29 September 2022
20:20 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank BTPN Tbk resmi menetapkan Henoch Munandar sebagai Direktur Utama baru.
Adapun, masa jabatan Henoch efektif mulai terhitung sejak ditutupnya RUPSLB 2022 sampai dengan penutupan RUPST pada 2025.
Direktur Kepatuhan Bank BTPN, Dini Herdini mengatakan, pelaksanaan RUPSLB ini untuk melanjutkan proses suksesi kepemimpinan di Bank BTPN serta mengisi posisi Direktur Utama yang lowong.
“Pelaksanaan RUPSLB hari ini merupakan bentuk komitmen kami untuk melanjutkan proses suksesi kepemimpinan di Bank BTPN serta mengisi posisi Direktur Utama yang lowong sejak kepergian kandidat Direktur Utama secara mendadak pada bulan Maret lalu,” kata Dini dalam konferensi pers hasil RUPSLB dan Public Expose yang dilaksanakan secara daring, Kamis (29/8).
Lebih lanjut, Dini mengungkapkan, seluruh jajaran manajemen yakin bahwa di tangan kepemimpinan Direktur Utama baru, Bank BTPN akan semakin maju dan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah di tengah upaya nasional untuk kembali bangkit dari pandemi covid-19.
Sebelumnya, Henoch telah menjalani dan memenuhi berbagai proses nominasi, termasuk uji kemampuan dan kepatutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bagian dari proses seleksi.
Kinerja Semester I-2022
Pada kesempatan yang sama, Henoch turut menyampaikan perkembangan kinerja Bank BTPN pada Semester I-2022 melalui Public Expose yang digelar secara hybrid sebagai bentuk keterbukaan informasi.
Henoch menjelaskan bahwa Bank BTPN telah secara konsisten berkomitmen menyediakan akses dan informasi serta mendampingi banyak masyarakat Indonesia sebagai bentuk partisipasi dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Upaya ini pun telah membantu Bank BTPN bertahan dalam situasi pandemi yang berangsur-angsur membaik dan mencatatkan kinerja kuat dan sehat sepanjang Semester I-2022,” terang Henoch.
Ia menyebutkan, kredit Bank BTPN tumbuh 10% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada akhir Juni 2022 menjadi Rp149,26 triliun. Peningkatan tersebut berkat prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik yang diterapkan dalam setiap rencana dan keputusan bisnis perusahaan.
Bank BTPN, lanjutnya, juga senantiasa menjaga kualitas kredit tetap baik. Hal itu tercermin dalam rasio gross-NPL yang tercatat di angka 1,35% per akhir Juni 2022, turun dibanding 1,46% pada periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut juga di bawah rata-rata industri, yaitu 2,86%.
Secara keseluruhan, pertumbuhan laba bersih setelah pajak konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat naik menjadi Rp1,67 triliun sepanjang Semester I-2022.
Henoch menambahkan, kinerja positif Bank BTPN sepanjang paruh awal 2022 juga didukung oleh Daya, program berkelanjutan Bank BTPN yang berfokus untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas nasabah serta masyarakat pada umumnya dengan memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.
"Per Juni 2022, program Daya telah diikuti oleh lebih dari 1,9 juta penerima manfaat dengan 2.848 kegiatan di seluruh Indonesia dan juga melalui website www.daya.id," imbuhnya.
Bank BTPN pun terus mengembangkan pembiayaan berkelanjutan, termasuk dalam bentuk pembiayaan hijau, seperti pembiayaan proyek pembangkit listrik ramah lingkungan, perkebunan berkelanjutan, kendaraan ramah lingkungan, dan proyek lainnya dengan total kucuran dana mencapai Rp6,16 triliun per Semester I-2022, atau naik 67% yoy.
Atas kinerja Bank BTPN dalam mendorong penyaluran kredit, khususnya dalam pembiayaan hijau, Bank BTPN mendapat penghargaan dalam ajang Mitra BUMN Champion 2022 untuk dua kategori. Yakni, nomor 1 dalam kategori kreditur swasta mitra BUMN untuk Bank BTPN dan nomor 1 dalam kategori kreditur swasta global untuk Sumitomo Mitsui Banking Corporation SG (SMBC).
“Kinerja ini merupakan bukti optimisme kami bahwa pemulihan ekonomi nasional akan terus bergulir, seiring dengan semakin membaiknya kondisi pandemi covid-19, dan dengan dukungan regulator dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tutur Henoch.
Pertumbuhan Jenius
Di sisi lain, sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di Tanah Air, ujar Henoch, Bank BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya.
Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah pengguna Jenius tercatat tumbuh sebesar 19% yoy menjadi hampir 4 juta pada akhir Juni 2022 dari sekitar 3,3 juta per Juni 2021.
Dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 12% yoy menjadi Rp17,3 triliun pada akhir Juni 2022 dari Rp15,4 triliun setahun sebelumnya.
"Flexi cash/Total Disbursement Credit mencapai Rp602 miliar, atau naik 148% yoy dari Rp243 miliar," tutupnya.