10 November 2023
14:55 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat telah menyepakati kerja sama bidang mengembangkan energi dan mineral berkelanjutan. Nota kesepahaman pun telah ditandatangani antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan secara mendasar, penandatanganan MoU itu jadi komitmen kuat kedua negara dalam berkolaborasi untuk mengembangkan sektor energi dan mineral berkelanjutan.
"Ini juga melengkapi kerja sama energi yang sudah eksisting antara Kementerian ESDM RI dengan Kementerian Energi dan Kementerian Perdagangan Amerika Serikat," ucap Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (10/11).
Baca Juga: Indonesia-AS Perkuat Kerja Sama Bilateral Sektor Energi
Adapun kerja sama Indonesia dan AS akan mencakup program Energy Resources Governance Initiatives (ERGI) dan Clean Energy Demand Initiative (CEDI).
Asal tahu saja, ERGI merupakan inisiatif dari U.S. Department of State untuk mempromosikan isu pertambangan maupun rantai pasok sumber daya mineral Amerika Serikat.
Sementara itu, CEDI, merupakan inisiatif Pemerintah AS yang bertujuan menjembatani perusahaan-perusahaan Amerika Serikat untuk berinvestasi di negara yang membutuhkan investor proyek energi bersih dan terbarukan.
Diketahui, 325 perusahaan AS telah bergabung dalam inisiatif CEDI. Menteri ESDM Arifin Tasrif pun telah menyatakan dukungan Indonesia terhadap CEDI dan Net Zero World Initiatives dalam COP-26 di Glasgow November 2021 silam.
Kedua program itu, sambung Menteri Arifin, merupakan inisiatif Negeri Paman Sam untuk membantu Indonesia soal pengelolaan sumber daya mineral secara berkelanjutan di berbagai aspek, mulai dari pertambangan dan geologi, pasokan keamanan dan ketahanan jaringan listrik, hingga energi terbarukan.
Baca Juga: ESDM: Potensi EBT Indonesia 3.687 Giga Watt
"Termasuk energi bersih dan transisi energi termasuk teknologinya, bahan bakar nabati dan produk terkait, serta bidang lainnya yang akan ditentukan bersama," kata dia.
Tak hanya pengelolaan mineral berkelanjutan, Amerika Serikat, dia sebut telah mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia lewat berbagai platform.
Misalnya, program Net Zero World lewat Kementerian Energi Amerika Serikat dan Clean Energy Working Group lewat Kementerian Perdagangan Amerika Serikat.
"Jadi, kerja sama ini bisa memperkuat kerja sama yang sudah ada, terutama dalam hal pengembangan industri mineral untuk mendukung transisi energi," tegas Arifin.