c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

16 Juni 2025

10:36 WIB

Rupiah Diprediksi Melemah Di Tengah Konflik Iran-Israel

Konflik Iran dan Israel yang memicu sentimen risk off  di pasar sehingga nilai tukar rupiah diprediksi melemah.

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">Rupiah Diprediksi Melemah Di Tengah Konflik Iran-Israel</p>
<p id="isPasted">Rupiah Diprediksi Melemah Di Tengah Konflik Iran-Israel</p>

Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Senin (26/ 8/2024). Antara Foto/Dhemas Reviyanto

JAKARTA - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah pada Senin (16/6) melemah, di tengah konflik Iran dan Israel yang memicu sentimen risk off (menghindari risiko) di pasar.

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar di tengah meningkatnya tensi Iran Israel, memicu sentimen risk off di pasar,” ucapnya di Jakarta, Senin (16/6), dikutip dari Antara.

Pada Jumat (13/6), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan operasi militer besar-besaran bernama "Operation Rising Lion" dengan menyerang target militer dan fasilitas program nuklir Iran.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Pembicaraan Tarif AS-China

Angkatan Udara Israel melakukan serangan dalam beberapa gelombang di sejumlah wilayah Iran, termasuk ibu kota Tehran.

Dalam serangan tersebut, sejumlah pejabat militer tinggi Iran dilaporkan tewas, termasuk Kepala Staf Umum Militer Iran Jenderal Mohammad Bagheri dan beberapa komandan Garda Revolusi, serta sejumlah ilmuwan nuklir.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan "Operation True Promise 3", yang menyerang fasilitas militer milik Israel.

Kementerian Kesehatan Iran mengatakan 128 orang tewas dan 900 lainnya cedera dalam serangan Israel sejak Jumat.

Baca Juga: Ketidakpastian Arah Kebijakan Tarif Trump Kembali Lemahkan Rupiah

Sementara itu, otoritas Israel mengatakan sedikitnya 13 orang tewas dan lebih dari 370 lainnya cedera dalam serangan rudal Iran.

“Tidak ada data ekonomi penting hari ini, namun sentimen domestik diperkirakan akan mengikuti luar. Data ekonomi domestik minggu lalu yang lebih lemah dari perkiraan, indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel, juga masih membebani,” ujar Lukman.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi di Jakarta melemah sebesar 4 poin atau 0,02% menjadi Rp16.308 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.304 per dolar AS. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar