c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

04 Desember 2023

12:35 WIB

Riset: Ada Aksi Boikot Produk Israel, Kategori Ibu dan Bayi Turun 16%

Kategori produk ibu dan bayi yang brand-nya diboikot menunjukkan penurunan transaksi sebesar 16%.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Riset: Ada Aksi Boikot Produk Israel, Kategori Ibu dan Bayi Turun 16%
Riset: Ada Aksi Boikot Produk Israel, Kategori Ibu dan Bayi Turun 16%
Peserta aksi Bela Palestina mengusung spanduk boikot produk pro Israel di Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023). dok.Shutterstock/ Poetra.RH

JAKARTA - Riset Compas.co.id menunjukkan aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel membuahkan hasil di beberapa sektor. Setidaknya, kategori produk ibu dan bayi menunjukkan penurunan transaksi sebesar 16%.

Riset ini menggunakan metode crawling pada periode 8-21 November 2023, terdapat 96 brand yang masuk dalam list brand yang diboikot.

"Hasil riset menemukan dari beberapa kategori, yang paling terdampak adalah kategori ibu dan bayi yaitu penurunan transaksi 16%," kata CEO Compas.co.id Hanindia Narendrata dalam pernyataan resmi, Senin (4/12).

Adapun boikot ini memberikan kontribusi penurunan jumlah transaksi pada kategori ibu bayi sebesar 27,7 ribu transaksi.

Sebagaimana diketahui, pascakembali agresi Israel ke Palestina pada Oktober 2023 lalu, berbagai seruan di media sosial netizen Indonesia kompak menyatakan aksi boikot produk.

Baca Juga: Zulhas: Pemerintah Tak Larang Gerakan Boikot Produk Israel

Tidak hanya pada kategori ibu dan bayi, riset juga menemukan penurunan transaksi juga terjadi pada kategori kesehatan yang mengalami penurunan jumlah transaksi sebanyak 15% dan kategori makanan dan minuman sebesar 12%.

Kategori kesehatan terjadi penurunan jumlah transaksi sebesar 46 ribu transaksi. 

Sementara itu, kategori makanan minuman terjadi penurunan jumlah transaksi sebesar 46 ribu transaksi.

Drata menjelaskan, riset menemukan sebanyak 60 brand atau 62% di antaranya mengalami penurunan jumlah transaksi mencapai 240 ribu transaksi.  

"Menariknya, 36 brand atau sebesar 38% mendapatkan performa positif dari segi jumlah transaksi. Kategori perawatan kecantikan mengalami peningkatan jumlah transaksi sebesar 7% dibanding periode sebelum boikot,” ungkap Drata.

Baca Juga: Kadin Minta Pemerintah Bergerak Soal Aksi Boikot Produk Israel

Lebih lanjut, peningkatan jumlah transaksi terjadi pada kategori Perawatan Kecantikan dengan jumlah transaksi sebanyak 159 ribu transaksi. Hal ini menunjukkan aksi boikot ini tidak berdampak pada kategori ini. 

“Berdasarkan data ini, membuktikan bahwa produk Perawatan dan Kecantikan tidak terlalu terpengaruh terhadap aksi boikot di Indonesia, berbeda dengan kategori FMCG lainnya,” lanjut Drata.

Drata melanjutkan, gerakan boikot ini cukup mempengaruhi referensi pemilihan produk, terutama terhadap brand-brand yang dinilai oleh masyarakat mendukung atau memiliki keterkaitan dengan Israel. 

"Compas.co.id akan terus memonitor keadaan ini, dan memberikan informasi terkini melalui akun resmi kami,” tutupnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar