2022 Meroket 49%
Sebelumnya, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengunjungi Kantor Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Minggu (26/2) untuk studi bersama pengembangan hidrogen hijau.
Kunjungan Dubes Kenji tersebut dilakukan bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dan Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD).
Produksi hidrogen merupakan salah satu area bisnis geotermal Pertamina NRE ke depan. Adapun PGE merupakan anak usaha PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) yang merupakan bagian dari PT Pertamina (Persero).
Pertamina NRE sendiri tengah mengembangkan pilot project hydrogen hijau di area geothermal PGE dengan target produksi 100 kg/hari. Pertamina NRE dan TEPCO HD akan menggabungkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PGE dan teknologi produksi hidrogen milik TEPCO HD untuk mengembangkan teknologi operasional yang optimal dan mencapai produksi dan transportasi hidrogen hijau yang hemat biaya melalui studi bersama ini. Adapun pengembangannya didukung NEDO.