05 Maret 2025
16:28 WIB
Ruas Tol Trans Sumatra Akan Tersambung Sampai Medan Pada 2031
Rencana pengerjaan ruas backbone Tol Trans Sumatra tersambung hingga Pekanbaru direncanakan selesai pada 2029, dan tersambung hingga Medan pada tahun 2031
Gerbang Tol Kisaran di Asahan, Sumatera Utara. ANTARA/PT Hutama Karya
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan, ruas backbone Jalan Tol Trans Sumatra atau JTTS direncanakan akan tersambung hingga Medan, Sumatera Utara pada tahun 2031.
"Rencana pengerjaan ruas backbone Tol Trans Sumatra tersambung hingga Pekanbaru direncanakan selesai pada 2029, dan tersambung hingga Medan pada tahun 2031," ujar Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (5/3).
Sebagai perusahaan yang diberikan mandat pemerintah, Hutama Karya, lanjutnya, terus berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan jalan Tol Trans Sumatra yang memiliki peran penting dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah di Pulau Sumatra.
Dari total panjang penugasan JTTS sepanjang 2.854 km, hingga saat ini sepanjang 1.236 km telah terpenuhi pendanaannya. Rencananya, pendanaan tersebut untuk menghubungkan ruas backbone dari Lampung hingga Medan diperlukan pembangunan ruas jalan tol Jambi-Rengat, ruas tol Rengat-Pekanbaru, ruas tol Dumai-Rantauprapat, dan ruas tol Rantauprapat-Kisaran.
"Adapun total investasi diperkirakan sebesar Rp161 triliun," kata Budi Harto.
Hingga saat ini skema pengusahaan ruas-ruas tersebut belum ditentukan, apakah akan menggunakan skema tarif, skema Pembayaran Berkala Berbasis Layanan (PBBL), skema dukungan konstruksi atau skema alternatif lainnya.
Pembangunan ruas backbone dari Lampung hingga Medan tersebut dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, sehingga memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan dampak sosial, khususnya nilai tambah untuk masyarakat.
Terkait program kerja tahun 2025, secara garis besar tahun ini Hutama Karya akan terus berkomitmen dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur nasional. Adapun beberapa program utama di antaranya yaitu pertama, penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatra tahap I dan sebagian Jalan Tol Trans Sumatra tahap II.
Kemudian konsistensi efisiensi biaya secara menyeluruh mencakup biaya pokok pendapatan, biaya usaha, dan biaya keuangan. Ketiga, mengoptimalkan skema proyek KPBU dengan tetap menjaga kesinambungan bisnis dan tata kelola (governance) perusahaan.
Untuk diketahui, konstruksi Tol Trans Sumatra hingga 2024 mencapai 1.014,5 km dengan total pengoperasian sepanjang 879,2 km. Dalam rangka mencapai percepatan pembangunan Tol Trans Sumatra, Hutama Karya telah menerima PMN kumulatif sampai dengan 2024 sebesar Rp131,1 triliun.
Untuk meningkatkan keberlangsungan perusahaan, pada tahun 2023 Hutama Karya melakukan asset recycling terhadap dua ruas Jalan Tol Trans Sumatra yakni Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Ruas Tol Medan-Binjai.
Mudik Lebaran
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan, dua ruas Tol Trans Sumatera siap diresmikan untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran tahun ini.
"Pembangunan jalan tol yang dikerjakan Kementerian PU bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bertujuan untuk meningkatkan konektivitas multimoda bagi pelayanan sistem logistik nasional yang lebih efisien serta mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan dan meningkatkan daya saing bangsa," ujar Menteri PU Dody Hanggodo.
Kementerian PU bersama BUJT telah menyelesaikan pembangunan 2 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera, yakni Ruas Tol Binjai–Langsa Seksi Tanjung Pura–Pangkalan Brandan di Kabupaten Langkat dan sebagian Seksi Kuala Tanjung–Indrapura pada Ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi–Parapat di Kabupaten Batubara. Kedua ruas tol tersebut siap diresmikan guna mendukung kelancaran Mudik Lebaran 2025.
Konstruksi Ruas Tol Binjai–Langsa Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan telah selesai 100% sepanjang 19 km untuk menyambung Seksi Binjai–Stabat sepanjang 12,3 km yang telah terlebih dahulu dioperasikan sejak Februari 2022.
Selanjutnya, Seksi Stabat–Kuala Bingai sepanjang 7,55 km sejak September 2023 dan Kuala Bingai–Tanjung Pura sepanjang 19,025 km sejak Januari 2024 lalu. Seksi Tanjung Pura–Pangkalan Brandan dikelola oleh BUJT PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp3,8 triliun.
Sebelumnya, Seksi Tanjung Pura–Pangkalan Brandan telah diuji coba terlebih dahulu secara fungsional pada Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dan siap mendukung kelancaran Mudik Lebaran tahun ini. Tol Binjai–Langsa Seksi Tanjung Pura–Pangkalan Brandan telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang terbit pada 31 Januari 2025.
Selanjutnya sebagian Seksi Kuala Tanjung–Indrapura pada Ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi–Parapat telah selesai sepanjang 10,15 km dengan nilai investasi Rp1,09 triliun.
Seksi Kuala Tanjung–Indrapura merupakan bagian dari ruas Tol Kuala Tanjung- Tebing Tinggi–Parapat yang menghubungkan Tebing Tinggi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung serta kawasan pariwisata Danau Toba untuk ruas Tebing Tinggi–Parapat.
Diharapkan kehadiran tol ini selain untuk mendukung pengembangan kawasan industri, juga meningkatkan konektivitas kawasan pariwisata Danau Toba. Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sendiri memiliki total panjang 143,25 km dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) oleh BUJT PT Hutama Marga Waskita.
Pembangunannya terbagi menjadi 6 seksi, yakni Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 20,4 km sudah beroperasi. Lalu, Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung sepanjang 18,05 km beroperasi sebagian, Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan sepanjang 30 km beroperasi, Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar sepanjang 28 km beroperasi sebagian serta Seksi 5 Pematang Siantar-Seribudolok dan Seksi 6 Seribudolok–Parapat masih tahap perencanaan.