c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

03 Juli 2023

21:00 WIB

PrivyID Buka Kantor Pertama Di Luar Negeri

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meresmikan kantor cabang PrivyID di Sydney, Australia. Ia mengatakan, teknologi tinggi bisa melancarkan bisnis dan perdagangan.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

PrivyID Buka Kantor Pertama Di Luar Negeri
PrivyID Buka Kantor Pertama Di Luar Negeri
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan kantor baru PrivyID di Australia. Dok. Kemendag.

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap Indonesia dapat dikenal sebagai eksportir jasa berteknologi tinggi. Pasalnya di masa mendatang, menurutnya jasa berteknologi tinggi akan sangat berperan memfasilitasi dan memperlancar kegiatan bisnis dan perdagangan. Hal ini diungkapkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meresmikan kantor cabang PrivyID di Sydney, Australia hari ini, Senin (3/7).

“Melalui PrivyID, Indonesia tidak hanya dapat dikenal sebagai eksportir komoditas, tetapi juga sebagai pengekspor jasa berteknologi tinggi. Peresmian kantor pertama PrivyID di luar negeri pada hari ini merupakan kisah sukses ekspor jasa Indonesia ke Australia,” ujar Zulkifli.

Menurutnya, Kementerian Perdagangan sudah lama mendukung PrivyID melalui Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) dengan program Katalis. Katalis ialah program pengembangan perdagangan dan investasi unik yang didukung pemerintah untuk membuka potensi besar kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Australia.

Sekarang, PrivyID menjadi salah satu perusahaan digital di Indonesia dengan 30 juta pengguna. Bagi Zulkifli, Sydney menjadi kota yang tepat bagi PrivyID untuk mendirikan cabang internasional pertamanya.

“Sydney memiliki ekonomi terbesar di Australia dan merupakan hub yang terintegrasi erat dengan ekonomi global. Fakta ini memberikan peluang besar bagi PrivyID untuk terus tumbuh dan mendunia,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menuturkan PrivyID bukan sekedar penyedia layanan tanda tangan digital, tapi juga simbol semangat kewirausahaan dan inovasi anak muda Indonesia. Jumlah pengguna PrivyID bahkan lebih besar dari seluruh penduduk Australia yang berjumlah 26 juta jiwa.

Zulkifli juga menyaksikan demo penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) sejumlah perusahaan yang difasilitasi tanda tangan digital PrivyID.

Penandatanganan dilakukan Sony Trading, PT Rusky Aero, Ozimex International, Eastern Cross Trading, PT Pulau Sambu, Oishi International Trading, Inastra, Aexi, dan Impor United. Produk yang diekspor antara lain jasa kargo udara, produk buah kering, produk turunan kelapa, dan makanan ringan dalam kemasan.

Direktur Utama PrivyID Marshall Pribadi menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Perdagangan kepada PrivyID. “Kami sangat senang dan bangga atas dukungan Kementerian Perdagangan kepada karya anak bangsa. Kami berharap usaha ini dapat lebih berkembang lagi kedepannya,” kata Marshall.

Sebagai informasi, PrivyID adalah perusahaan yang menyediakan layanan identitas digital yang terpercaya dan tanda tangan digital yang mengikat secara hukum menggunakan sertifikat digital. PrivyID adalah penyelenggara sertifikat digital pertama yang mendapatkan pengakuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar