c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

10 Januari 2025

14:03 WIB

Pos Indonesia Catatkan Sukuk Ijarah Rp1 Triliun

Sukuk ijarah ini diterbitkan dengan tujuan untuk memperoleh dana yang akan digunakan untuk berbagai keperluan korporasi.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p dir="ltr" id="isPasted"><span data-originalcomputedfontsize="16" data-originalfontsize="12pt">Pos Indonesia Catatkan Sukuk Ijarah Rp1 Triliun</span></p>
<p dir="ltr" id="isPasted"><span data-originalcomputedfontsize="16" data-originalfontsize="12pt">Pos Indonesia Catatkan Sukuk Ijarah Rp1 Triliun</span></p>

Seremoni pencatatan sukuk ijarah PT Pos Indonesia. Dok. BEI

JAKARTA - BUMN PT Pos Indonesia (Persero) secara resmi telah melakukan Pencatatan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia Tahap I Tahun 2024 dengan emisi senilai Rp1 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menjelaskan, langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memperkuat struktur keuangan dan mendukung rencana ekspansi serta pengembangan bisnis jangka panjang.

Menurutnya, sukuk ijarah ini diterbitkan dengan tujuan untuk memperoleh dana yang akan digunakan untuk berbagai keperluan korporasi, termasuk pengembangan infrastruktur, untuk menjalankan program kerja perusahaan.

"Seperti pengembangan digitalisasi bisnis perusahaan pengembangan sistem Customer Relationship Management (CRM), perbaikan IT Infrastruktur dan Inovasi Bisnis Digital," kata Faizal di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (10/1).

Selain itu, Faizal melanjutkan, sukuk ijarah ini akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan untuk memenuhi kegiatan usaha perseroan termasuk beban operasional, beban pemasaran, beban pengembangan usaha atas kegiatan jasa keuangan, kegiatan usaha surat pos dan paket pos, dan/atau beban lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. 

"Penawaran Umum Sukuk Ijarah ini juga mencerminkan komitmen PT Pos Indonesia untuk menyediakan instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip syariah kepada masyarakat dan investor," imbuhnya.

Sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia Tahap I Tahun 2024 merupakan langkah awal dalam rangka penerbitan sukuk berkelanjutan yang direncanakan dalam beberapa tahap. 

"Hal ini memberikan peluang bagi para investor untuk berpartisipasi dalam investasi yang aman dan sesuai dengan syariah, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan PT Pos Indonesia (Persero) di masa depan," ujar Faizal.

Dia menyatakan bahwa Perseroan telah mendapat surat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi pada tanggal 27 Desember 2024. Pencatatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan ini merupakan momen penting bagi Perseroan, yang mencerminkan kemampuan dan komitmen Perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan secara transparan dan berkelanjutan. 

"Dengan dukungan dari investor dan masyarakat, Perusahaan berharap dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan Perusahaan untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia," tutur Faizal.

Pihaknya berharap Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan pasar modal syariah Indonesia serta membuka kesempatan bagi para investor untuk turut serta dalam mendukung perusahaan BUMN yang berperan penting dalam perekonomian nasional.

Perseroan juga berkomitmen untuk terus menjalankan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan transparansi dalam setiap tahapan pengelolaan dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk ini. 

Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyambut baik Pencatatan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia Tahap I Tahun 2024.

"Saya mewakili BEI, mengucapkan selamat atas pencatatan perdana Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia Tahap I Tahun 2024 oleh PT Pos Indonesia (Persero) yang resmi menjadi perusahaan pertama yang mencatatkan sukuk ijarah di tahun 2025 ini, dan sekaligus menjadi 58 emisi sukuk ijarah yang ada di BEI," tutur Jeffrey.

Dia juga menyampaikan bahwa pasar sukuk korporasi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dengan pertumbuhan 53,3% selama tiga tahun terakhir dengan nilai akumulasi mencapai Rp114,6 triliun, dengan 132 emisi sukuk yang tercatat di BEI.

"Pencapaian pencatatan perdana Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia ini tentu sangat kami apresiasi dan kami yakini ini menjadi langkah berikutnya bagi PT Pos Indonesia (Persero) untuk menjadi lebih besar lagi," ucapnya.

Profil Pos Indonesia
PT Pos Indonesia merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di berbagai sektor usaha, mencakup layanan pos dan giro, jasa keuangan, logistik, ritel, serta agen usaha jasa pos dan giro.

Hingga saat ini, PT Pos Indonesia telah membangun jaringan yang luas, terdiri dari 3.976 kantor layanan, 23 Mobile Pos Service, 12.816 Agen Pos Kurir, 101.324 Agen Pos Jaskug serta 5.645 Oranger yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Selain itu, PT Pos Indonesia juga telah memperluas jangkauan bisnisnya melalui kepemilikan saham di sejumlah anak perusahaan, seperti PT Pos Logistik Indonesia, PT Pos Financial, dan PT Pos Properti. 

Keberadaan anak-anak perusahaan ini diklaim semakin memperkuat posisi PT Pos Indonesia dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dan memperkokoh keberadaannya di pasar nasional.

Memasuki akhir tahun 2023, PT Pos Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi dan bertransformasi, terutama dalam bidang logistik. Sebagai bagian dari upaya ini, perusahaan meluncurkan rebranding dan perubahan logo menjadi POSIND Logistik Indonesia, yang mencerminkan komitmen PT Pos Indonesia dalam memenuhi kebutuhan logistik yang terus berkembang, sekaligus memperkuat daya saing di industri logistik nasional.

PT Pos Indonesia (Persero) berharap ke depannya Perusahaan dapat semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan BUMN terkemuka yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar