28 Oktober 2024
20:43 WIB
PT Pindad Siap Produksi Maung Untuk Kendaraan Operasional Anggota Kabinet
Presiden Prabowo Subianto bakal memfasilitasi para menteri hingga seluruh pejabat eselon 1 era pemerintahan saat ini, dengan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menhan Prabowo Subianto (kiri) menaiki mobil Maung buatan Pindad saat menghadiri Rapim Kemhan 2023 di Jakarta, Rabu (18/1/2023). Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay
JAKARTA – Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose menyatakan, pihaknya sanggup memproduksi Maung untuk digunakan sebagai kendaraan operasional para menteri sesuai Instruksi Presiden Prabowo Subianto.
"Kita harus sanggup karena pasti fasilitas, infrastruktur dukungan pasti akan disiapkan. Secara prinsip memang Pindad sudah memulai dan hasilnya sudah ada dan digunakan," kata Mose saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Mose sendiri tidak menjelaskan berapa unit yang pihaknya akan disiapkan, untuk dipakai jajaran menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. Presiden RI Prabowo Subianto sendiri sebelumnya melantik 109 Menteri, Kepala Badan dan Wakil Menteri yang ditunjuk. Adapun total jumlah Menteri dan Kepala Badan setingkat menteri berjumlah 53 orang. Sedangkan jumlah Wakil Menteri sebanyak 56 orang.
Sebelumnya Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyebut, Presiden Prabowo Subianto bakal memfasilitasi para menteri hingga seluruh pejabat eselon 1 era pemerintahan saat ini, dengan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas. Hal itu disampaikan Anggito dalam acara Puncak Dies Natalis Ke-15 dan Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin.
"Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad itu," ucap Anggito.
Menurut Anggito, Presiden Prabowo menginginkan penggunaan mobil impor sebagai kendaraan dinas ditiadakan di era pemerintahannya. "Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon 1 sama menteri, luar biasa," ujar Anggito.
Anggito mengatakan, mobil Maung dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga Direktur PT Pindad dengan 70% menggunakan komponen dalam negeri. Maung sendiri adalah kendaraan taktis ringan 4x4 produksi PT Pindad yang ditujukan untuk mendukung operasi pertempuran jarak dekat dan jelajah medan sulit
Berdasarkan situs resmi Pindad, Maung didesain untuk memiliki kemampuan manuver yang gesit dan andal untuk mendukung mobilitas penggunanya di berbagai medan operasi. SUV tangguh ini memiliki kecepatan aman 120 km/jam, transmisi manual 6-percepatan dan mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km.
Maung dapat dilengkapi dengan braket senjata 7,62 mm, konsol senjata SS2 V4, perangkat GPS navigasi dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya. Mobil berkapasitas empat penumpang ini memiliki bobot 2.160 Kg yang dapat dimodifikasi untuk berbagai keperluan. Adapun, Maung yang khusus dipakai Presiden Prabowo telah dimodifikasi bergaya Eropa dengan velg chrome. Di bagian belakang, terdapat logo "GARUDA".
Anggota Kabinet Merah Putih siap menggunakan mobil dinas Maung buatan PT Pindad (persero), apabila ada perintah dari Presiden Prabowo Subianto.
"Ya kalau kita (kami) diperintah, kita laksanakan. Itu saja," kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/10).
Dia mengatakan tidak mungkin Presiden Prabowo meminta pendapat dari anggota kabinet terkait mobil dinas. Menurutnya, jika memang Prabowo ingin pembantunya menggunakan mobil dinas buatan lokal, maka Presiden akan memberikan instruksi langsung.
"Masa iya (Presiden tanya menteri) ‘kamu mau apa enggak?’. Kalau diperintah pakai, kita pakai, dan saya jujur saja kalaupun harus beli, saya beli itu mobil Pindad," ujar Sudaryono.
Sudaryono mengaku belum mengetahui kabar terkait penggunaan mobil Maung sebagai kendaraan dinas anggota kabinet. "Jangan nanti dipelintir-pelintir. Saya enggak tahu. Tapi kalau saya ini ditanya, nih mobilnya ada di toko, saya beli ke toko mobil itu. Kita ini nasionalis, kita bangga juga, kan pengin juga punya mobil bareng, 'samaan' Pak Presiden," kata Sudaryono.
Pesanan Alutsista
Sekadar mengingatkan, tahun ini, PT Pindad mencatat kontrak pekerjaan untuk pesanan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan manufaktur sepanjang tahun 2024 ini, mencapai Rp25,8 triliun. "Kontrak tersebut bertumbuh 24,7% dari tahun sebelumnya, sementara angka penjualan mampu meningkat hingga mencapai nilai Rp7,98 triliun," kata Abraham Mose beberapa waktu lalu.
Abraham mengatakan nilai tersebut merupakan nilai yang mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, yang menunjukkan bahwa kemandirian industri pertahanan dalam negeri yang senantiasa meningkat melalui kontribusi pihaknya dalam menyediakan alutsista.
"Saya mewakili BOD sangat mengapresiasi komitmen Pindad beserta anak perusahaan dan afiliasinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mendorong ekspor, serta menyerap tenaga kerja melalui inovasi seperti tank Harimau, kendaraan taktis Maung, panser Anoa, Ranpur Badak, senjata amfibi dan lainnya," ujarnya.
Ia menyebutkan penjualan produk Pindad terus meningkat, baik permintaan dari dalam negeri yakni kebutuhan Kementerian Pertahanan, atau luar negeri seperti amunisi dan persenjataan. "Kami juga telah melakukan pembicaraan-pembicaraan bisnis dengan sebagian negara Asia kemudian di Timur Tengah untuk senjata, kemudian kendaraan tempur, dan untuk amunisi sampai saat ini kita sudah melakukan ekspor ke Amerika Serikat," tuturnya.
Sektor industrial melalui bisnis alat berat telah mendistribusikan lebih dari 700 ekskavator dalam kurun waktu kurang lebih enam tahun, yang menjadi pencapaian tersendiri sebagai pemain baru di sektor tersebut.
"Prestasi anak perusahaan dan afiliasi juga ditunjukkan melalui peningkatan revenue sebesar 13 persen, kenaikan laba 28 persen, angka Rp8,77 miliar. PT PEI juga telah menunjukkan keunggulan dengan melakukan sinergi dengan PT KAI," katanya.
Dia mengatakan pada tahun 2024 ini PT PIL telah berhasil mendapatkan kontrak strategis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, terkait pengembangan akses multimoda distribusi hasil perikanan dalam mendukung peningkatan ekspor dan akan berjalan tahun pertama di Biak. Pada bulan Mei 2024, PT PIL juga telah berhasil mendapatkan kontrak dari PT Asia Petracom untuk pemindahan rate sebanyak delapan titik yang akan mulai berjalan di bulan Juni 2024.