05 Maret 2024
14:49 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subiantoro optimis penuh pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 7-8% dalam 3-5 tahun mendatang. Menurutnya, optimisme ini berlandaskan kenaikan permintaan dan daya beli domestik di dalam negeri.
“Dengan permintaan dan daya beli yang naik, ekonomi kita tumbuh, saya optimis dan tadi sampaikan 7-8% within 3-5 years,” katanya saat ditemui usai agenda Mandiri Investment Forum 2024, Jakarta, Selasa (5/3).
Sebagai konteks, Menhan Prabowo kemungkinan besar akan menjadi Presiden RI 2024-2029. Hingga pukul 10.00 WIB pada 5 Maret 2024, KPU mencatat, progres hasil hitung suara pemilu tingkat nasional telah mencapai 78,10% atau mencapai 642.921 TPS dari 823.236 TPS se-Indonesia.
Hasilnya, Paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih mempertahankan posisi pertama perolehan suara di Pemilu 2024. Keduanya telah meraup perolehan suara sebanyak 58,82%, setara 75.362.548 suara atau 75,36 juta suara.
Prabowo melanjutkan, saat ini pun aspek ekonomi Indonesia masih termasuk salah satu terbaik di dunia. Bahkan, capaian ini juga makin baik di tengah terpaan berbagai krisis dan ketidakpastian yang menyelimuti global.
“Indonesia dari awal merdeka (berhasil) mengatasi krisis-krisis, kita berhasil dan itu diakui (dengan) ekonomi salah satu terbaik, sistem politik, dan demokrasi berjalan. Apakah sempurna? Ya tidak. Apa ada kekurangan? Pasti,” tegasnya.
Karena itu, dirinya bertekad untuk memperbaiki manajemen dan efisiensi di banyak titik. Sekali lagi, dunia mengakui keberadaan ekonomi Indonesia sebagai salah satu negara yang paling dinamis dan atraktif.
Dirinya pun siap menampung berbagai investasi yang hadir ke dalam negeri dengan pendekatan lokal, yakni kolaborasi dan kerja sama.
“Ekonomi yang besar, menengah, kecil, koperasi, pedagang kecil, petani, nelayan (perlu) kerja sama yang baik… Yang bawah berdaya, (sehingga) kemampuan daya beli mereka menguat,” jelasnya.
Semua pihak, sebutnya, harus sepakat untuk bisa menghilangkan kemiskinan dengan bekerja lebih keras. Jika mengacu negara lain, capaian ini membutuhkan waktu sekitar 50-60 tahun.
“Ada negara yang cepat, tapi kita akan teruskan yang sudah dirintis presiden terdahulu, yang dikerjakan Pak Jokowi kita teruskan,” urainya.
Ke depan, Prabowo siap melanjutkan kebijakan pemerintah saat ini yang sudah dianggap baik dan bijaksana. Koalisi Indonesia Maju, yang mengusungnya pada Pemilu 2024, siap melanjutkan kepemerintahan Kabinet Indonesia Maju.
“Pada dasarnya sama saja, menurut saya. Kami akan meningkatkan apa yang harus ditingkatkan, kami akan memulai inisiatif yang lebih baik, inisiatif yang akan memberikan landasan kuat yang telah diletakkan oleh presiden sebelumnya,” tegasnya.
Katalis Pertumbuhan Pemilu Satu Putaran
Pada kesempatan sama, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pihaknya optimistis Indonesia akan terus menjadi perekonomian dengan kinerja terbaik di dunia. Untuk tahun ini, pertumbuhan ekonomi diperkirakan dapat mencapai 4,7 sampai 5,5%.
“Dengan satu putaran Pemilu, kita mengharapkan pertumbuhan ekonomi tahun inj akan mencapai lebih dari 5,1%,” terang Gubernur Perry.
Selanjutnya, Perry menyebutkan pertumbuhan ekonomi 2025 dapat mencapai sekitar 4,8 sampai 5,6%. Dengan demikian, pertumbuhannya akan sedikit bias di atas 5,2%.
Soal sumber pertumbuhan tersebut, Perry memaparkan, bisa berasal dari keberlanjutan positif capaian ekspor, begitu juga yang datang dari konsumsi dalam negeri khususnya kelas menengah dan tingkat tinggi.
“Namun lebih dari itu, juga berasal dari (sektor) investasi, tidak hanya untuk konstruksi tapi juga nonkonstruksi,” jelasnya.
Dari sudut pandang pengusaha, Gubernur BI mengimbau untuk segera memulai kegiatan bisnis dan tidak menunda investasi lebih lama lagi. Terlebih, menurutnya, investor telah mendapatkan katalis investasi yang semakin jelas.
“Karena kalau kita investasi saat ini juga, maka peluang mendapatkan keuntungan akan lebih tinggi, dibandingkan hanya sekadar menunggu dan menunggu saja,” ungkapnya.
Sekali lagi, Perry menekankan, pertumbuhan perekonomian tahun ini akan mencapai 5,1% dan berpeluang menyentuh 5,2%. Di sisi lain, siklus perekonomian nasional akan terus naik.
Dirinya mengingatkan, operasionalisasi ekonomi Indonesia masih di bawah potensi output-nya. Karenanya, tren perekonomian akan terus mengalami kenaikan simultan.
“BI memperkirakan Indonesia bisa mencapai tataran puncak (pertumbuhan ekonomi) di sekitar tahun 2027. Jadi, masih ada ruang untuk terus tumbuh,” jabarnya.