c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 November 2023

16:55 WIB

PLN Rencanakan Pembangunan Stasiun Pengisian Hidrogen

Rencana pembangunan stasiun pengisian hidrogen atau HRS menyusul peresmian 21 unit Green Hydrogen Plant beberapa waktu lalu

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

PLN Rencanakan Pembangunan Stasiun Pengisian Hidrogen
PLN Rencanakan Pembangunan Stasiun Pengisian Hidrogen
Ilustrasi. Ilustrasi pembangkit listrik tenaga hidrogen. Shutterstock/r.classen

JAKARTA - PT PLN (Persero) berencana menghadirkan Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian hidrogen pertama di tanah air.

Pembangunan HRS itu menyusul peresmian 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) beberapa waktu lalu, sekaligus menjadikan PLN sebagai pionir terbentuknya rantai pasok hidrogen hijau pada masa yang akan datang.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan peresmian 21 unit GHP akan menambah kapasitas produksi hidrogen yang akan digunakan untuk HRS pertama di Indonesia.

"Produk GHP akan disimpan dalam tabung bertekanan 156 bar, kemudian dikirimkan ke PLTD Senayan menggunakan truk hidrogen sebagai supply utama pada HRS," jabar Edwin lewat keterangan tertulis, Kamis (23/11).

Baca Juga: Dirjen EBTKE Sambut Operasional 21 Pabrik Hidrogen Hijau Dari PLN

Ke depan, Edwin menegaskan pihaknya akan mengembangkan GHP yang ada pada pembangkit dalam naungan PLN IP supaya bisa meningkatkan produksi hidrogen hijau.

"Sehingga produksi bisa semakin besar dan menambah HRS di sejumlah daerah," kata dia.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo menjelaskan rencana pembangunan HRS jadi bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi penggunaan energi fosil menuju energi yang lebih bersih, seperti listrik dan hidrogen hijau.

Dia tak menampik dalam proses transisi energi butuh strategi multilateral. Untuk itu, eksekusi harus berdasarkan aspek teknikal dan commercial feasibility yang tepat.

"Memang untuk sektor transportasi ada dua opsi, pertama adalah mobil listrik berbasis baterai dan mobil listrik berbasis hidrogen," tambah Hartanto.

Sementara itu, Periset Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eniya Listiani Dewi mengakui ekosistem green hydrogen memang harus sesegera mungkin terbentuk karena potensi besar yang ada di Indonesia untuk masuk rantai pasok hidrogen dunia.

Baca Juga: Genjot Inovasi, 21 Plant PLN Hasilkan 199 Ton Hidrogen Hijau

Dalam hal ini, PLN sudah memiliki banyak lokasi GHP serta kemitraan yang juga telah terbangun. Sehingga, PLN tinggal menyempurnakannya dengan pembangunan HRS dari Jakarta hingga Patimban.

"Kita bisa membuat HRS dari Jakarta sampai arah Patimban karena di sana ada greenport dan potensi ini bisa menghadirkan hydrogen highway," tutur Eniya.

Karena itu, Eniya melayangkan apresiasi atas inisiatif PLN terkait pembangunan HRS pertama untuk kebutuhan transportasi. Upaya strategis itu berpotensi besar menarik masyarakat semakin terlibat dalam beralih ke energi ramah lingkungan.

"Ke depan hidrogen untuk transportasi ini kalau di tahun 2060 permintaannya itu tertinggi, bukan hanya di industri. Transportasi itu 10 kali lebih banyak demand-nya," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar