06 November 2025
10:57 WIB
Resmi Debut IPO, Saham PJHB ARA
Pada perdana melantai, saham PJHB langsung melesat sebesar 82 poin atau 24,85% menjadi ke level Rp412 per saham. Artinya, saham PJHB mengalami ARA pada perdagangan perdana.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Direksi PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk dan PT Bursa Efek Indonesia saat IPO perdana PJHB di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (6/11). ValidNewsID/Fitriana Monica Sari
JAKARTA - PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk secara resmi mencatatkan saham perdana melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/11).
Perusahaan pelayaran nasional yang berfokus pada jasa angkutan kapal (vessel chartering) khusus jenis Landing Craft Tank (LCT) ini merupakan perusahaan ke-24 yang melantai di BEI pada 2025 dengan kode saham PJHB.
Mengutip IDX Mobile, saham PJHB dibuka pada zona hijau. Pada perdana melantai, saham PJHB langsung melesat sebesar 82 poin atau 24,85% menjadi ke level Rp412 per saham. Artinya, saham PJHB mengalami Auto Reject Atas (ARA) pada perdagangan perdana.
Melalui IPO ini, PJHB melepas sebanyak 480 juta saham baru atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Perseroan mematok harga perdana saham sebesar Rp330 per saham, berada di batas atas rentang harga penawaran awal (bookbuilding) Rp310–Rp330 per saham. Dengan demikian, melalui aksi korporasi ini, PJHB ditaksir mampu memperoleh dana segar mencapai Rp158,40 miliar.
Direktur Utama PJHB Go Sioe Bie atau akrab disapa Abie menyampaikan keputusan melakukan IPO merupakan langkah strategis untuk memperkuat struktur pendanaan dan mempercepat ekspansi bisnis perseroan.
Menurutnya, kehadiran PJHB di lantai bursa diyakini akan menjadi daya tarik baru bagi investor yang mencari emiten dengan fundamental bisnis kuat dan berkelanjutan.
“Seluruh dana hasil IPO--setelah dikurangi biaya emisi--akan digunakan sebagai belanja modal (capital expenditure) untuk membangun tiga kapal baru jenis LCT berkapasitas 2.500 DWT. Pembangunan kapal ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perseroan untuk meningkatkan kapasitas armada dan memenuhi permintaan pengangkutan alat berat serta kontainer dari klien-klien kami,” ujar Abie di Jakarta, Kamis (6/11).
Baca Juga: Tak Capai Target, BEI Pangkas Target IPO 2025 Jadi 45 Perusahaan
Dari harga keseluruhan ketiga kapal tersebut, sekitar 94,11% atau Rp153,4 miliar berasal dari dana hasil Penawaran Umum dan sekitar 5,89% atau Rp9,6 miliar berasal dari kas internal perseroan.
Lebih lanjut, dana yang akan diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan dimanfaatkan sebagai tambahan modal kerja untuk operasional kapal baru guna mendukung kegiatan operasional perseroan.
Menurut Abie, pencatatan saham PJHB di BEI menjadi momentum penting bagi Perseroan dalam memperluas akses pendanaan, meningkatkan tata kelola dan transparansi, serta memperkuat daya saing di industri pelayaran nasional.
“Kami berharap kehadiran PJHB di Bursa Efek Indonesia dapat membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kepemilikan perusahaan ini. Kami juga ingin menjadi contoh perusahaan pelayaran nasional yang tumbuh berkelanjutan dan berorientasi pada nilai tambah bagi pemegang saham,” jelas Abie.
Ia menambahkan, sebagian besar klien PJHB merupakan pelanggan loyal yang terus memperpanjang kontrak kerja sama. Hal ini mencerminkan tingkat kepercayaan tinggi terhadap kualitas layanan dan ketepatan waktu pengiriman yang menjadi keunggulan utama Perseroan
Target ke Depan
Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas William Siddharta menyampaikan bahwa selama masa penawaran, saham PJHB mengalami kelebihan permintaan hingga 267,04 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling).
“Rangkuman hasil penawaran umum melalui platform e-IPO menunjukkan terjadinya oversubscription terhadap porsi penjatahan terpusat sebesar 267,04 kali. Total dana investor yang masuk untuk memperebutkan porsi pooling saham PJHB mencapai sekitar Rp6,3 triliun. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap prospek usaha Perseroan,” ujar William.
Dengan capaian ini, PJHB termasuk dalam deretan emiten baru di tahun 2025 yang mendapat sambutan positif dari investor ritel maupun institusional di pasar modal.
Bersamaan dengan IPO, PJHB juga menerbitkan 240 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru, dengan rasio 2:1. Artinya, setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I. Setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru PJHB dengan harga pelaksanaan Rp330 per saham.
Jika seluruh waran dieksekusi, perseroan berpotensi memperoleh tambahan dana hingga Rp79,2 miliar, yang akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk operasional kapal baru.
Baca Juga: BEI: Masih Ada 3 Lighthouse IPO Tahun Ini, Superbank Masuk Daftar?
William menambahkan, tingginya minat investor pada saham PJHB tidak terlepas dari stabilitas bisnis dan potensi pertumbuhan perseroan yang bergerak di bidang angkutan laut dalam negeri untuk barang berupa alat berat dan kontainer menggunakan kapal jenis LCT.
Sejak berdiri pada tahun 2008, PJHB telah dipercaya oleh sejumlah klien besar di sektor energi, pertambangan, dan perkebunan.
Saat ini, perseroan memiliki lima unit kapal dengan kapasitas angkut antara 1.300–2.500 metrik ton, serta akan membangun tiga unit kapal baru menggunakan dana hasil IPO.
Adapun, tujuan pembangunan tiga unit kapal LCT baru adalah untuk mendukung pengembangan bisnis perseroan guna memenuhi kebutuhan permintaan pengangkutan alat berat hingga kontainer dari klien.
Urgensi pembangunan tiga ini untuk mendukung rencana bisnis perseroan di masa mendatang, di mana utilisasi terpakai seluruh armada kapal yang dimiliki perseroan saat ini sudah maksimum, sehingga perlu adanya kapal baru.
Dengan adanya kapal baru dilengkapi dengan teknologi terbaru, maka dapat meningkatkan kepercayaan pasar pada kualitas layanan perseroan.
Dari sisi keuangan, perseroan menargetkan peningkatan kinerja signifikan dengan pendapatan diproyeksikan mencapai sekitar Rp144 miliar dalam lima tahun ke depan, atau naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2024.
Sementara itu, laba bersih juga diperkirakan meningkat hingga tiga kali lipat dalam periode yang sama.
Dalam aksi korporasi ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.