c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

26 November 2024

11:48 WIB

Rosan Sebut Uni Emirat Arab Berjanji Mau Investasi Di Indonesia

Ke depannya, pemerintah juga berencana membentuk task force percepatan tindak lanjut komitmen investasi dari UEA di Indonesia.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

<p id="isPasted">Rosan Sebut Uni Emirat Arab Berjanji Mau Investasi Di Indonesia</p>
<p id="isPasted">Rosan Sebut Uni Emirat Arab Berjanji Mau Investasi Di Indonesia</p>

Indonesia dan PEA Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis di Bidang Investasi dan Hilirisasi". Dok. Kementerian Investasi/BKPM

JAKARTA - Indonesia telah meneken beberapa Nota Kesepahaman (MoU) dengan Uni Emirat Arab (UEA) di berbagai bidang strategis.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyebutkan bahwa kerja sama investasi RI-UEA meliputi bidang industri dan teknologi maju, energi, kesehatan, kebudayaan, pariwisata, pertambangan, infrastruktur.

"Tadi ada beberapa kesepakatan juga, baik dari kerja sama investasi di bidang energi terbarukan, sektor pariwisata, dan juga kerja sama untuk bersama-sama meningkatkan sumber daya manusia," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/11).

Rosan menyampaikan, kerja sama bilateral itu diteken saat Presiden RI melakukan kunjungan ke UEA. Kedua negara sepakat untuk memperkuat komitmen kerja sama di berbagai sektor strategis tersebut.

Dia pun menuturkan, salah satu fokus yang ingin didorong oleh pemerintah Indonesia dalam kunjungan ke UEA, yakni kerja sama investasi di bidang energi baru terbarukan (EBT).

Ke depan, Rosan mengklaim akan membentuk tim gabungan atau joint task force yang bertujuan untuk mempercepat tindak lanjut kerja sama RI-UEA yang telah disepakati dalam kunjungan ini.

"Akan kami tindak lanjuti dengan Kementerian Investasi di sini (PEA) untuk kita sama-sama bentuk suatu joint task force, untuk kita bisa mengakselerasi," katanya.

Kepala BKPM menilai, selama ini hubungan dagang antara RI dan UEA terjalin baik. Bahkan, Indonesia mengalami surplus lebih dari US$4 miliar. Namun, penanaman modal dari UEA masih kurang memadai.

"Tapi dari segi investasi yang itu perlu ditingkatkan," ungkap Rosan.

BKPM mencatat, pada 2019 hingga September 2024, realisasi investasi UEA di Indonesia sebesar US$222,04 juta. Kemudian, ada Top 5 sektor usaha yang menjadi tujuan penanaman modal UEA.

Itu terdiri dari sektor Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan (47%); Listrik, Gas, dan Air Bersih (32%); Industri Makanan (9%); Jasa Lainnya (6%), serta Perdagangan dan Reparasi (6%).

Sebelumnya, saat melakukan kunjungan, Presiden RI Prabowo Subianto disambut oleh Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Negara UEA, Qasr Al Watan.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan fokus utama pemerintahannya, yakni menjamin keamanan dan ketahanan energi serta pangan. Selain itu, melanjutkan hilirisasi bahan baku agar mendapatkan nilai tambah.

"Prioritas pertama saya dalam pemerintahan yang saya pimpin ke depan adalah menjamin keamanan dan ketahanan pangan, kedua ketahanan energi, dan selanjutnya melaksanakan hilirisasi pada semua bahan baku kita di Indonesia supaya mendapatkan nilai tambah," kata Presiden RI. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar