c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 Januari 2025

15:16 WIB

PLTS Singkarak Diyakini Bisa Wujudkan Sumbar Jadi Provinsi Hijau

PLTS Singkarak merupakan salah satu implementasi program Hijaunesi yang diluncurkan pada 2020, untuk mengakselerasi energi baru dan terbarukan di Indonesia dan mendukung target net zero emission 2060

<p>PLTS Singkarak Diyakini Bisa Wujudkan Sumbar Jadi Provinsi Hijau</p>
<p>PLTS Singkarak Diyakini Bisa Wujudkan Sumbar Jadi Provinsi Hijau</p>

Ilustrasi - Teknisi memeriksa solar panel pada proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

PADANG - Anggota DPD RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Irman Gusman menilai, rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Danau Singkarak bisa mewujudkan daerah tersebut sebagai provinsi hijau atau ramah lingkungan.

"Jika nantinya PLTS Terapung Singkarak ini terealisasi, maka akan semakin menguatkan Sumbar sebagai green province di Indonesia," katanya di Padang, Sumbar, Kamis (30/1) seperti dilansir Antara. 

Hal tersebut disampaikan Irman Gusman menanggapi rencana pembangunan PLTS Terapung Danau Singkarak berkapasitas 50 megawatt di Kabupaten Tanah Datar, oleh PT PLN Indonesia Power bekerja sama dengan investor asal Arab Saudi. 

Irman mengingatkan, sebelumnya Sumbar sudah sukses membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Muaro Labuh, Kabupaten Solok Selatan, yang dikelola PT Supreme Energy Muara Laboh.

Tidak hanya itu, pada awal Desember 2024, Irman juga melakukan kunjungan dalam rangka survei dan eksplorasi panas bumi dengan potensi mencapai 60 MW oleh Medco Energi di daerah Bonjol, Kabupaten Pasaman.

"Jadi, saya menyakini dengan segala potensi ini, ditambah pembangunan PLTS Terapung Singkarak akan semakin menguatkan Sumbar sebagai green province," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah dan masyarakat mendukung penuh rencana pembangunan PLTS Terapung Danau Singkarak, sebagai upaya menuju energi hijau dan bersih.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade memastikan, pembangunan PLTS Terapung Danau Singkarak tidak akan merugikan masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup di danau tersebut. Pihaknya juga telah bertemu dan berdiskusi langsung dengan Direktur Utama PT PLN Indonesia Power.

Andre mengatakan, dalam rencananya pembangunan PLTS terapung tersebut akan berlangsung tiga tahap. "Saya memastikan setiap investasi yang masuk ke Sumatera Barat harus menguntungkan masyarakat," kata dia.

Program Hijaunesia
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya akan terus mendukung secara penuh program transisi energi yang ditargetkan pemerintah. Bersama mitra strategis ACWA Power dari Arab Saudi, PLN IP mengembangkan PLTS Terapung Singkarak 50 MW.

"Kami bergerak cepat dalam proses pembangunan PLTS Singkarak. Proyek ini merupakan salah satu implementasi program Hijaunesi, yang diluncurkan pada 2020 untuk mengakselerasi energi baru dan terbarukan di Indonesia dan mendukung target net zero emission pada 2060. Serta bagian dari penugasan PLN dari pemerintah untuk membangun beberapa PLTS yang tersebar di seluruh Indonesia," bebernya.

Untuk itu, lanjutnya, PLN IP membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak termasuk masyarakat Kabupaten Tanah Datar. Edwin menjelaskan, pembangkit terapung di Danau Singkarak nantinya menjadi PLTS terbesar di Sumatera. Inisiatif pengembangan EBT itu juga telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.

"Sebagai gambaran, 50 MWac atau 76 MWp dari kapasitas PLTS Singkarak ini dapat melistriki 40 ribu rumah dengan listrik hijau dan masuk ke sistem kelistrikan Sumatera bagian barat," tambah Edwin.

Pengembangan PLTS Singkarak menjadi solusi teknologi yang dapat diandalkan dalam mencapai bauran energi sebesar 23%. Sebagai bagian dari langkah strategis tersebut, menurut dia, PLTS Singkarak diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam menekan emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi, dan menciptakan masa depan energi yang lebih hijau serta berkelanjutan.

Proyek PLTS Singkarak, yang direncanakan beroperasi atau commercial operation date (COD) pada 2027, akan memanfaatkan area 49 hektare atau 0,45% dari total luas Danau Singkarak, yang mencapai 10.780 hektare. Langkah ini dijalankan dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan dan fungsi ekosistem danau.

"Pembangunannya mencakup beberapa area, yaitu Kecamatan Batipuh Selatan, Batipuh dan X Koto di Kabupaten Tanah Datar dengan pengelolaan yang dirancang untuk memaksimalkan manfaat bagi masyarakat lokal," ujar Edwin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar