12 Mei 2022
17:16 WIB
Penulis: Wiwie Heriyani
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) 275 MW yang berlokasi di komplek industri Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau, pada Kamis, (12/5). Pengoperasian pembangkit ini bakal memperkuat keandalan pasokan listrik di sistem Sumatera, khususnya sub-sistem Riau.
PLTGU Riau dimiliki dan dioperasikan oleh PT Medco Ratch Power Riau (MRPR), perusahaan patungan antara PT Medco Power Indonesia dengan Ratch Group. PT MRPR sendiri telah mengoperasikan secara komersial PLTGU Riau sejak Februari 2022.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo, Wakil Gubernur Provinsi Riau Edy Natar Nasution, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro dan Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Eka Satria.
Presiden Direktur Medco Power, Eka Satria dalam sambutannya mengatakan dengan mesin combined cycle berbasis teknologi terkini, PLTGU Riau dinilai dapat menghasilkan listrik yang efisien, ramah lingkungan dan memenuhi standar Internasional untuk emisi gas buang dan manajemen kualitas lingkungan.
“Penyelesaian proyek PLTGU Riau menunjukkan komitmen Medco Power dalam mendukung program Pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur mega-proyek kelistrikan, sekaligus mengembangkan portofolio bisnis gas to power kami secara berkelanjutan,” ujar Eka, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (12/5).
Sementara itu, Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro mengatakan PLTGU Riau adalah bagian dari komitmen Pemerintah dalam menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan. Proyek ini juga sejalan dengan komitmen MedcoEnergi dalam mencapai emisi Net Zero untuk Scope 1 dan Scope 2 pada 2050, dan Scope 3 pada 2060 serta mendukung program energi transisi Pemerintah.
Siap Sambut Investor di Sumatera
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, dengan beroperasinya PLTGU Riau, PLN semakin siap menyambut masuknya investor serta memenuhi peningkatan konsumsi listrik masyarakat.
Kehadiran PLTGU Riau menjadikan daya mampu sistem kelistrikan Sumatera bakal meningkat menjadi 7.266 MW dengan beban puncak mencapai 6.823 MW, sehingga cadangan sistem kelistrikan Sumatera menjadi 443 MW.
"Dengan listrik yang andal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar di Pulau Sumatera," ujar Arifin.
Dia menilai, PLN telah menunjukkan kesiapannya dalam melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik besar sesuai lokasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
"Selain itu, dengan pasokan listrik yang cukup dan merata di Provinsi Riau, kami harapkan dapat meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi ini," ungkapnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan pengoperasian pembangkit yang masuk dalam proyek 35 ribu MW ini menjadi bukti keberhasilan kolaborasi strategis antara PLN dengan produsen listrik swasta ( Independent Power Producer/IPP) dalam penyediaan listrik nasional.
"PLTGU Riau 275 MW ini jadi capaian kita bersama. Di tengah tantangan kenaikan harga gas internasional yang sudah sampai US$ 30, sementara di dalam negeri untuk operasional pembangkit hanya US$ 4 saja. Kemudian dengan berbagai inovasi, PLN bisa menekan Biaya Pokok Penyediaan listrik jadi lebih murah hingga 6 sen, dari rerata di subsistem Riau 8 sen," urainya.
Selain dapat melistriki 340 ribu pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA, hadirnya PLGTU ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta menjadi titik awal untuk mengoptimalkan potensi daerah.
Darmawan menjelaskan, pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatera sebesar 6%, lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau Jawa yang pertumbuhannya sekitar 4,5%. Menurutnya, memang untuk Sumatera dengan adanya tol dan berbagai pembangunan, muncul peningkatan kebutuhan listrik dari sektor perindustrian dan kegiatan ekonomi.
"Dengan PLTGU ini beroperasi, tentu listrik semakin andal dan berkualitas. Apalagi melihat pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatera, 11% datang dari sektor industri. Artinya potensinya besar. Untuk itu PLN siap menyambut tantangan memenuhi kelistrikan investor ke depan," terangnya.
Darmawan juga menyatakan kesiapan PLN untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk mendukung kemajuan daerah. Baik itu pembangunan kawasan ekonomi baru, industri baru, atau juga kawasan industri khusus yang ada dalam perencanaan Provinsi Riau.
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau, H. Edi Natar Nasution menyambut baik pengoperasian PLTGU Riau. Peresmian pembangkit ini bisa meningkatkan keandalan pasokan listrik sehingga dapat mendongkrak rasio desa berlistrik dan rasio elektrifikasi Provinsi Riau.
"Pengoperasian PLTGU Riau ini dapat menjadi momen strategis bagi kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Pemprov Riau memastikan akan terus mendukung upaya peningkatan infrastruktur kelistrikan agar listrik tidak hanya mengaliri desa-desa, namun juga terhadap dusun-dusun yang nantinya menjadi prioritas pembangunan jaringan listrik.
"Kami memang memiliki target setiap tahunnya untuk membangun infrastruktur kelistrikan agar dapat menerangi seluruh desa di Riau. Tingginya animo masyarakat desa terhadap Program Riau Terang 2022 untuk menerangi desa-desa telah menjadi komitmen yang kuat bagi kita semua," ungkapnya.



