c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

18 Januari 2024

17:41 WIB

Presiden Jokowi Setujui Impor Beras 2 Juta Ton

Akibat El-Nino di Januari-Februari, Indonesia kekurangan sekitar 2,8 juta ton produksi beras.

Editor: Rikando Somba

Presiden Jokowi Setujui Impor Beras 2 Juta Ton
Presiden Jokowi Setujui Impor Beras 2 Juta Ton
Pekerja membersihkan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Senin (11/12/2023). ValidNewsI.D/Darryl Ramadhan

JAKARTA- Pemerintah menyatakan, defisit persediaan beras nasional mencapai sekitar 2,8 juta ton. Defisit ini disebabkan dampak  El Nino yang berdampak jelas pada Januari hingga Februari 2024. Pemenuhan defisit akan dilakukan dengan mengimpor beras. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui impor sekitar total 2 juta ton beras yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand.

"Dua bulan itu akibatnya El Nino, Januari-Februari kita kekurangan sekitar 2,8 juta ton. Tapi kita akan cover dengan yang carry over 2023 dan importasi yang masuk di 2024," kata Arief Prasetyo Adi usai menghadiri agenda rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (18/1).

Selain impor beras dari sejumlah produsen di Vietnam dan Thailand, Arief menyebutkan Bapanas juga akan menindaklanjuti hasil lobi Presiden Jokowi kepada sejumlah kepala negara terkait tambahan impor beras, dalam sejumlah kesempatan pertemuan bilateral. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi memperoleh komitmen tambahan impor beras total 2 juta ton dari hasil lobi dengan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin saat agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 tahun ASEAN–Jepang di Tokyo, Jepang, Minggu (17/12/2023).

Selain itu, Indonesia juga memperoleh komitmen tambahan 1 juta ton beras dari India melalui peran Badan Urusan Logistik (Bulog). "Kami melaporkan bahwa akan follow up beberapa yang sudah dengan Pak Presiden, tapi ada catatan masuknya kalau boleh sebelum panen raya sudah harus masuk," ujarnya.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kata Arief, gap sekitar 2,8 juta ton beras dihitung berdasarkan angka kebutuhan beras rata-rata nasional sekitar 2,5 hingga 2,6 juta ton per bulan dengan kemampuan produksi di awal Januari yang kurang dari 1 juta ton akibat dampak El Nino.

"Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu mudah-mudahan bisa di-cover," katanya.



Naik Melesat
Dikutip dari Antara, Arief optimistis persediaan beras di tanah air akan mencukupi untuk kebutuhan pada awal tahun ini melalui program importasi maupun cadangan beras yang diperoleh dari hasil panen nasional.

Soal rapat ini Arief juga melaporkan bahwa seluruh otoritas terkait pangan di Indonesia harus memastikan stok beras mencukupi menjelang panen raya tahun ini.

"Sehingga harga di tingkat petani harus tetap dijaga, kemudian stok beras ini cukup sampai dengan nanti peak season. Itu saja poinnya," tutupnya.

Sementara, terkait impor beras, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras sepanjang 2023 merupakan yang terbesar selama 5 tahun terakhir yakni sebesar 3,06 juta ton. Peningkatannya sampai 613,61%  jika dibandingkan 2022.

Adapun impor beras pada 2023 didominasi oleh semi-milled or wholly miller rice sebesar 2,7 juta ton atau 88,18%. Kemudian, jenis broken rice sebesar 345,7 ribu ton atau 11,29%. Dan, juga basmati rice sebanyak 7.133 ton atau 0,23%.

Selain Thailand, Indonesia juga melakukan impor beras dari Vietnam sebesar 1,14 juta ton sebesar 37,47%, Pakistan sebesar 309 ribu ton atau 10,10%, Myanmar sebesar 141 ribu ton atau 4,61% dan lainnya sebanyak 83 ribu ton atau mencapai 2,70%.

"Impor beras terbesar sepanjang tahun 2023, berasal dari Thailand dengan volume 1,38 juta ton atau mencakup 45,12% dari total impor beras," kata Pudji.

Pudji menyebutkan pada 2022 impor beras Indonesia mencapai 429,21 ribu ton. Pada tahun sebelumnya, impor ini sebesar 407,74 ribu ton. Sementara pada 2020, impor beras sempat berada pada angka 356,29 ribu ton. Nilai tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 444,51 ribu ton.

"Selama 5 tahun terakhir, impor beras di tahun 2023 ini merupakan yang terbesar yakni sebesar 3,06 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 613,61%  dibandingkan tahun 2022," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa BPS Pudji Ismartini saat Berita Resmi Statistik di Jakarta, Senin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar