c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

16 Mei 2025

20:23 WIB

Proyek Migas Di Laut Natuna Tonggak Wujudkan Swasembada Energi

Jika mampu mencapai swasembada energi, Indonesia bisa menghemat anggaran ratusan triliun rupiah. Lapangan di Laut Natuna bakal menambah produksi minyak sebesar 20 ribu BPH.

Penulis: Al Farizi Ahmad

Editor: Rikando Somba

<p id="isPasted">Proyek Migas Di Laut Natuna Tonggak Wujudkan Swasembada Energi</p>
<p id="isPasted">Proyek Migas Di Laut Natuna Tonggak Wujudkan Swasembada Energi</p>

 Proyek Belida Extension di Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Kini (16/5),Presiden Prabowo Subianto meresmikan dua proyek migas di Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk, di laut yang sama. dok.SKK Migas/Cherman

JAKARTA-Presiden Prabowo Subianto meresmikan dua proyek minyak gas dan bumi di di Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk, di Laut Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (16/5). Peresmian dilakukan Prabowo secara daring di Istana Kepresidenan, Jakarta, sementara di lokasi proyek tersebut hadir Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Presiden menyebut proyek yang dikelola oleh Medco E&P Natuna Ltd ini merupakan momentum untuk mewujudkan swasembada energi.  Menurut Prabowo jika mampu mencapai swasembada energi, Indonesia bisa menghemat anggaran hingga puluhan miliar dollar AS atau setara dengan ratusan triliun rupiah.

"Kedua proyek ini menjadi tonggak penting, tonggak bersejarah, dan upaya kita bersama untuk mencapai swasembada energi. Kalau kita mampu mencapai swasembada energi, kita akan menghemat puluhan miliar dollar AS. Ratusan triliun uang kita tidak perlu mengalir ke luar bangsa Indonesia. Ekonomi kita akan kuat, lebih banyak dana uang yang bisa dinikmati oleh rakyat," kata Presiden.

Prabowo juga menyampaikan kebanggaannya karena dua proyek migas ini merupakan garapan anak bangsa yang memiliki tingkat komponen dalam negeri dalam pembangunan proyek sudah mendekati 100%. Selain itu, proyek ini sekaligus membuktikan anak-anak bangsa sudah bisa bersaing dalam menguasai teknologi di industri migas.

Baca juga: Raksasa Migas Kuwait Kantongi Lampu Hijau POD Lapangan Anambas 

                   IPA Dorong Kegiatan Eksplorasi Jadi Prioritas Untuk Tahan Tren Penurunan Lifting Minyak

Harapkan Izin
"Di era sekarang menguasai teknologi khususnya di bidang ekonomi adalah masa depan suatu bangsa. Saudara-saudara sekalian, kita resmikan kali ini membuktikan bahwa kita punya masa depan yang gemilang, masa depan yang cerah," terangnya.

Terhadap proyek ini, Bahlil mengungkapkan, lapangan minyak Forel dan Terubuk bakal menambah produksi minyak sebesar 20 ribu barel per hari (BPH). Adapun pemerintah menargetkan produksi minyak sebesar 900.000 barel per hari pada 2029.


Selain minyak, proyek ini juga mampu memproduksi gas sebesar 60 million standard cubic feet per day (MMSCFD) atau 60 juta kaki kubik standar per hari. Bahlil optimistis, produksi gas nasional akan mengalami surplus pada tahun 2028.

"Kalau 2026, 2027, hingga 2028, Insya Allah gas kita sudah bisa surplus. Tinggal kita fokus pada produksi minyak, termasuk bensin dan solar," jelasnya.

Bahlil juga menyoroti potensi produksi minyak hingga 7 ribu BPH yang berasal dari wilayah di sekitar blok tersebut. Akan tetapi, potensi tersebut tidak termanfaatkan dengan maksimal, sebab pemegang izin sudah lama tidak beroperasi.

Oleh karena itu, Bahlil berharap Presiden Prabowo memberikan izin kepada Kementerian ESDM untuk mengevaluasi izin-izin tersebut agar bisa diberikan kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lainnya. “Sehingga bisa meningkatkan lifting minyak untuk menuju kedaulatan energi,” tutur Bahlil.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar