c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

18 September 2024

17:57 WIB

Prabowo Bidik Konsumsi Listrik RI Tembus 6.500 Kwh Per Kapita

Target konsumsi listrik 6.500 kWh dipatok guna mendorong pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Prabowo Bidik Konsumsi Listrik RI Tembus 6.500 Kwh Per Kapita</p>
<p>Prabowo Bidik Konsumsi Listrik RI Tembus 6.500 Kwh Per Kapita</p>

Ilustrasi--Petugas PT PLN (Persero) ULP Rayon Benubenua memasang listrik gratis bagi enam kepala keluarga dari warga kurang. Antara Foto/Jojon/nym.

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah bakal menggenjot konsumsi listrik per kapita hingga 6.500 kilowatt per hour (kWh).

Dalam Opening Ceremony The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024, Bahlil menerangkan target itu dipatok untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun pada era Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Saat ini, target konsumsi listrik per kapita hanya di kisaran 4.000 kWh-5.000 kWh. Angka tersebut dinilai hanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5%.

"Jadi kami target konsumsi listrik per kapita kemarin di angka 4.000 sampai 5.0000 (kWh). Tapi itu kita lihat pertumbuhan ekonominya hanya sampai dengan 5%," kata Bahlil, Rabu (18/9).

Dewan Energi Nasional (DEN) sendiri telah menghitung jika konsumsi listrik per kapita hanya ditargetkan sebesar 5.500 kWh, maka pertumbuhan ekonomi hanya bisa tercapai sebesar 6% per tahun.

"Saya sebagai Ketua Harian DEN sudah memutuskan kalau di angka 5.500 kWh itu hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 6%," tambahnya.

Karena itu, pemerintah memutuskan untuk mendorong konsumsi listrik per kapita setidaknya di angka 6.000 kWh hingga 6.500 kWh untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan Prabowo Subianto.

"Ini sejalan dengan arah kebijakan Pak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Mas Gibran. Jadi nanti kita breakdown dia di RUPTL, seterusnya ini nanti Dirut PLN, kita akan bicarakan," jelas Menteri Bahlil.

Asal tahu saja, realisasi konsumsi listrik di Indonesia pada tahun 2023 lalu mencapai 1.337 kWh per kapita. Angka itu sedikit lebih besar dibanding target yang ditetapkan, yakni 1.336 kWh per kapita

Meski lebih rendah dibanding rerata negara ASEAN yang mencapai 3.869 kWh per kapita, konsumsi listrik RI sepanjang 2023 lalu masih di atas sejumlah negara tetangga seperti Myanmar, Kamboja, Timor Leste, hingga Filipina.

Data olahan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menunjukkan konsumsi listrik Myanmar pada 2023 lalu hanya 416 kWh per kapita, Kamboja 524 kWh per kapita, Timor Leste 401 kWh per kapita, dan Filipina sebesar 976 kWh per kapita.

Tren konsumsi listrik di Indonesia sendiri tercatat selalu meningkat sejak 2020 sebesar 1.089 kWh per kapita, lalu pada 2021 sebesar 1.123 kWh per kapita, tahun 2022 1.173 kWh per kapita, dan terakhir tahun 2023 1.337 kWh per kapita.

"Kalau dilihat rata-rata ASEAN ini memang kita tidak jelek-jelek amat karena Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Filipina masih di bawah kita," ungkap Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu dalam konferensi pers awal 2024 lalu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar