08 Januari 2024
16:53 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - PT PLN Nusantara Power mencatatkan produksi energi bersih dari inovasi co-firing sebesar 525,62 GWh atau setara reduksi emisi karbon sebesar 533.291 MT sepanjang tahun 2023 lalu.
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah lewat keterangan tertulisnya menjelaskan produksi energi hijau itu meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 sebesar 250,36 GWh, serta 111,44% melampaui target yang telah ditetapkan.
PLN NP sendiri, sambung Ruly, telah melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 silam. Saat ini inovasi tersebut telah diterapkan pada 24 PLTU baik di Jawa maupun luar Jawa.
"Misalnya PLTU Paiton, kini berhasil dalam uji sampai dengan 30% co-firing dan kami harap dapat meningkatkan persentase bauran co-firingnya," ujarnya, Senin (8/1).
Baca Juga: PLN: Teknologi Co-Firing Mampu Tekan 1,05 Juta Ton CO2
Ruly menambahkan, keberhasilan produksi energi bersih dari co-firing sebanyak 525,62 GWh itu jadi komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah terkait pencapaian Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat.
"Serta mendukung tercapainya bauran EBT. Selain pengembangan unit pembangkit berbasis EBT, perlu strategi yang tepat untuk mendorong energi bersih pada PLTU yang ada," imbuh dia.
Upaya memasifkan co-firing, tuturnya, dikarenakan inovasi itu jadi salah satu langkah tepat dalam implementasi green energy, serta menjadi program PLN 'green booster' untuk mendukung target bauran EBT nasional.
"Dorongan co-firing juga sebagai wujud transformasi PT PLN melalui aspirasi Green, dimana PLN terus meningkatkan bauran energi hijau dalam penyediaan listrik nasional," kata Ruly.
Dengan menerapkan co-firing, PLN bisa dengan cepat menekan emisi karbon dan secara paralel meningkatkan bauran EBT tanpa perlu membangun pembangkit baru.
Baca Juga: ESDM Minta Penggunaan Limbah Sawit Untuk Co-Firing PLTU Ditambah
Sekadar informasi, co-firing merupakan teknik substitusi dalam pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan mengganti sebagian batu bara sebagai bahan bakar dengan bahan lainnya, dalam hal ini ialah biomassa.
PLN NP diketahui telah menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan asal Jepang untuk mengembangkan energi bersih pada unit pembangkit, yakni Sumitomo Heavy Industries, Mitsubishi Heavy Industries, dan Ishikawajima-Harima Heavy Industries dalam co-firing ammonia.
"Tidak hanya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi karena salah satu bahan bakar co-firing bisa berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)," tandas Ruly Firmansyah.