c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

08 April 2025

21:00 WIB

Prabowo Ingin Bentuk Satgas PHK

Di dalam Satgas PHK ada pemerintah, serikat buruh, akademisi, BPJS dan lainnya.

Penulis: Al Farizi Ahmad

Editor: Rikando Somba

<p>Prabowo Ingin Bentuk Satgas PHK</p>
<p>Prabowo Ingin Bentuk Satgas PHK</p>

Ilustrasi aksi demo yang digelar buruh menolak PHK di kawasan Patung Kuda, Jakarta, beberapa waktu lalu. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya untuk membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang mengurusi pemutusan hubungan kerja (PHK). Satgas ini merupakan langkah pemerintah mengantisipasi dari ancaman PHK terhadap buruh akibat dampak tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS). Di dalam Satgas ada pemerintah, serikat buruh, akademisi, BPJS dan lainnya.

Satgas PHK ini, kata Prabowo, akan menghubungkan peluang lapangan kerja yang ada dengan buruh yang menjadi korban PHK.

"Saya kira bentuk Satgas PHK, segera libatkan pemerintah, libatkan serikat buruh, libatkan dunia akademi, libatkan rektor-rektor, libatkan BPJS (Ketenagakerjaan), dan sebagainya. Satu Satgas, kita antisipasi," kata Prabowo dalam tanya jawab Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia, Selasa (8/4).

Pembentukan Satgas PHK ini merupakan usul dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam acara sarasehan ekonomi bertajuk "Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan" di Jakarta, Selasa.

Prabowo mengungkapkan usulan Said Iqbal soal pembentukan Satgas PHK memang diperlukan. Dia memerintahkan pula, jajaran pemerintah untuk mencari kantor yang dapat dijadikan posko Satgas PHK.

"Negara kita harus dikelola sebagai suatu keluarga. Jadi, kalau ada buruh yang terlantar, itu harus kita bela, harus kita urus dengan sebaik mungkin. Kita petakan semua, di mana ada peluang lapangan kerja, di mana ada PHK, kita bisa segera link and match dan pemerintahan bantu," kata Presiden.

Di agenda ini, Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan bahwa sekitar 50 ribu buruh terancam terdampak PHK dalam tiga bulan ke depan karena efek kebijakan tarif resiprokal yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump. Perusahaan tersebut bergerak di sektor tekstil, garmen, sepatu, minyak kelapa sawit, elektronik hingga komponen suku cadang.


Indonesia Cerah
Said mengaku, para buruh telah diinfokan oleh pimpinan perusahaan mereka akan ada PHK dalam masa mendatang. 

"Satgas ini akan berperan aktif untuk memberikan kontribusi bila mana ada potensi PHK, apa langkahnya. Dan satgas ini juga untuk mengeliminasi potensi pemogokan (kerja) bila mana terjadi PHK yang mengakibatkan hak-hak buruh tidak dibayar," kata Said Iqbal mengusulkan pada Prabowo.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku heran terhadap pihak yang masih menyuarakan narasa 'Indonesia gelap' belakangan ini. Bahkan, tagar Indonesia Gelap sempat menjadi trending topic di media sosial X dan menjadi tema demonstrasi dalam beberapa pekan terakhir.
 
 "Saya juga heran ada orang yang mengatakan Indonesia gelap. Kalau dia memang merasa gelap, itu hak dia, tapi kalau saya bangun pagi saya lihat Indonesia cerah," ujarnya dalam acara bertajuk ”Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi  Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Dagang” di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/3).

Baca juga: Gelombang PHK Buramkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

                   Apindo Catat Angka PHK Tembus 40.000 Per Februari 2025

 
Menurutnya, kondisi Indonesia cerah itu juga tercermin saat ia bertemu dengan petani di pelbagai daerah. Ia mengeklaim para petani mengaku bahagia karena harga pangan serta hasil produksi terus mengalami peningkatan. Kebijakan untuk memangkas regulasi terkait penyaluran pupuk ke masyarakat justru diapresiasi petani.
 
 "Kalau saya ketemu petani, petani gembira. Harga pangan, peningkatan hasil mereka naik secara drastis, produksi naik secara drastis," imbuhnya.
 
 Namun, Prabowo juga tidak menutup mata terhadap masih adanya tantangan di beberapa daerah. Ia berjanji segera menangani persoalan tersebut. Di sisi lain, dia mengaku, tidak melarang pendapat masyarakat yang memandang negatif situasi teranyar di Tanah Air.
 
Ia mengakui Indonesia menghadapi sejumlah tantangan, namun, Prabowo menyebut situasinya masih dapat dikendalikan.
 “Saya sih tidak akan melarang orang untuk selalu memandang kegelapan. Kalau ada orang yang mau liat gelap-gelap ya monggo,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar