c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

EKONOMI

11 Juni 2021

19:52 WIB

PLN Resmikan SPKLU Pertama di Gerbang Indonesia Timur

Pemerintah pede membangun ekosistem EV di Sulsel karena rasio elektrifikasinya sudah mencapai 99% dengan rasio desa berlistrik 100% hingga Maret 2021

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Fin Harini

PLN Resmikan SPKLU Pertama di Gerbang Indonesia Timur
PLN Resmikan SPKLU Pertama di Gerbang Indonesia Timur
Ilustrasi. Petugas mengisi daya mobil listrik di SPKLU, di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). ANTARAFOTO/Reno Esnir

JAKARTA – PLN meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di gerbang Indonesia Timur, yakni di Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Mattoanging, Makassar-Sulawesi Selatan.

SPKLU ini dilengkapi pengisian daya 25 kilo Watt (kW) yang memungkinkan pelanggan melakukan pengisian daya dengan cepat atau fast charging, yakni hanya dengan waktu 30 menit untuk jarak sekitar 100 km.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Syamsul Huda meyakini, kehadiran SPKLU pertama di gerbang Indonesia Timur dapat mendukung terwujudnya Electrifying Lifestyle di kalangan masyarakat Makassar. Serta, mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai secara masif.

Pembangunan SPKLU ini pun dinyatakan sebagai bukti komitmen PLN dalam mendukung perwujudan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

“Hadirnya SPKLU ini dapat mendukung terwujudnya Electrifying Lifestyle di masyarakat dan mendukung para pengusaha penyedia kendaraan listrik dalam menyediakan kendaraan listrik," terang Syamsul secara tertulis, Jumat (11/6).

Menurut penjelasannya, SPKLU Mattoanging telah terintegrasi dengan aplikasi Charge.IN yakni aplikasi pengisian daya yang pertama pada SPKLU untuk konsumen pemilik KBLBB. Melalui aplikasi ini, pemilik KBLBB bisa mengontrol dan memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik di stasiun-stasiun pengisian kendaraan listrik umum.

Aplikasi milik PLN ini sudah tersedia di google playstore, sehingga saat ini masyarakat dapat menikmati kemudahan dalam mengisi daya kendaraan listrik dimaksud.

Dalam pembukaan SPKLU Mattoanging, turut hadir Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, para pimpinan perusahaan penyedia kendaraan listrik, serta pengguna kendaraan listrik.

Andi Sudirman mengutarakan apresiasinya atas komitmen PLN mendukung era KLBB dengan menghadirkan SPKLU pertama di Makassar. “SPKLU menjadi tanda komitmen PLN untuk mendukung pemerintah guna mendukung era KLBB,” imbuhnya.

Tak hanya SPKLU Mattoanging, Bob Saril menjanjikan akan terus menambah titik lokasi SPKLU di berbagai tempat umum atau public space sekitar kota Makassar, seperti di kantor pemerintahan, pusat perbelanjaan, lokasi wisata, dan rest area.

Salah seorang pengguna Electric Vehicle (EV) Erwin mengaku bahagia dengan kehadiran SPKLU pertama di Makassar. “Kehadiran SPKLU di Mattoanging mampu memberikan solusi terbaik bagi kami pemilik EV sekaligus memudahkan dalam mengisi kendaraan listrik saat di perjalanan,” tuturnya.

Pemerintah memandang pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Sulawesi Selatan sudah bisa dimulai karena ketersediaan listrik di wilayah ini dinilai sudah cukup memadai. Mengutip data Kementerian ESDM, hingga Maret 2021, rasio elektrifikasi Sulawesi Selatan tercatat sudah mencapai 99%. Bahkan, rasio desa berlistrik pada Kuartal I 2021 di wilayah tersebut diklaim telah mencapai 100% yang artinya tidak ada lagi wilayah desa yang gelap gulita.

Sementara, kondisi sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan (Sulbagsel) menunjukkan daya mampu pasok sebesar 1.893,1 MW dengan beban puncak 1.397,5 MW per 2 Juni 2021. Sehingga cadangan sistem operasi kelistrikan wilayah ini tersedia sebesar 441,6 MW atau 31,6% terhadap beban puncak. Kondisi sistem tenaga listrik Sulbagsel pun dikategorikan normal atau cadangannya cukup.

Sekadar mengingatkan, untuk pembangunan ekosistem EV di Indonesia, pemerintah menargetkan penggunaan 15 juta kendaraan listrik pada 2030. Terdiri dari 2 juta unit kendaraan roda empat dan 13 juta unit kendaraan roda dua.

Jumlah itu dipatok demi mencapai pengurangan impor BBM setara 77 ribu barel oil per day (bopd) dengan penghematan devisa hingga US$1,8 miliar, serta menurunkan 11,1 juta ton CO2. Sebagaimana termaktub dalam skenario awal grand design energi yang dibuat Kementerian ESDM.

Sementara, untuk stasiun pengisian daya listriknya, pemerintah berencana membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 2.400 titik dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 10 ribu titik sampai 2025. Serta peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB.

Pembangunan SPKLU dan SPBKLU didukung penerbitan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, sebagai regulasi turunan Perpres 55/2019.  


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar