c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

27 Oktober 2021

14:25 WIB

Realisasi Investasi Positif, BKPM : Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Investasi itu berasal dari aliran modal asing (PMA) sebanyak Rp331,7 triliun; serta aliran modal domestik (PMDN) sebanyak Rp327,7 triliun.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Realisasi Investasi Positif, BKPM : Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Realisasi Investasi Positif, BKPM : Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak A
JAKARTA - Kementerian Investasi/BKPM cukup optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang bakal mencapai pada area positif. Setidaknya, terlihat dari realisasi investasi langsung sepanjang kuartal yang sama. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, pihaknya cukup optimis menatap laporan pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2021. Sepanjang kuartal ketiga, Indonesia berhasil merealisasikan investasi sebanyak Rp216,7 triliun atau tumbuh 3,7% (yoy). 

"Jadi menurut saya mungkin pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga berada di antara 3-4%, karena saya melihat dari realisasi investasi," ujarnya kala memaparkan 'Realisasi Investasi PMA-PMDN Kuartal III/2021', Jakarta, Selasa (27/10).

Secara kumulatif Januari-September 2021, realisasi investasi nasional telah mencapai Rp659,4 triliun, atau tumbuh 7,8% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Torehan realisasi itu pun berhasil mencapai 73,3% dari target Rp900 triliun di tahun ini. 

Investasi itu berasal dari aliran modal asing (PMA) sebanyak Rp331,7 triliun; serta aliran modal domestik (PMDN) sebanyak Rp327,7 triliun.

Khusus investasi asing terbesar, berasal dari Singapura senilai US$7,3 miliar (32%); Hong Kong senilai US$3,1 miliar (13,8%); China senilai US$2,3 miliar (10%); Jepang senilai US$1,8 miliar (7,7%); dan Belanda senilai US$1,5 miliar (6,7%).

Adapun realisasi investasi asing-domestik sepanjang kuartal I-III dominan berada di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp88,8 triliun); industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (Rp82,7 triliun); transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp80 triliun); listrik, air dan gas (Rp59,4 triliun); serta pertambangan (Rp53,3 triliun). 

Kebanyakan realisasi atas investasi tersebut berada di Jawa Barat (Rp107,2 triliun); DKI Jakarta (Rp72,5 triliun); Jawa Timur (Rp52,7 triliun); Banten (Rp45,6 triliun); dan Riau (Rp39,5 triliun). 

Karena itu, Bahlil juga cukup optimis realisasi investasi yang telah dipatok bakal terpenuhi hingga akhir 2021. Meskipun dirinya tidak ingin sesumbar berlebihan mengenai proyeksi optimis dalam realisasi investasi. 

Namun, setidaknya hasil kalkulasi hingga pemetaan investasi yang sudah terealisasi serta rencana calon investor di kuartal keempat sudah berada di tangan Kemeninves/BKPM. Apalagi, ditambah dengan peluang yang ada dan terukur sejauh ini. 

"Saya meyakinkan Insya Allah target investasi akan tercapai, meski ini pekerjaan yang tidak gampang dan butuh kerja keras. Mohon doanya agar sampai Rp900 triliun, kami optimis-realistis," ujarnya. 

Strategi Investasi 2022

Sementara itu, Bahlil juga telah menyiapkan strategi realisasi investasi untuk tahun depan yang ditargetkan berada di kisaran Rp1.200 triliun. Pertimbangannya, untuk menopang pertumbuhan ekonomi di atas 5%, pasca pandemi covid-19. 

Sebenarnya, untuk menopang pertumbuhan ekonomi sebegitu besar butuh investasi langsung sekitar Rp1.200-1.100 triliun. Kendati, sumber pertumbuhan investasi mesti tumbuh beriringan dengan konsumsi, ekspor-impor, hingga belanja pemerintah yang berada di zona kondusif. 

"Jadi sekalipun investasi naik mencapai Rp1.200  triliun, tapi kalau konsumsi anjlok, belanja pemerintah dan ekspor-impor turun, akan susah tercapai (pertumbuhan ekonomi)," tegasnya. 

Karena itu, jajarannya akan terus berupaya menyiapkan strategi untuk menyambut investasi dari negara lain, agar bisa mulus masuk Indonesia. 

Dengan menjamin kepastian dan kecepatan efisiensi perizinan, kepastian hukum, hingga menjaga kondusivitas dan stabilitas politik dan keamanan negara. Dirinya juga telah menyiapkan strategi lain, namun penyampaiannya akan menunggu hasil Rapat Kerja November-Desember 2021. 

"Di situlah kebijakan detailnya akan dibuat untuk implementasi di 2022. Yakinlah, selama 2 tahun 4 hari saya menjadi pembantu pemerintah sedikit-banyak punya pengalama buat strategi," ujarnya. 

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar