c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

EKONOMI

18 Agustus 2022

10:39 WIB

Program Makmur Tingkatkan Produktivitas Tebu Petani

Program Makmur yang dijalankan PT PG Rajawali II berhasil meningkatkan produktivitas tebu dari 60 ton menjadi 104 ton/hektare

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Program Makmur Tingkatkan Produktivitas Tebu Petani
Program Makmur Tingkatkan Produktivitas Tebu Petani
Ilustrasi. Pekerja memanen tebu di desa Kerticala, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat. ANTARAFOTO/Dedhez Anggara

SUBANG – BUMN Industri Pupuk dan Pangan PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usaha PT Pupuk Kujang Cikampek, dan PT RNI (Persero) Holding Pangan ID FOOD melalui anak usaha PT PG Rajawali II berhasil meningkatkan produktivitas tebu melalui program Makmur di Desa Pasirbungur, Kecamatan Purwadadi, Subang, Jawa Barat. 

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto menyebutkan, panen tebu ini berhasil meningkatkan produktivitas tanaman tebu dari 60 ton menjadi 104 ton/hektare (ha) atau mengalami peningkatan 73%. 

Dengan keberhasilan ini, dia berharap, petani tebu lainnya dapat bergabung dalam program Makmur, sehingga bisa mendapatkan pendampingan dan meningkatkan produktivitas tanamannya. 

“Melalui program Makmur, Pupuk Indonesia mendukung peningkatan produktivitas tanaman tebu dengan komitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan serta turut mengawal budidaya tebu,” demikian ungkap Nugroho saat mengikuti panen tebu bersama Pupuk Kujang Cikampek dan ID FOOD dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu (17/8).

Dirinya juga menekankan, program yang sama diluncurkan untuk mewujudkan visi swasembada gula di dalam negeri. Dengan peningkatan produktivitas ini, lanjut Nugroho, keuntungan para petani tebu pun mengalami peningkatan 271%, yaitu dari Rp7,06 juta/ha menjadi Rp26,2 juta/ha. 

“Hal ini tidak lepas dari peran semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam ekosistem Makmur. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung program Makmur ini, sehingga dapat berjalan baik,” tutur Nugroho. 

Nugroho juga melaporkan, hingga Juli 2022, program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 184.305 ha atau 73% dari target 250 ribu ha pada akhir 2022. Dengan jumlah petani binaan sebanyak 94.431 orang. 

Dari total lahan seluas 184.305 ha ini, lahan varian tebu pada program Makmur sudah terimplementasi seluas 45.532 ha atau 41% dari target yang ditetapkan yakni 110.000 ha, melibatkan sebanyak 8.686 orang petani. Sisanya untuk komoditas padi, jagung, kopi, kelapa sawit, hortikultura, dan sebagainya. 

Sementara itu, Dirut Holding Pangan ID FOOD sekaligus Ketua PMO Program Makmur Frans Marganda Tambunan mengatakan, BUMN Pangan dan Pupuk bersinergi mendukung swasembada gula nasional melalui ekosistem pelaku usaha pertanian. 

Di antaranya dengan perbaikan on farm dan off farm, termasuk salah satunya melalui program Makmur dengan pemberdayaan petani dan kemitraan petani. 

“Pada hari ini, Program Makmur yang dikelola ID FOOD melalui anak usaha PT PG Rajawali II juga telah menghasilkan produksi tebu sebesar 228 ribu ton di luasan lahan 3.156,45 ha dan jumlah petani sebanyak 430 orang,” Jelas Frans.

Dari beberapa komoditas pangan melalui program Makmur, ungkapnya, komoditas tebu menjadi prioritas guna menggenjot kontribusi gula Nasional. Frans menilai, sinergi melalui program Makmur merupakan wujud terciptanya ekosistem pangan untuk mengatasi krisis pangan.

Bikin Pupuk Khusus Tebu
Direktur Utama Pupuk Kujang Cikampek Maryadi mengatakan, Pupuk Kujang sedang memperkuat ekosistem petani tebu di Jawa Barat. Melalui Program Makmur, petani tebu ditargetkan bisa meningkatkan keuntungan dan lebih sejahtera. 

Demi menyokong rencana tersebut, Pupuk Kujang membuat pupuk NPK khusus tebu untuk memudahkan petani. Maryadi menjabarkan NPK Tebu Pupuk Kujang memiliki formula 21-9-15+S+Zn; atau kandungan nitrogen (21), fosfor (9), kalium (15), serta tambahan sulfur (S) dan seng (Zn).

"Formula pupuk tebu kami buat berdasarkan hasil riset. Dengan menambahkan sulfur dan seng, tebu bisa tumbuh lebih maksimal, berbatang jangkung hingga rendemen gula menjadi lebih banyak," Maryadi menambahkan. 

Makmur merupakan program yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021. Program dengan makna ‘Mari Kita Majukan Usaha Rakyat’ ini memberikan pengawasan dan pendampingan intensif kepada petani. Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman, digital farming, hingga mekanisasi pertanian. 

Selain itu, disiapkan juga akses permodalan, perlindungan risiko pertanian, serta adanya kepastian pembelian dengan harga kompetitif melalui offtaker.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar