13 Oktober 2021
09:39 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
VIGO - Kualitas produk hasil laut Indonesia terbukti mampu memikat pembeli Eropa. Terlihat dari potensi transaksi sebesar US$7,5 juta atau sekitar Rp75,62 miliar pada pameran dagang internasional tahunan hasil laut dan produk hasil laut di Spanyol.
Atase Perdagangan Madrid Novita Sari menyatakan, hal itu terjadi saat Indonesia mengikuti The Conxemar International Frozen Seafood Fair ke-22 yang diselenggarakan pada 5-7 Oktober 2021 di Fundación Instituto Feiral de Vigo (IFEVI), Vigo, Spanyol.
Keikutsertaan dalam pameran merupakan langkah Perwakilan dagang Indonesia di Spanyol, yang terdiri atas Atdag Madrid dan ITPC Barcelona, mempromosi produk perikanan nasional. Sehingga mampu menarik minat pembeli dunia, khususnya pembeli di kawasan Negeri Biru.
“Terbukti dengan torehan potensi transaksi dalam pameran ini yang mencapai lebih dari US$7,5 juta atau sekitar Rp 75,62 miliar,” kata Novita dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa (12/10).
Ia melanjutkan, produk yang paling diminati pada pameran tersebut antara lain tuna, gurita, sarden dan tuna kaleng, udang, daging kepiting, cumi, serta sotong.
Ia sendiri berharap, eksportir Indonesia dapat memenuhi permintaan tersebut, apalagi tingginya biaya logistik yang terjadi saat ini tidak menjadi penghambat realisasi permintaan tersebut.
Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menempati zona E8-Hall Internasional seluas 75 m2. Bersebelahan dengan beberapa negara lain seperti Peru, Maroko, Australia, Irlandia, Norwegia, Alaska, Ekuador, Panama, dan Guinea-Bissau.
Sebanyak tujuh perusahaan ditampilkan di Paviliun Indonesia. Dari jumlah tersebut enam di antaranya berasal dari Indonesia dan satu perusahaan asal Spanyol.
Perusahaan Indonesia terdiri atas PT Siger Jaya Abadi, CV Pasific Harvest, PT Nuansa Cipta Magello, PT Fresh On Time Seafood, dan PT Sekar Bumi Tbk. Sedangkan perusahaan Spanyol yaitu Trade Solutions Seafood, yang telah bermitra dengan perusahaan Indonesia sejak 1998.
Produk hasil laut unggulan Indonesia yang ditampilkan antara lain daging rajungan, kepiting dan sarden kalengan, cumi-cumi, kerapu filet, dan udang beku. Menurutnya, tercatat lebih dari 200 permintaan produk Indonesia selama pameran berlangsung.
Permintaan tersebut berasal dari kawasan Eropa seperti Spanyol, Prancis, Portugal, Italia, dan Rusia; kawasan Amerika dan Amerika Latin; Afrika; serta Timur Tengah seperti Maroko, Aljazair, dan Mauritius.
Perlu diketahui, The Conxemar Fair merupakan pameran dagang internasional untuk hasil laut dan produk hasil laut yang dibekukan. Ajang ini mempertemukan produsen lokal, nasional, dan internasional terbaik serta dihadiri importir, eksportir, prosesor, produsen, distributor, dan industri pembantu lainnya.
Pameran ini juga menjadi ajang pencarian referensi, berita, dan tren terbaru di sektor perikanan untuk beberapa waktu mendatang. Pada gelaran ke-22 di 2021, sebanyak 486 peserta dari 32 negara menempati lahan pameran seluas 31.500 m2.
Selama tiga hari penyelenggaraan, tercatat lebih dari 22.000 orang mengunjungi Conxemar Fair. Pengunjung berasal dari 95 negara di seluruh dunia, dengan jumlah terbanyak berasal dari Spanyol, Portugal, Italia, Prancis, dan Belanda.
Ekspor Lebih Luas
Secara keseluruhan, Novita harap, keikutsertaan Indonesia di ajang The Conxemar International Frozen Seafood Fair ke-22 dapat meningkatkan akses pasar produk perikanan Indonesia ke depan.
"Tidak hanya di kawasan Eropa, khususnya Spanyol, tapi juga ke seluruh dunia," terangnya.
Novita menambahkan, Perwadag Spanyol juga melakukan sosialisasi Trade Expo Indonesia ke-36 Digital Edition kepada pengunjung dan Kamar Dagang, Industri, Jasa dan Navigasi wilayah Pontevedra, Vigo dan Vilagarcía de Arousa.
“Pengunjung cukup tertarik untuk melakukan misi bisnis ke Indonesia dan mengunjungi Trade Expo Indonesia di tahun mendatang,” pungkasnya.
Pada periode Januari-Juli 2021, ekspor Indonesia ke Spanyol mencapai US$1,26 miliar. Nilai ini menunjukkan kenaikan sebesar 41,32% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan pada Juli 2021, ekspor Indonesia ke Spanyol tercatat sebesar US$220,14 juta atau naik 10,94% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$198,43 Juta.
Sementara pada periode Januari-Juli 2021 ekspor produk perikanan Indonesia dengan berkode HS 03 ke Spanyol tercatat sebesar US$9,33 juta atau naik 15,91% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode tersebut ekspor produk perikanan olahan ke Spanyol dengan HS 1604 tercatat sebesar US$8,39 juta.