c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

10 November 2023

19:15 WIB

Polytron Dan IMEC Berkongsi Dukung RI Garap Bisnis Semikonduktor

Kolaborasi IMEC dengan Polytron membuka peluang lompatan maju yang signifikan bagi ambisi semikonduktor Indonesia

Polytron Dan IMEC Berkongsi Dukung RI Garap Bisnis Semikonduktor
Polytron Dan IMEC Berkongsi Dukung RI Garap Bisnis Semikonduktor
Ilustrasi Chip Semikonduktor. Shutterstock/Mike_shots

JAKARTA - Polytron dan Interuniversity Microelectronics Center (IMEC), pusat penelitian dan inovasi terkenal dunia yang berpusat Belgia, sepakat berkongsi dan menandatangani MOU (Memorandum of Understanding) untuk memajukan pengembangan bisnis chip semikonduktor di Indonesia. 

Kemitraan bersama ini akan membuka jalan bagi Indonesia untuk memasuki era semikonduktor, dengan pengetahuan dan keterampilan mutakhir.

Seperti diketahui, teknologi semikonduktor memainkan peran penting di dunia modern. Kehadiran cip semikonduktor memungkinkan terciptanya perangkat elektronik yang kita andalkan setiap hari.  

Nah, dengan industri semikonduktor yang terus berkembang, kebutuhan akan tenaga profesional yang terampil dalam desain cip menjadi sangat penting.

Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron mengungkapkan, kolaborasi dengan IMEC ini menandai langkah maju yang signifikan dalam misi kami untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan kemajuan industri semikonduktor Indonesia. Polytron, lanjutnya, menyadari kebutuhan ini dan bertujuan untuk memberdayakan individu untuk berkembang dalam bidang yang dinamis dan sangat kompetitif ini.

“Kami berkomitmen untuk membekali bangsa kita dengan keahlian yang diperlukan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk unggul dalam desain cip,” kata Tekno dalam keterangannya, Jumat (10/11).

IMEC, dengan pengalaman dan keahliannya yang luas dalam penelitian dan pengembangan semikonduktor, lanjutnya, memiliki posisi unik untuk mendukung upaya ini. 

“Sebagai pemimpin global di sektor mikroelektronika, kolaborasi IMEC dengan Polytron membuka peluang lompatan maju yang signifikan bagi ambisi semikonduktor Indonesia,” tuturnya.

Sekadar informasi, acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) berlangsung pada tanggal 06 November 2023, menandai dimulainya kemitraan ini secara formal. Perwakilan dari Polytron dan IMEC berkumpul untuk merayakan acara tersebut yang disaksikan oleh Direktur Industri Elektronika Dan Telematika (IET), Kementerian Perindustrian Priyadi Arie Nugroho serta Andri Hadi, Duta Besa Indonesia untuk Kerajaan Belgia dan UE dan Frank Felix selaku Duta Besar Kerajaan Belgia untuk Indonesia.

Komponen utama MOU sendiri mencakup:
1. Riset dan berbagi pengetahuan. Dalam hal ini IMEC akan berbagi penelitian dan keahlian mutakhirnya dalam desain cip semikonduktor sehingga Polytron dapat menggunakan kesempatan ini sebagai pengembangan inovasi teknologinya.

2. Pelatihan dan pengembangan. Dengan kegiatan lokakarya, seminar, dan program pelatihan kolaboratif yang akan diselenggarakan, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

3. Peluang belajar dan magang. IMEC akan memberikan kesempatan bagi pelajar dan profesional Indonesia untuk mendapatkan pengalaman langsung di fasilitas penelitian kelas dunia di Belgia.

4. Mengembangkan proyek penelitian bersama. Kedua organisasi akan terlibat dalam proyek penelitian kolaboratif untuk mengatasi tantangan spesifik industri dan mendorong inovasi.

Sementara itu, Luc Laeveren, mewakili MEC, menyampaikan pemikirannya mengenai kolaborasi ini. Ia menyatakan, IMEC sangat senang dapat bermitra dengan POLYTRON untuk mendukung pertumbuh industri semikonduktor Indonesia.

“Penelitian dan sumber daya kelas dunia kami akan membantu dan melengkapi Indonesia dengan pengetahuan dan inovasi diperlukan untuk berkembang di era semikonduktor,” ucapnya.

Dia melanjutkan, kemitraan strategis antara POLYTRON dan IMEC memiliki potensi besar bagi masa depan semikonduktor Indonesia. Pasalnya, hal ini membuka pintu bagi pertukaran pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan kolaborasi internasional.

“Melalui perjanjian MOU ini, kedua organisasi berdedikasi untuk memberdayakan individu dan perusahaan Indonesia agar dapat memainkan peran penting dalam lanskap semikonduktor global,” imbuhnya.

Catatan saja, mengutip data dari Statista, nilai pasar semikonduktor di Indonesia diproyeksikan mencapai US$1,52 miliar pada tahun 2023. Dari jumlah ini, lini sirkuit terpadu menguasai dengan volume pasar yang diproyeksikan sebesar US$1,18 miliar pada 2023. 

Nilai tersebut ditaksir akan berjalan pada tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2023-2027) sebesar 9,54% dan akan mencapai US$2,2 miliar pada 2027.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar