c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

21 Maret 2025

19:58 WIB

Raih Most Trusted Financial Brand Awards 2025, BPKH Ingin Jaga Kepercayaan Umat


BPKH berharap dapat menjadi lembaga pemerintah yang tetap mempertahankan akuntabilitasnya. Juga dapat menjadi kepercayaan masyarakat khususnya jemaah haji dan umrah

<p>Raih <em>Most Trusted Financial Brand Awards</em> 2025, BPKH Ingin Jaga Kepercayaan Umat</p>
<p>Raih <em>Most Trusted Financial Brand Awards</em> 2025, BPKH Ingin Jaga Kepercayaan Umat</p>

Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) menerima penghargaan "Most Trusted Financial Brand Awards 2025" dari kategori Badan Penyelenggara atau Pengelola Pemerintah, Kamis (20/3). dok. BPKH

JAKARTA - Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) menerima penghargaan "Most Trusted Financial Brand Awards 2025" dari kategori Badan Penyelenggara atau Pengelola Pemerintah yang digelar oleh Investortrust.id dengan Infovesta.

Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah menyebut, dengan adanya penghargaan yang diterima ini, Fadlul berharap BPKH ke depannya dapat menjadi lembaga pemerintah yang tetap mempertahankan akuntabilitasnya. Juga dapat menjadi kepercayaan masyarakat khususnya jemaah haji dan umrah.

 "Kami berharap bahwa BPKH dengan diterimanya award ini akan menjadi lebih baik lagi dan tetap mempertahankan accountability dan reliability dari pengelolaan keuangan haji agar dapat terus menjadi kepercayaan bagi masyarakat Indonesia khususnya umat muslim Indonesia," ungkap Fadlul dalam keterangannya yang diterima, Jumat (22/3).

Lebih lanjut, Fadlul menjelaskan, hingga saat ini BPKH terus berusaha menjalankan pengelolaan keuangan haji secara transparan dan akuntabel. Hal ini dilakukan dengan kerja sama dan pengawasan dari sejumlah lembaga dan instansi pemerintahan.



"Sehingga tentu saja selain nilai manfaat yang optimal kami tetap ingin menjaga amanah ini agar dapat memberikan kemaslahatan bagi seluruh umat muslim Indonesia," terang Fadlul.

Fadlul yang menerima langsung penghargaan itu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak penyelenggara. Ia menyebutkan, penghargaan ini akan dijadikan semangat baru oleh BPKH.

"Award ini menjadi penyemangat bagi para insan BPKH dalam mengelola keuangan haji untuk bisa lebih optimal dan tepercaya dalam menghasilkan nilai manfaat bagi seluruh jemaah haji Indonesia," ucap Fadlul.

Apresiasi Menag
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi keberadaan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang fokus menghimpun, mengelola, mendayagunakan, dan menyalurkan dana haji untuk kepentingan umat.

"Beliau-beliau ini (BPKH) adalah para pemikir umat yang selalu berusaha memberdayakan dana haji. Tidak bisa diingkari, banyak sekali bantuan yang telah disalurkan BPKH untuk penguatan umat," kata Menag saat peluncuran Ramadhan Berkah BPKH di Jakarta, Selasa.

Menag mengatakan kontribusi BPKH yang tidak hanya bermanfaat bagi jamaah calon haji, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas melalui berbagai program kemaslahatan, termasuk program Berkah Ramadan 1446 H yang digagas BPKH.

Ia menyoroti perubahan signifikan yang terjadi setelah terbentuknya BPKH. Sebelumnya, pengelolaan dana haji belum terstruktur dan profesional. Namun dengan kehadiran BPKH, potensi keuangan haji kini dikelola dengan lebih baik dan memberikan dampak yang lebih besar.

"Sejak didirikan pada 26 Juli 2017, BPKH telah berhasil memperkuat umat melalui program-program terukur serta mengelola keuangan haji secara transparan dan akuntabel," ujar Menag.

Menurut Menag, umat Islam memiliki potensi besar, terutama dalam hal zakat. Data menunjukkan sekitar 87,2% umat Islam di Indonesia memiliki rekening di bank, baik dalam bentuk tabungan atau deposito.

"Jika semua orang yang ber-KTP Islam menyimpan dananya di bank, apakah dalam bentuk tabungan atau deposito, maka pengumpulan zakat saja sudah mencapai angka Rp300 triliun per tahun," kata Menag.

Jumlah itu, menurut dia, cukup untuk membiayai 40 juta orang miskin, termasuk mereka yang tergolong miskin ekstrem. "Umat miskin mutlak di Indonesia ada sekitar 2,2 juta jiwa. Itu bukan jumlah yang sedikit," katanya.

Menag mengusulkan agar BPKH dapat berkolaborasi dengan lembaga lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memberdayakan potensi zakat.

"Di samping zakat, ada potensi umat yang lain. Mungkin nanti BPKH bisa berkolaborasi dengan Baznas atau lembaga lain supaya pundi-pundi umat ini dapat diberdayakan secara bersama-sama. Dengan begitu, pengeluaran kita bisa lebih terarah dan produktif," ujar Nasaruddin Umar.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar