c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

24 Februari 2025

14:40 WIB

Prabowo Optimis Danantara Jadi Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia

BPI Danantara akan mengelola aset senilai lebih dari US$900 miliar atau Rp14.656 triliun (asumsi kurs Rp16.285 per dolar AS).

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">Prabowo Optimis Danantara Jadi Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia</p>
<p id="isPasted">Prabowo Optimis Danantara Jadi Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia</p>

Tangkapan Layar - Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta, Senin (24/2). ValidNewsID/ Fin Harini

JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto optimistis Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan mengelola aset senilai lebih dari US$900 miliar atau Rp14.656 triliun (asumsi kurs Rp16.285 per dolar AS).

Nantinya, hal itu akan menjadikan BPI Danantara Indonesia sebagai salah satu dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) terbesar di dunia.

"Hari ini seluruh rakyat Indonesia patut berbangga karena dengan total aset lebih dari US$900 miliar, Danantara Indonesia akan menjadi salah satu dana kekayaan atau sovereign wealth fund (SWF) negara terbesar di dunia," kata Prabowo saat peluncuran BPI Danantara di Istana Kepresidenan, Senin (24/2).

Dia menuturkan, Danantara Indonesia adalah solusi strategis dan efisien dalam mengoptimalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Danantara Dikelola Secara Transparan

Lewat Danantara, lanjut dia, akan menginvestasikan dividen BUMN ke industri-industri yang mendorong pertumbuhan jangka panjang.

Selain itu, juga akan mentransformasi BUMN di Indonesia menjadi pemimpin kelas dunia di sektor masing-masing.

"Perusahaan yang kompetitif, profesional, dan terintegrasi dalam ekonomi global, kita ingin melihat lebih banyak BUMN Indonesia masuk dalam daftar Global Fortune 500, membuktikan bahwa Indonesia bukan sekadar pengikut, tapi Indonesia juga dapat menjadi pelopor dan pemimpin dalam perekonomian dunia," ungkap dia.

Prabowo menuturkan, gelombang pertama investasi senilai US$20 miliar dalam kurang lebih 20 proyek strategis dengan fokus pada hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan.

"Inilah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahanan kita, dan kemandirian bangsa kita," imbuhnya.

Dia menekankan pembentukan Danantara Indonesia menandai era baru bagi BUMN. Dari yang hanya dipandang sebagai entitas bisnis, tapi kini sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan dan pertumbuhan fundamental bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Oleh karena itu, menurutnya, BUMN harus beroperasi dengan standar yang tinggi dan tata kelola terbaik.

BUMN juga harus mengedepakan inovasi, gagasan besar, transparansi, kemajuan teknologi, sekaligus menjaga disiplin, kehati-hatian, serta komitmen terhadap tata kelola yang baik dan pengelolaan yang bertanggung jawab.

Kolaborasi antara Danantara Indonesia, BUMN, mitra sektor swasta dan UMKM serta koperasi disebutnya akan menjadi kunci dalam memaksimalkan peran mereka dalam pembangunan nasional.

Baca Juga: Ombudsman Siap Mengawasi Danantara

Indonesia Siap Bekerja Sama
Prabowo pun optimistis Danantara merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi, ketahanan, dan kesejahteraan. Menurutnya, Danantara juga akan menjadi agen bagi peran global Indonesia yang semakin kuat.

"Melalui inisiatif ini kita akan menjalin kemitraan strategis dalam energi terbarukan, infrastruktur, pendidikan, dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di tingkat global serta berkontribusi bagi kesejahteraan dan stabilitas regional dan dunia," terang dia.

Lewat Danantara, sambunganya, Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia siap bekerja sama, siap untuk bisnis, siap untuk investasi, dan siap untuk misi kemanusiaan.

"Danantara Indonesia akan memungkinkan kita untuk memperluas kerja sama internasional, dan saya hanya bisa berharap bahwa mitra global kita akan menyadari potensi Indonesia. Tidak hanya sebagai negara berkembang, namun juga sebagai kekuatan untuk stabilitas regional dan kemajuan bersama," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar