16 April 2025
11:32 WIB
RI-Singapura Perkuat Kolaborasi Investasi Kawasan BBK
Di tahun 2024, realisasi investasi di kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK) menyentuh angka US$4,66 miliar.
Penulis: Siti Nur Arifa
Agenda 17th Co-Chairs Meeting of Working Group on Batam-Bintan-Karimun (BBK) and Other SEZs in Indonesia pada Senin (14/04) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta. Sumber: Kemenko Perekonomian
JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian M. Rudy Salahuddin mengungkap, kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK) mencatatkan pertumbuhan investasi yang menjanjikan dari segi ekonomi.
Bersama Singapura, sejak Januari 2024 pemerintah telah melakukan kolaborasi strategis di bidang pengembangan kawasan ekonomi dan promosi investasi khusus kawasan BBK.
"Batam mencetak rekor realisasi investasi sebesar US$3,26 miliar pada 2024, sementara Bintan dan Karimun masing-masing sebesar US$118,3 juta dan US$1,29 milliar," ungkap Deputi Rudy, dalam 17th Co-Chairs Meeting of Working Group on Batam-Bintan-Karimun (BBK) and Other SEZs in Indonesia, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/4).
Secara total, terdapat 180 proyek prioritas dengan cakupan sektor strategis seperti logistik, industri, pariwisata, teknologi, serta pengembangan SDM dan infrastruktur pendukung.
Deputi Rudy memaparkan, sejak awal kerja sama investasi terjalin BBK difokuskan pada empat klaster utama yaitu business environment, investment promotion, industry sector, dan capacity development.
Hingga akhir tahun 2024, Pemerintah Indonesia juga telah menerbitkan sejumlah regulasi penting antara lain Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pengembangan KPBPB BBK, Peraturan Menko Perekonomian Nomor 10 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Rinci Pembangunan KPBPB BBK, serta Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2025 tentang Penataan Penyediaan Lahan di KPBPB Batam.
“Regulasi ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem investasi yang semakin kompetitif dan terintegrasi di kawasan BBK,” tambah Deputy Rudy.
Pemanfaatan Kawasan Ekonomi Khusus
Perlu diketahui, Kawasan BBK juga menjadi rumah bagi lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), termasuk KEK Nongsa yang tengah dikembangkan sebagai pusat data dan teknologi digital.
Proyek-proyek infrastruktur pendukung seperti fasilitas data center, pengolahan air, dan perluasan kawasan tengah berlangsung dengan berbagai investor asing telah menyatakan komitmennya, termasuk Singapura.
“Kami melihat potensi besar Nongsa sebagai simpul penting bagi ekosistem digital kawasan. Oleh karena itu, perluasan dan penguatan regulasi menjadi sangat penting untuk mendukung daya tarik investasi, ujar Chairman EDB Singapura Png Cheong Boon.
Sebab itu, Deputi Rudy mengungkap terkait mobilitas investor, Indonesia telah menyelesaikan isu visa bagi pelaku usaha ASEAN, serta memperkenalkan skema Multiple Entry Visa untuk memperlancar perjalanan bisnis lintas negara.
Upaya tersebut dinilai penting untuk menjawab kebutuhan arus kunjungan bisnis yang terus meningkat. Sementara dari segi konektivitas, Batam tengah mempersiapkan pengembangan penuh Pelabuhan Batu Ampar menjadi transshipment internasional.
"Kolaborasi dengan operator pelabuhan global dari Singapura menjadi salah satu fokus yang akan dieksplorasi pada 2025," tambah Deputi Rudy.
Dirinya menambahkan dalam konteks meningkatnya ketidakpastian ekonomi global di tahun 2025, peran Working Group BBK menjadi semakin penting sebagai platform koordinasi kebijakan yang adaptif dan responsif.
Deputi Rudy juga menekankan pentingnya momentum baru dalam kerja sama Indonesia-Singapura, seiring dengan adanya reorganisasi kelembagaan dan struktur baru di Indonesia.
Hal tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi antarpihak dan membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih solid ke depan.
“Semangat kolaboratif dan saling percaya yang telah terbangun menjadi fondasi kuat untuk menciptakan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara. Kita percaya pertemuan ini adalah langkah awal yang akan membawa hasil lebih besar di masa mendatang,” tutup Deputi Rudy.