25 Juli 2025
11:33 WIB
Pupuk Indonesia Optimis, Kopdes Merah Putih Perkuat Distribusi Pupuk
Dirut Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi memastikan distribusi pupuk bagi petani di pedesaan semakin mudah usai hadirnya Kopdes Merah Putih.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
Pekerja berada di antara tumpukkan pupuk bersubsidi di Gudang Pupuk Lini III PT Pupuk Indonesia Group, Desa Ujong Drien, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (15/5/2024). Antara Foto/Syifa Yulinnas
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menegaskan, pihaknya memastikan distribusi pupuk bagi petani bisa terlaksana semakin optimal melalui kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).
Sejalan dengan ini, ia pun mengaku optimis bahwa agenda pemerintah dalam menyukseskan ketahanan pangan nasional bisa tercapai, karena kehadiran KDMP di tingkat desa menjadi pelengkap ekosistem distribusi pupuk yang sudah ada saat ini.
"Kami memastikan petani bisa mendapatkan akses yang menyeluruh terhadap input pertanian melalui KDMP, mulai dari pupuk subsidi, nonsubsidi seperti ZA, ZK, Phosgreen, Phonska Plus, pupuk organik, hingga pestisida. Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih akan memperkuat sistem distribusi pupuk subsidi yang selama ini menjadi penopang produktivitas pertanian. Dengan kehadiran koperasi di setiap desa, mendekatkan petani kepada pupuk," ungkap Rahmad dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (25/7).
Baca Juga: Kementan: Gapoktan Tak Gantikan Kios Pengecer Salurkan Pupuk Subsidi
Untuk memastikan KDMP dapat berfungsi optimal sebagai titik serah pupuk pada petani, ia mengatakan Pupuk Indonesia akan menyiapkan dukungan menyeluruh. Dukungan tersebut mulai dari penguatan aspek legal dan kelembagaan koperasi, hingga peningkatan kapasitas SDM dan jaminan ketersediaan pasokan pupuk di tiap lokasi.
Pupuk Indonesia, menurut Rahmad, juga mendorong Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Tani (Poktan) untuk menjadi anggota dari koperasi, sehingga KDMP tidak hanya berfungsi sebagai saluran distribusi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi petani.
Rachmad melaporkan, saat ini dari 108 Mock Up KDMP yang beroperasi, sebanyak 106 di antaranya sudah menjalankan usaha distribusi pupuk. Ke depan, Pupuk Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk memastikan integrasi KDMP ke dalam sistem distribusi pupuk subsidi berlangsung secara bertahap dan sesuai kebutuhan petani di tiap wilayah.
"Kami optimis, kehadiran koperasi ini tidak hanya memperkuat ekosistem pertanian di tingkat desa, tapi juga menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi desa dan terwujudnya swasembada pangan nasional," tutur Rahmad.
Baca Juga: Ombudsman Desak Kementan Terbitkan Permentan Pupuk Subsidi
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menyatakan, kehadiran KDMP bertujuan membuat ekonomi Indonesia semakin kuat.
"Konsepnya (koperasi) sederhana, sama dengan konsep lidi. Satu lidi (itu) lemah tidak kuat, tidak ada artinya satu lidi. Tapi kalau puluhan lidi, ratusan lidi dijadikan satu, ini adalah alat yang bisa membantu kita. Jadi dari lemah, menjadi kekuatan," jelas Prabowo dalam pidatonya di peluncuran KDMP, di Klaten Jawa Tengah, Senin (21/7) lalu.
Prabowo juga menegaskan, KDMP menjadi solusi dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi petani di pedesaan, termasuk dalam penyaluran pupuk. Bahkan ia juga menegaskan agar koperasi harus hadir untuk membantu petani, peternak, dan nelayan di desa.
"80.000 koperasi ini adalah suatu upaya kita memperpendek rantai distribusi, rantai aliran bahan-bahan yang penting bagi rakyat," tutup Prabowo.