c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 November 2021

17:30 WIB

PLN Olah Gas Buang PLTGU Jadi 2.654 Tabung Oksigen

Indonesia Power Priok membuat fasilitas pemanfaatan oksigen yang berfungsi memfiltrasi gas dan pengotor lain

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Dian Kusumo Hapsari

PLN Olah Gas Buang PLTGU Jadi 2.654 Tabung Oksigen
PLN Olah Gas Buang PLTGU Jadi 2.654 Tabung Oksigen
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTGU) Priok. PLN/Dok.

JAKARTA – PT PLN (Persero) menghasilkan 2.654 tabung oksigen dalam satu tahun dari gas buang pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTGU) Priok dioperatori PT Indonesia Power–anak usaha PLN–terinspirasi dari kasus gelombang dua pandemi covid-19. 

Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan, minimnya stok oksigen di rumah sakit menggerakan PLN untuk bisa memproduksi tambahan oksigen. 

“Ini merupakan bentuk kontribusi PLN dalam menanggulangi pandemi covid-19. Melalui inovasi yang dilakukan PT Indonesia Power dan PT Pembangkit Jawa Bali menjadikan gas buang dari proses operasional PLTGU menjadi oksigen medis,” tegas Syofvi di Jakarta, Jumat (19/11).

Melalui keterangan resminya, Syofvi menyatakan bahwa proyek tersebut akan tetap dilaksanakan PLN, dengan ada atau tidak adanya pandemi. Mengingat, selama ini kebutuhan oksigen di rumah sakit menjadi hal yang krusial. 

Pengolahan gas buang menjadi oksigen ini juga rencananya tidak hanya dilakukan di Jawa Bali saja tetapi juga di seluruh Indonesia. Syofvi mengatakan saat ini PLN sedang melakukan uji coba pengolahan oksigen di PLTU Lontar. 

“Sumatera sedang kita kerjakan. Dan tidak hanya PLTGU, tapi juga di PLTU Lontar juga bisa menghasilkan oksigen. Dengan inovasi teknologi yang kita terus kembangkan, semoga ini bisa menjadi proyek kontribusi PLN untuk masyarakat,” tandasnya. 

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi menjelaskan, oksigen medis ini diperoleh melalui mekanisme ekstraksi senyawa hidrogen yang dihasilkan Hydrogen Generator Plant. Alat ini juga yang berfungsi memproduksi gas hidrogen sebagai media pendingin generator.

“Sedangkan dari sisi operasional pembangkit yang dibutuhkan untuk media pendingin generator hanya gas hidrogen, selama ini oksigen tidak dimanfaatkan dan dibuang ke udara,” ujar Ahsin. 

Oksigen yang dibuang mempunyai kemurnian sebesar 99%. Namun, terdapat kandungan karbon monoksida dengan kadar tinggi yang berbahaya jika dihirup manusia. Dengan tujuan memenuhi kebutuhan oksigen, Indonesia Power Priok berinovasi agar oksigen dapat dimanfaatkan dan membantu tenaga medis dalam merawat pasien yang membutuhkan.

“Untuk itu dibuat sebuah fasiltas pemanfaatan oksigen yang berfungsi untuk memfiltrasi gas dan pengotor lain agar oksigen yang selama ini terbuang dapat dimanfaatkan serta aman untuk konsumsi manusia,” sambung Ahsin. 

Produk oksigen Indonesia Power Priok telah diuji di Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta. Hasil pengukuran menunjukkan, produk oksigen ini memiliki kemurnian atau purity 99,9% dan kandungan impurity lain telah memenuhi standar gas medis. Kemampuan produksi oksigen Priok Power Generation and O&M Services Unit (POMU) adalah 10 meter kubik per hari.

Tak hanya di PLTGU Tanjung Priok, PLN juga memproduksi oksigen di 19 pembangkit yang dikelola dua anak usahanya yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali. Dengan total potensi produksi optimum oksigen mencapai 2 juta ton per hari.

Ahsin mengatakan, untuk bisa memproduksi oksigen ini, PLN tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Sebab, Hydrogen Generator Plant sendiri merupakan satu komponen infrastruktur dalam PLTGU. 

“Kemarin itu kita investasi cuman sekitar Rp250-300 juta saja untuk membeli kompresor, katalis dan tabung penyulingannya,” ujar Ahsin. 

Ia mengungkapkan, inovasi Indonesia Power menghasilkan oksigen dari PLTGU Priok merupakan bentuk apresiasi terhadap tenaga medis yang telah berjuang menangani pasien covid-19.

“Seperti diketahui pandemi yang sudah hampir 2 tahun ini menimbulkan empati yang sangat dalam dan apresiasi sekaligus untuk para dokter para medis apa sih yang bisa kita lakukan untuk membantu meringankan ketemulah oksigen, oksigenlah kebutuhan sangan penting di masa pandemi, saat itu terjadi kesulitan, saat itu kami langsung bergerak,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar