11 Mei 2024
13:39 WIB
Saham BBRI Diproyeksi Bisa Capai Level Rp6.414,64
Konsensus menghasilkan target harga potensial saham BBRI dapat mencapai Rp6.414,64 untuk 12 bulan ke depan.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Gedung Bank BRI. ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA – Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI diproyeksikan dapat mencapai Rp6.414,64 untuk 12 bulan ke depan.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 34 analis memberi rekomendasi "Beli" saham BBRI, dan hanya satu analis rekomendasikan "Tahan".
"Konsensus menghasilkan target harga potensial saham BBRI dapat mencapai Rp6.414,64 untuk 12 bulan ke depan," tulisnya dalam keterangan resmi, Sabtu (11/5).
BRI masuk ke dalam daftar “20 Top Companies to Watch in 2024” atau “20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024" yang dirilis oleh Bloomberg Technoz.
Bloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari berbagai sektor, mulai dari keuangan hingga teknologi.
Analisa ini kemudian digabungkan dengan riset Bloomberg International, termasuk proyeksi dan outlook ke depan.
“BBRI perlu jadi perhatian karena konsisten membukukan profit yang tinggi, yang didorong oleh segmen mikro yang memiliki margin tinggi. BBRI juga konsisten membagikan dividen dengan payout ratio yang tinggi, sehingga masuk ke dalam jajaran high dividend,” katanya.
Baca Juga: BRI Sudah Setop Restrukturisasi Kredit Covid-19 Sejak 2023
BRI mencatatkan kinerja positif pada Kuartal I/2024. Bank pelat merah ini tetap tumbuh di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, hingga akhir Kuartal I/2024, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun.
Kemudian, hingga akhir Maret 2024, tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun, atau tumbuh double digit sebesar 10,89% secara tahunan (year on year/yoy).
Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% di antaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.
Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset Perseroan, di mana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Validnews, hingga perdagangan Rabu (8/5), saham BBRI ditutup menguat tipis 10 poin atau 0,21% menjadi Rp4.680 per saham.
Akan tetapi, jika ditilik lebih jauh, saham BBRI telah melemah sebesar 345 poin atau 6,87%. Sepanjang tahun ini, saham BBRI juga melemah sebesar 995 poin atau 17,53%.
Baca Juga: BRI Gandeng Microsoft Manfaatkan AI Untuk Dukung Inklusi Keuangan
Perbankan Masih Kuat
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan pihaknya optimistis melihat permodalan bank saat ini bisa menjadi bantalan mitigasi risiko di tengah ketidakpastian global.
Pasalnya, per Maret 2024, OJK mencatat rasio permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan berada di level 26% dengan sebagian besar terdiri dari modal inti.
Meski berada di level yang tinggi, namun jika dibandingkan bulan sebelumnya, CAR perbankan sejatinya telah turun dari 27,72%. Dengan demikian, ada penurunan sebesar 1,72% dari Februari 2024.
Selain itu, OJK juga telah melakukan uji ketahanan terhadap industri jasa keuangan (IJK) di Indonesia. Hal itu guna memastikan berbagai risiko akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) maupun suku bunga tinggi dapat termitigasi dengan baik.