c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

27 Agustus 2024

10:27 WIB

PUPR: TOD Solusi Atasi Permasalahan Urbanisasi Yang Pesat

PUPR menilai TOD bisa mengatasi permasalahan yang timbul dari urbanisasi yang pesat, termasuk kemacetan.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">PUPR: TOD Solusi Atasi Permasalahan Urbanisasi Yang Pesat</p>
<p id="isPasted">PUPR: TOD Solusi Atasi Permasalahan Urbanisasi Yang Pesat</p>

Pembangunan apartemen dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/22). ValidNewsID/Fikhri Fathoni        

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai Transit Oriented Development (TOD) bisa menjadi solusi mengatasi permasalahan urbanisasi yang pesat.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Triono Junoasmono menjelaskan, fenomena urban sprawl di beberapa kota besar Indonesia menyebabkan adanya perkembangan permukiman penduduk yang sebagian penduduknya memiliki beberapa aktivitas di kota.

Hal ini tentunya akan menambah permasalahan mobilitas di kota seperti meningkatnya kemacetan. Terlebih jika kota tidak menyediakan fasilitas transportasi umum yang berdampak pada ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi dalam melakukan perpindahan atau mobilitas.

“Oleh sebab itu, diperlukan adanya penerapan konsep Transit Oriented Development guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mewujudkan optimalisasi penggunaan transportasi umum,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/8), dilansir dari Antara.

Ia menambahkan, TOD merupakan konsep pengembangan ataupun pembangunan kota dengan memaksimalkan penggunaan lahan yang terintegrasi serta mempromosikan penggunaan angkutan umum massal berbasis rel dan gaya hidup sehat, seperti berjalan kaki dan bersepeda.

Ia mendorong pihak swasta saling berkolaborasi dalam memberikan bantuan perumahan berbasis TOD, sehingga meningkatkan kualitas kehidupan bagi masyarakat dengan lingkungannya, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta memastikan akses terhadap perumahan yang terjangkau bagi semua, khususnya segmen berpendapatan rendah dan menengah.

“Dan dengan semakin terintegrasinya transportasi di Jabodetabek, membuka peluang untuk membangun perumahan berorientasi transit, sehingga terbentuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Ia menyampaikan Kementerian PUPR berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan implementasi proyek TOD di seluruh Indonesia.

Berkolaborasi dengan Japan Housing Finance (JHF), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menggelar Seminar soal TOD di Jakarta.

BP Tapera telah bersinergi dengan JHF yang bergerak di bidang pembiayaan primer dan sekunder perumahan di Jepang. Sinergi tersebut dimulai sejak Desember 2023 lalu, yang ditandai nota kesepahaman dan kerja sama tentang perumahan subsidi, dan terus berkembang hingga saat ini.

BP Tapera berharap seminar ini menghasilkan manfaat, tidak hanya bagi BP Tapera dan JHF saja, namun juga bagi ekosistem perumahan dan pemangku kepentingan terkait, sebagai referensi yang melengkapi upaya penerapan Konsep TOD di Indonesia.

Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengatakan penerapan konsep TOD ditujukan untuk mewujudkan integrasi kawasan hunian dengan optimalisasi sarana transportasi umum untuk mewujudkan kota yang efisien, produktif, dan sehat.

“Konsep ini sangat relevan untuk konsep hunian di kawasan perkotaan, khususnya Jakarta, mengingat semakin maraknya perkembangan permukiman penduduk di wilayah sub urban seputar Jakarta yang sebagian penduduknya memiliki beberapa aktivitas di kota. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya sinergisitas dan kerjasama yang solid dari para pemangku kepentingan dan mitra strategis,” ujar Heru.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar